More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Romanisasi (budaya) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Romanisasi (budaya) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Romanisasi (budaya)

  • العربية
  • Беларуская
  • Български
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • Frysk
  • Magyar
  • Italiano
  • 日本語
  • Lietuvių
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Türkçe
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
  • Switch to legacy parser
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kekaisaran Romawi pada puncak kejayaannya.

Romanisasi atau Latinisasi dalam konteks sejarah dan budaya mengacu kepada proses akulturasi terhadap orang-orang yang baru ditaklukan atau orang-orang pinggiran di Republik Romawi dan kemudian di Kekaisaran Romawi, yang membuat mereka mengadopsi bahasa Latin dan budaya Romawi. Akulturasi ini berlangsung dari atas ke bawah: budaya Romawi pertama-tama diadopsi oleh golongan atas, sementara tradisi kuno pada awalnya masih tetap bertahan di kalangan petani di daerah pinggiran.

Historiografi Romawi Kuno dan Italia pada zaman dulu menganggap proses ini sebagai proses "pemberadaban suku barbar", tetapi sejarawan modern memiliki sudut pandang yang lebih netral. Elit-elit lokal bersedia mengadopsi budaya Romawi dan bahasa Latin untuk meningkatkan martabat dan memperkuat posisi mereka. Jalannya proses Romanisasi di setiap provinsi juga berbeda-beda,[1] dan tidak terdapat satu identitas seragam yang dihasilkan oleh proses Romanisasi. Perbedaan-perbedaan ini dapat dilihat dari segi ekonomi, agama dan identitas. Ditambah lagi aspek budaya Romawi dan budaya setempat sering kali menyatu, seperti yang bisa dilihat dari bagaimana Romawi menerima dewa-dewi asing (Isis, Epona, Britannia dan Dolichenus) ke dalam daftar dewa-dewinya.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ↑ T. F. C. Blagg and M. Millett, eds., The Early Roman Empire in the West 1999, hlm. 43.
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Romanization (cultural).
Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Basis data pengawasan otoritas Sunting di Wikidata
Internasional
  • GND
Nasional
  • Prancis
  • Data BnF
Lain-lain
  • Kamus Sejarah Swiss
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Romanisasi_(budaya)&oldid=28071731"
Kategori:
  • Sejarah Eropa
  • Romawi
Kategori tersembunyi:
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik sejarah
  • Semua artikel rintisan Oktober 2025

Best Rank
More Recommended Articles