Putri Selangkah

Putri Selangkah atau Batu Menangis merupakan situs megalitikum peninggalan kebudayaan pra-sejarah Suku Rejang yang mendiami wilayah Curup. Berdasarkan klasifikasi arkeologis, batu ini termasuk dalam kategori peninggalan zaman megalitikum yang terletak di kawasan objek wisata Suban Air Panas, berjarak sekitar 6-10 kilometer dari pusat kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.^[1]

Situs ini memiliki dua nama yang saling terkait dalam tradisi lisan masyarakat setempat: Putri Selangkah yang merujuk pada legenda yang melatarbelakanginya, dan Batu Menangis yang menggambarkan karakteristik fisik batu tersebut. Keberadaan Putri Selangkah atau Batu Menangis memperkaya khazanah peninggalan megalitikum di Sumatera yang umumnya berupa menhir, dolmen, atau batu datar. Situs ini menjadi bukti material keberadaan peradaban awal Suku Rejang sebelum pengaruh Hindu-Buddha masuk ke wilayah ini.^[1]

Legenda Putri Selangkah merupakan cerita rakyat yang berasal dari kawasan Wisata Suban Air Panas Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Menurut tradisi lisan masyarakat setempat, sosok Putri Selangkah yang juga dikenal sebagai Putri Gemercik Emas, kerap menampakkan diri di sekitar Batu Tri Sakti dan kolam pemandian air dingin. Penampakan ini sering dikaitkan dengan fenomena kolam yang tiba-tiba bersih tanpa campur tangan manusia, terutama setelah malam bulan purnama.^[2][3]

Berdasarkan legenda, Putri Selangkah adalah seorang putri dari masa Kerajaan Sriwijaya yang menolak perjodohan dengan Gambir Melayang, sehingga melarikan diri dan menetap di kawasan Suban. Kesedihannya diabadikan dalam bentuk Batu Menangis, sebuah batu megalitikum yang konon mengeluarkan air seperti air mata setiap bulan purnama 14 Sura. Batu ini menjadi simbol kesedihan abadi dan warisan budaya Suku Rejang. Selain nilai mistisnya, kawasan ini juga dikenal dengan sumber air panas alami yang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan.^[2][4][5]

Wisata Suban Air Panas dikelola secara turun-temurun oleh keluarga yang mengaku sebagai keturunan sang putri. Meski pengelola mengakui belum pernah berinteraksi langsung dengan roh Putri Selangkah, banyak pengunjung melaporkan penampakan sosok perempuan berpakaian tradisional kerajaan. Untuk menjaga kesan positif wisata, lokasi ini tidak beroperasi pada malam hari. Kawasan ini juga menyimpan berbagai peninggalan prasejarah, seperti Batu Tri Sakti, yang memperkaya nilai sejarah dan budaya daerah tersebut.^[2][6]

1. ^ ^{a b} curupekspress.com. "Sosok Puteri Selangkah Kerap Menampakkan Diri, Legenda Batu Menangis di Wisata Suban Air Panas Curup". curupekspress.com. Diakses tanggal 2025-06-15.
2. ^ ^{a b c} bacakorancurup.com. "Tahukah Kamu di Curup Ada Batu Menangis, Ini Keajaiban Alam Berikut Sejarahnya!". bacakorancurup.com. Diakses tanggal 2025-06-15.
3. ^ curupekspress.com. "Sejarah Batu Tri Sakti di Wisata Suban Air Panas Curup, Masih Saudara Putri Selangkah". curupekspress.com. Diakses tanggal 2025-06-15.
4. ^ curupekspress.com. "Batu Menangis di Wisata Suban Air Panas Curup, Batu Peninggalan Zaman Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya". curupekspress.com. Diakses tanggal 2025-06-15.
5. ^ Progres.id, Redaksi (2025-02-20). "Misteri Batu Menangis dan Batu Tri Sakti di Suban Air Panas Curup Provinsi Bengkulu". PROGRES.ID. Diakses tanggal 2025-06-15.
6. ^ kominfo (2022-07-21). "Suban Air Panas". Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-06-15.