More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sastra lisan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sastra lisan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sastra lisan

  • العربية
  • অসমীয়া
  • বাংলা
  • বিষ্ণুপ্রিয়া মণিপুরী
  • Bosanski
  • Català
  • Čeština
  • Cymraeg
  • Dagbanli
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Frysk
  • Hausa
  • हिन्दी
  • Igbo
  • Italiano
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Kurdî
  • Latina
  • Македонски
  • Bahasa Melayu
  • مازِرونی
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Oromoo
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • پنجابی
  • Português
  • Русский
  • سنڌي
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • සිංහල
  • سرائیکی
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Sunda
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • తెలుగు
  • Тоҷикӣ
  • ไทย
  • Tolışi
  • Türkçe
  • اردو
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sastra
Sastra lisan
  • Folklor
    • Dongeng
    • Lagu
    • Legenda
    • Mitos
    • Peribahasa
    • Wiracarita
  • Penampilan
    • Buku audio
    • Permainan panggung
  • Pidato
Genre tertulis utama
  • Drama
    • Pementasan
    • Komedi
    • Tragedi
    • Tragikomedi
  • Puisi
    • Epik
    • Lirik
  • Prosa
    • Cerita pendek
    • Novel/Roman
    • Novela
Fiksi
  • Bacaan anak
  • Cinta
  • Kejahatan
  • Sejarah
  • Spekulatif
    • Fantasi
    • Ilmiah
  • Satir
Nonfiksi
  • Akademik
    • Filsafat
    • Sejarah
  • Epistola
  • Kehidupan
    • Autobiografi
    • Biografi
    • Buku harian
    • Memoar
  • Kewartawanan
  • Perjalanan
  • Surat
Sejarah dan daftar
  • Sejarah
    • Kontemporer
  • Garis besar
  • Glosarium istilah
  • Aliran
  • Buku
  • Penulis
  • Penghargaan
Diskusi
  • Kritik
  • Teori
  • Sosiologi
  • Majalah
 Portal Sastra
  • l
  • b
  • s

Sastra lisan atau sastra rakyat adalah karya sastra dalam bentuk ujaran (lisan) yang sejak awal disebarkan dari mulut ke mulut, tidak tercipta mula-mula dalam bentuk tulisan, meskipun kini banyak sastra lisan telah tercatat dalam tulisan. Sastra lisan membentuk komponen budaya yang lebih mendasar, tetapi memiliki sifat-sifat sastra pada umumnya. Cendekiawan Uganda Pio Zirimu memperkenalkan kata orature untuk menghindari oksimoron, namun sastra lisan (oral literature) masih sering digunakan di lingkup akademik dan masyarakat.[butuh rujukan]

Masyarakat yang belum mengenal huruf tidak memiliki sastra tertulis, tetapi mungkin memiliki tradisi lisan yang kaya dan beragam—seperti wiracarita, cerita rakyat, peribahasa, pantun dan lagu rakyat—yang secara efektif membentuk sastra lisan. Sekalipun semuanya telah dihimpun dan dicetak dalam bentuk buku oleh para ahli cerita rakyat dan paremiografer, hasilnya masih disebut "sastra lisan".

Masyarakat yang mengenal huruf kemungkinan masih melanjutkan tradisi lisan, biasanya di dalam keluarga (seperti pengantar tidur) atau struktur sosial informal. Penyampaian legenda urban dapat dianggap sebagai contoh sastra lisan, sebagaimana lelucon dan puisi lisan, termasuk lomba puisi yang ditayangkan di Def Poetry. Puisi pertunjukan adalah genre puisi yang menggantikan bentuk tertulisnya [1]

Cerita rakyat

[sunting | sunting sumber]

Cerita rakyat merupakan salah satu bentuk sastra lisan, yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.[2] Ciri-ciri tersebut menurut James Danandjaja (seorang ahli cerita rakyat).[3]

  1. Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan, yaitu melalui tutur kata dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi selanjutnya.[2]
  2. Bersifat tradisional, yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap atau dalam bentuk standar.[2]
  3. Berkembang dalam versi yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan penyebarannya secara lisan sehingga cerita rakyat mudah mengalami perubahan. Akan tetapi, bentuk dasarnya tetap bertahan.[2]
  4. Bersifat anonim, artinya pembuatnya sudah tidak diketahui lagi orangnya.[2]
  5. Biasanya mempunyai bentuk berpola. Kata-kata pembukanya, misalnya menurut sahibil hikayat (menurut yang empunya cerita) atau dalam bahasa Jawa misalnya dimulai dengan kalimat anuju sawijing dina (pada suatu hari).[2]
  6. Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif. Cerita rakyat misalnya berguna sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan cerminan keinginan terpendam.[2]
  7. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum. Ciri ini terutama berlaku bagi cerita rakyat lisan dan sebagian lisan.[2]
  8. Menjadi milik bersama dari masyarakat tertentu.[2]
  9. Pada umumnya bersifat lugu atau polos sehingga sering kali kelihatannya kasar atau terlalu sopan. Hal itu disebabkan banyak cerita rakyat merupakan cerminan emosi manusia yang jujur.[2]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Bercerita
  • Folklor
  • Kelisanan
  • Puisi lisan
  • Sejarah lisan
  • Tradisi lisan

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Finnegan, Ruth. (2012) Oral Literature in Africa. Cambridge: Open Book Publishers. CC BY edition
  • Ong, Walter. (1982) Orality and Literacy: the technologizing of the word. New York: Methuen Press.
  • Tsaaior, James Tar. 2010. Webbed words, masked meanings: Proverbiality and narrative/discursive strategies in D.T. Niane's Sundiata: and epic of old Mali. Proverbium 27: 319-338.
  • Vansina, Jan. (1978) Oral Tradition, Oral History: Achievements and Perspectives, in B.Bernardi, C.Poni and A.Triulzi (Eds.) Fonti Orali, Oral Sources, Sources Orales. Milan: Franco Angeli, pp. 59–74.
  • Vansina, Jan. (1961) Oral Tradition. A Study in Historical Methodology. Chicago and London: Aldine and Routledge & Kegan Paul.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • World Oral Literature Project: voices of vanishing worlds, University of Cambridge

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Three-minute poetry? It’s all the rage, March 07, 2011 / December 16, 2009, publisher The Times, UK
  2. ^ a b c d e f g h i j "Pengertian, Jenis-jenis dan Fungsi Cerita Rakyat – Sridianti.com". www.sridianti.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2019-02-28. Diakses tanggal 2019-02-28.
  3. ^ "Pengertian dan Fungsi Cerita Rakyat – Sridianti.com". www.sridianti.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-10-07. Diakses tanggal 2019-02-28.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sastra_lisan&oldid=27154237"
Kategori:
  • Sastra menurut medium
  • Tradisi lisan
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan April 2025

Best Rank
More Recommended Articles