More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sangha Mahayana Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sangha Mahayana Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sangha Mahayana Indonesia

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Logo Sangha Mahayana Indonesia
Logo Sangha Mahayana Indonesia

Sangha Mahayana Indonesia (SMI) adalah persamuhan anggota Sangha tradisi Mahayana di Indonesia. Sangha adalah persamuhan para bhiksu, bhiksuni, shramanera, dan shramaneri yang meninggalkan kehidupan berumah-tangga dan mengabdikan seluruh hidupnya untuk menghayati dan membabarkan ajaran Buddha.[1]

Sangha Mahayana Indonesia dibentuk pada tahun 1978. Setelah Kongres Umat Buddha Indonesia di Yogyakarta, Sangha Mahayana Indonesia tergabung dalam Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI).[2] Setelah WALUBI bubar pada tahun 1998, untuk mengefektifkan perannya, Sangha Theravada Indonesia, Sangha Mahayana Indonesia, dan Sangha Agung Indonesia membentuk Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) pada tanggal 14 November 1998.[3][4]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pada menjelang akhir tahun 1978, sebagian bhiksu Mahayana memisahkan diri dari Sangha Agung Indonesia (SAI/SAGIN). Kemudian, untuk menyatukan para bhiksu dan bhiksuni Mahayana dalam satu wadah kesatuan, mereka mendirikan Sangha Mahayana Indonesia. Dengan berdirinya Sangha Mahayana Indonesia, maka di Indonesia terdapat tiga Sangha, yaitu, Sangha Agung Indonesia, Sangha Theravada Indonesia dan Sangha Mahayana Indonesia.[4][5]

SMI didirikan pada tanggal 12 Agustus 1978 di Vihara Buddha Murni, Medan, Sumatera Utara oleh 12 orang bhiksu dan bhiksuni. Latar belakang pendirian SMI adalah untuk menyatukan para bhiksu dan bhiksuni Mahayana dalam satu wadah kesatuan, serta melestarikan dan menyebarkan Buddha Dharma di Nusantara. 12 orang Bhiksu dan Bhiksuni yang mendirikan Sangha Mahayana Indonesia adalah:[1]

  1. Bhiksu Dharmabatama Mahasthavira (Shi Huat Sien)
  2. Bhiksu Heng Sin
  3. Bhiksu Sakyaputra Mahasthavira (Shi Seng Hiong)
  4. Bhiksu Dharmasagaro Sthavira (Shi Ting Hay)
  5. Bhiksu Miao Kai
  6. Bhiksu Ru Kong
  7. Bhiksu Dharmasetya Sthavira (Shi Xing Xiu)
  8. Bhiksu Miao Huat
  9. Bhiksu Cong Gie
  10. Bhiksuni Ti Yao
  11. Bhiksuni Beng Kie
  12. Bhiksuni Tuan Sin

Bhiksu Dharmasagaro Sthavira ketika itu adalah bhiksu termuda dari antara 12 pendiri, tetapi ia yang paling lancar berbahasa Indonesia karena sebagian besar bhiksu tersebut berasal dari China. Oleh sebab itu, ia dipilih menjadi Ketua SMI, sementara Bhiksu Dharmabatama Mahasthavira menjadi wakil ketua. Pada masa awal terbentuknya SMI, bhiksu-bhiksu lebih banyak berkutat pada upacara ritual. Namun, Bhiksu Dharmasagaro banyak mengirimkan bhiksu-bhiksu muda untuk belajar di Taiwan agar lebih mahir untuk membabarkan Dharma di Indonesia.[1]

Upaya penyempurnaan organisasi Sangha Mahayana Indonesia kembali dilakukan pada tanggal 30-31 November 2008. Selama dua hari itu diadakan Sanghasmaya untuk merapikan aspek organisasi dalam tubuh SMI dan pemilihan kepengurusan periode 2008-2013 dengan Bhiksu Dharmasagaro Mahasthavira sebagai ketua umum, Bhiksu Andhanavira Mahasthavira sebagai wakil ketua umum, Bhiksu Kusala Sasana Mahasthavira sebagai sekretaris jenderal, dan Bhiksu Matra Maitri Sthavira sebagai wakil sekretaris jenderal. Selain itu juga dibentuk komisi-komisi yang membawahi bidang keagamaan, pendidikan, social dan budaya, dan media.[1]

Kegiatan

[sunting | sunting sumber]

Pusdiklat Buddha Mahayana Indonesia

[sunting | sunting sumber]

Sangha Mahayana Indonesia adalah pencetus ide pembangunan Pusdiklat Buddha Mahayana Indonesia. Cita-cita Sangha adalah menyebarluaskan ajaran Buddha Mahayana di Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia serta menerjemahkan kitab-kitab suci agama Buddha ke dalam bahasa Indonesia. Karena upacara-upacara ritual agama Buddha (Mahayana) umumnya masih menggunakan aksara Mandarin, sejak tahun 1982, Bhiksu Dutavira dengan kemampuan terbatas yang dimilikinya berusaha mengembalikan bentuk-bentuk upacara dalam aksara Sanskerta serta bahasa Indonesia. Kegiatan Bhiksu Dutavira selama 4 tahun tersebut bisa dikatakan sebagai perintis proyek pilot Pusdiklat Mahayana.[6]

Maha Samaya III 2019

[sunting | sunting sumber]

Pada 19 Januari 2019, Sangha Mahayana Indonesia (SMI) mengadakan Maha Samaya III di aula Sekolah Maha Bodhi Vidya Cengkareng. Dalam acara ini akan ada penyempurnaan AD ART, pemilihan pengurus dan penerimaan anggota baru. Juga ada pendataan kartu rohaniwan bagi anggota Sangha Mahayana Indonesia. Hadir Dewan Sesepuh Sangha Mahayana Indonesia Y.M. Bhiksu Dharmasagaro Mahastavira, Ketua Umum Sangha Mahayana Indonesia Y.M. Bhiksu Kusala Sasana Mahastavira, Ketua Panitia Maha Samaya SMI Bhiksu Kusala Phassa Mahastavira, Pembimas Buddha Provinsi DKI Jakarta Suwanto, Ketua Majelis Mahayana Indonesia Suwito, M.Pd.B., serta peserta dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.[7]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Sangha Agung Indonesia
  • Sangha Theravada Indonesia
  • Majelis Buddhayana Indonesia

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Pusdiklat Buddhis Bodhidharma. SANGHA MAHAYANA INDONESIA Diarsipkan 2014-02-28 di Wayback Machine..
  2. ^ "Buddhisme di Indonesia Zaman Wadah Tunggal". Bhagavant. Diakses tanggal 2021-03-10.
  3. ^ Deklarasi Pernyataan Berdirinya Konferensi Agung Sangha Indonesia, 14 November 1998.
  4. ^ a b "Buddhisme di Indonesia Zaman Reformasi". Bhagavant. Diakses tanggal 2021-03-10.
  5. ^ Bhiksu Vidya Sasana Sthavira, Jo Priastana, KASI Dalam Lintas Sejarah dan Pergerakan Agama Buddha di Indonesia – Sebuah Catatan Retrospektif dan Prospektif, Tabloid KASI edisi pertama, 1 November 2007.
  6. ^ Pusdiklat Agama Buddha Mahayana Tanah Suci Surga Sukhavati. Sejarah Agama Buddha di Indonesia.
  7. ^ "Buka Maha Samaya SMI, Dirjen Harapkan Wahana Dialog Kemajuan Umat". Ditjen Bimas Buddha - Kementrian Agama Republik Indonesia. 2019-01-22. Diakses tanggal 2021-03-10. [pranala nonaktif permanen]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Dirjen Bimbingan Masyarakat Buddha Diarsipkan 2014-02-28 di Wayback Machine. Waisak 2557 bersama Sangha Mahayana Indonesia.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sangha_Mahayana_Indonesia&oldid=27512924"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Juli 2021
  • Buddhisme di Indonesia
  • Organisasi Buddhis
  • Organisasi keagamaan di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Galat CS1: tanpa nama
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen

Best Rank
More Recommended Articles