Sejarah rakyat
Sejarah rakyat (bahasa Inggris: People's history) adalah pendekatan dalam penulisan sejarah yang menitikberatkan pada pengalaman, perjuangan, dan perspektif masyarakat biasa, bukan pada tokoh besar, elit politik, atau narasi negara. Pendekatan ini sering disebut juga sebagai sejarah dari bawah (history from below).
Berbeda dengan historiografi tradisional yang menekankan peristiwa politik atau kepemimpinan nasional, sejarah rakyat mengeksplorasi kontribusi kaum pekerja, petani, perempuan, minoritas, dan kelompok terpinggirkan lainnya dalam membentuk sejarah.[1]
Latar belakang
Sejarah rakyat muncul sebagai respons terhadap historiografi elitis yang dianggap tidak merepresentasikan pengalaman mayoritas penduduk. Di Eropa dan Amerika, pendekatan ini mendapat dorongan pada pertengahan abad ke-20, terutama dari sejarawan Marxis, sosialis, dan aktivis gerakan sosial.[2]
Di India, pendekatan sejarah rakyat berkembang melalui Subaltern Studies, yang mencoba menulis ulang sejarah kolonial dan pascakolonial dari sudut pandang kelas bawah atau subaltern.[3]
Ciri-ciri
Beberapa ciri utama pendekatan sejarah rakyat:
- Fokus pada masyarakat biasa dan pengalaman keseharian
- Menggunakan sumber sejarah alternatif: lisan, lagu rakyat, arsip komunitas, dan artefak budaya
- Berupaya menunjukkan agensi politik, budaya, dan sosial kelompok non-elit
- Sering kali dikaitkan dengan gerakan emansipatoris dan sosialisme
Tokoh dan karya penting
- E. P. Thompson – *The Making of the English Working Class* (1963)
- Howard Zinn – *A People's History of the United States* (1980)
- Eric Hobsbawm – sejarawan Marxis yang menulis sejarah kelas pekerja
- Ranajit Guha dan gerakan Subaltern Studies di India
- David Montgomery – sejarah buruh di Amerika Serikat
Di Indonesia
Pendekatan sejarah rakyat di Indonesia semakin berkembang melalui:
- Studi tentang petani dan perlawanan lokal (contoh: peristiwa agraria)
- Sejarah alternatif G30S 1965 dari sudut pandang korban
- Sejarah komunitas adat dan kearifan lokal
- Dokumentasi sejarah lisan di kalangan masyarakat minoritas
Beberapa peneliti dan lembaga seperti ELSAM, LIPI, dan sejarawan independen telah berkontribusi dalam pengembangan sejarah rakyat di Indonesia.[4]
Kritik
Sejarah rakyat tidak luput dari kritik:
- Dituduh terlalu ideologis atau berpihak
- Terkadang mengabaikan struktur kekuasaan formal
- Keterbatasan dokumentasi membuat narasi sulit diverifikasi secara objektif
Namun, banyak sejarawan kontemporer berpendapat bahwa sejarah rakyat melengkapi narasi dominan dan memperkaya pemahaman kolektif atas masa lalu.
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Zinn, Howard (1980). A People's History of the United States. Harper Perennial. ISBN 9780062397348.
- ^ Thompson, E. P. (1963). The Making of the English Working Class. Penguin Books. ISBN 9780140136036.
- ^ a b Guha, Ranajit (1983). Elementary Aspects of Peasant Insurgency in Colonial India. Oxford University Press. ISBN 9780195611984.
- ^ "Sejarah Rakyat dalam Kajian LIPI". LIPI. Diakses tanggal 26 Juni 2025.