Pulau Kanamit
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Pulau Kanamit adalah sebuah pulau yang terletak di Sungai Kapuas, tepatnya di wilayah Kecamatan Basarang, Kalimantan Tengah. Pulau ini memiliki luas sekitar 400.000 meter persegi dan merupakan bagian dari tiga pulau utama di sepanjang sungai Kapuas, yaitu Pulau Telo, Pulau Kanamit, dan Pulau Lampahen. Pulau Kanamit memiliki nilai sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat setempat. Menurut legenda yang berkembang, pulau ini merupakan bagian dari desa Tangguhan yang dahulu sangat makmur dan membentang dari Mandomai hingga desa Pantai. Desa Tangguhan ini dikenal sebagai komunitas besar yang hidup damai dengan agama Hindu Kaharingan sebagai kepercayaan utama mereka sebelum masa kolonial.[1]
Seiring waktu, desa tersebut mengalami konflik dengan bangsa Belanda yang berusaha menguasai wilayah tersebut. Dalam pertempuran besar yang terjadi sekitar satu abad lalu, terdapat cerita tentang kapal Belanda yang tenggelam di sekitar Pulau Kanamit, menambah dimensi sejarah dan legenda pulau ini. Pulau Kanamit juga merupakan bagian dari pemukiman-pemukiman Dayak Ngaju yang dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal seperti Petinggi Sutil. Wilayah ini dahulu merupakan pusat peradaban dan kehidupan masyarakat Dayak yang makmur dengan aktivitas ritual dan budaya yang kuat.[2]
Pada masa kolonial Belanda, wilayah sekitar Sungai Kapuas, termasuk Pulau Kanamit, menjadi bagian strategis dengan dibangunnya benteng pengawasan di Kuala Kapuas pada tahun 1860. Meskipun demikian, masyarakat setempat tetap mempertahankan tradisi dan sejarah mereka yang kaya, termasuk cerita tentang Pulau Kanamit dan desa Tangguhan yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Kalimantan Tengah. Kini, Pulau Kanamit tidak hanya menjadi bagian dari warisan sejarah, tetapi juga simbol identitas budaya masyarakat di sepanjang Sungai Kapuas yang terus dilestarikan dan dikenang hingga saat ini.[3][4]
Referensi
- ^ "Legenda Pulau Kanamit | PDF | Ilmu Sosial | Perjalanan". Scribd. Diakses tanggal 2025-07-12.
- ^ Febriyana, Wahyu. "Membaca Sejarah Kapuas". mmckalteng. Diakses tanggal 2025-07-12.
- ^ Administrator. "Sejarah Singkat Kapuas". Pemerintah Kabupaten Kapuas (dalam bahasa Inggris (Britania)). Diakses tanggal 2025-07-12.
- ^ medcom.id. "Sejarah singkat kabupaten kapuas, Daerah ujung Kalimantan tengah". osc.medcom.id (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-07-12.