Sekolah sekunder
![]() | Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. Alasannya ialah: Referensi galat. (Juli 2025) |

Sekolah kedua, sekolah sekunder, atau sekolah atas, adalah lembaga yang menyediakan pendidikan menengah. Beberapa sekolah menengah menyediakan pendidikan kedua bawah (usia 11 hingga 14) dan pendidikan kedua atas (usia 14 hingga 18), yaitu taraf 2 dan 3 dari skala ISCED, tetapi ini juga dapat disediakan di sekolah terpisah. Boleh jadi ada variasi lain dalam penyediaan: misalnya, anak-anak di Australia, Hong Kong, dan Spanyol berpindah dari sistem pendidikan dasar ke sistem pendidikan keuda setahun kemudian pada usia 12 tahun, dengan tahun pertama pendidikan kedua bawah di ISCED menjadi tahun terakhir penyediaan pendidikan dasar.
Di Amerika Serikat, sebagian besar sistem pendidikan menengah setempat memiliki sekolah menengah dan sekolah menengah atas yang terpisah. Sekolah menengah biasanya terdiri dari jenjang 6 – 8 atau 7 – 8, dan sekolah menengah atas biasanya terdiri dari kelas 9 – 12. Di Inggris, sebagian besar sekolah negeri dan sekolah swasta menerima siswa berusia antara 11 dan 16 atau antara 11 dan 18 tahun; beberapa sekolah swasta di Perserikatan Kerajaan, yaitu sekolah umum, menerima siswa berusia antara 13 dan 18 tahun.[1][2][3]
Tingkatan pendidikan
Dalam skala pendidikan ISCED 2014,[4] taraf 2 dan 3 sesuai dengan pendidikan kedua yaitu sebagai berikut:
- Pendidikan menengah pertama
- Tahap pertama pendidikan menengah yang dibangun di atas pendidikan dasar, biasanya dengan kurikulum yang lebih berorientasi pada mata pelajaran. Siswa umumnya berusia sekitar 11–15 tahun.[4]
- Pendidikan menengah atas
- Tahap kedua pendidikan menengah dan tahap akhir pendidikan formal bagi siswa yang berusia 15–18 tahun, mempersiapkan diri untuk pendidikan tinggi/dewasa atau memberikan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan, biasanya dengan peningkatan pilihan mata pelajaran dan jalur.[4]
Kekhususan rancangan bangunan
Bangunan yang menyediakan pendidikan harus memenuhi kebutuhan: siswa, guru, staf pendukung non-pengajar, administrator, dan masyarakat. Ia arus memenuhi pedoman bangunan pemerintah umum, persyaratan kesehatan, persyaratan fungsional minimal untuk ruang kelas, jamban dan pancuran mandi, listrik dan layanan, persiapan dan penyimpanan buku pelajaran, dan alat bantu pengajaran dasar.[5] Sekolah menengah yang optimum akan memenuhi persyaratan minimum dan memiliki:
- ruang kelas yang berukuran cukup;
- ruang pengajaran khusus;
- ruang persiapan staf;
- blok administrasi;
- ruang kelas serbaguna;
- aula sekolah serbaguna;
- laboratorium untuk ilmu pengetahuan, teknologi, matematika, dan ilmu hayati, sebagaimana diperlukan;
- peralatan yang memadai;
- perpustakaan atau persediaan perpustakaan yang diperbarui secara berkala; dan
- ruang komputer atau pusat media.[5]
Di Indonesia
Sekolah kedua secara lokal dapat disebut sekolah menengah atas atau sekolah lanjutan tingkat atas (disingkat SMA atau SLTA). Di beberapa negara ada dua fase pendidikan menengah (ISCED 2) dan (ISCED 3). Sekolah menengah pertama berada di antara sekolah dasar (ISCED 1) dan sekolah menengah atas.Templat:List of names for secondary schools by country
-
Siswa di Sekolah Menengah Pertama di Argos, Peloponnese, Yunani
-
Bangunan bata merah SMA Kallavesi di Kuopio, Finlandia
-
Sekolah umum pertama yang didanai oleh pembayar pajak di Amerika Serikat berada di Dedham, Massachusetts
-
Pozsonyi Királyi Katolikus Gimnázium, sebuah sekolah menengah di Bratislava, Slovakia
-
Gimnasium Hugo Treffner di Tartu, Estonia
-
Rangpur Cadet College adalah salah satu perguruan tinggi Kadet di Bangladesh
-
Stiftsgymnasium Melk, sebuah gimnasium Katolik Roma yang dikelola oleh Benediktin yang terletak di Melk, Austria
-
Sekolah Menengah Atas Fairfax di Fairfax, Virginia, Amerika Serikat
-
Sekolah Menengah Chorlton Park di Manchester, Inggris
Catatan
See also
- Taman kanak-kanak
- Daftar sekolah menurut negara
- Pendidikan menengah
- Pendidikan tinggi
- Pendidikan teknologi
Rujukan
- ^ "The British Education System". The Headmasters' and Headmistresses' Conference. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal April 25, 2019. Diakses tanggal January 28, 2022.
Most pupils begin their secondary education at the age of 11 (Year 7), but in some HMC schools pupils join the school at 13+ (Year 9).
- ^ "Entry to Eton". Eton College. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal December 14, 2021. Diakses tanggal January 28, 2022.
... Eton College, a boarding school for boys aged between 13 and 18.
- ^ "Admissions". Harrow School. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal January 28, 2022. Diakses tanggal January 28, 2022.
Each year, the School admits about 160 boys into Year 9, in the September following their 13th birthday...
- ^ a b c "International Standard Classification of Education ISCED 2011" (PDF). UNESCO UIS. UNESCO Institute for Statistics. 2012. hlm. 38. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal November 26, 2020. Diakses tanggal November 30, 2020. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "ISCED2011" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b "Guidelines relating to planning for public school infrastructure". Department of Basic Education, Republic of South Africa. 2012. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 September 2015. Diakses tanggal 3 April 2017. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "za" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
Pranala luar
- Australian CensusAtSchool (Australia)
- Canadian Education Statistics Council (CESC) (United States)
- Office for National Statistics (ONS) (United Kingdom)
- BB103_Area_Guidelines_for_Mainstream_Schools (2014) UK Diarsipkan 2017-05-25 di Wayback Machine.
- National Center for Education Statistics (NCES) (United States)
- OECD Standardised designs (2011)