Semanggi
Marsilea | |
---|---|
![]() | |
Marsilea drummondii L. | |
Klasifikasi ilmiah ![]() | |
Kerajaan: | Plantae |
Klad: | Tracheophyta |
Divisi: | Polypodiophyta |
Kelas: | Polypodiopsida |
Ordo: | Salviniales |
Famili: | Marsileaceae |
Genus: | Marsilea L. |
Spesies | |
sekitar 35 spesies, di antaranya
|
Semanggi adalah sekelompok tanaman paku air (Salviniales) dari genus Marsilea yang di Indonesia. Tanaman ini mudah ditemukan di pematang sawah atau tepi saluran irigasi.
Morfologi tumbuhan ini sangat khas, karena bentuk entalnya yang menyerupai payung yang tersusun dari empat anak daun yang saling berhadapan. Akibatnya, anatomi daun semanggi mirip dengan tanaman klover. Semua anggotanya heterospor: memiliki dua tipe spora yang berbeda kelamin.
Daun tumbuhan ini (biasanya M. crenata) biasa dijadikan bahan makanan yang dikenal sebagai pecel semanggi, khas dari daerah Surabaya. Organ penyimpan spora (disebut sporokarp) M. drummondii juga dimanfaatkan oleh penduduk asli Australia (aborigin) sebagai bahan makanan. Semanggi M. crenata diketahui mengandung fitoestrogen (estrogen tumbuhan) yang berpotensi mencegah osteoporesis.[1] Tumbuhan ini juga berpotensi sebagai tumbuhan bioremediasi, karena mampu menyerap logam berat Cd dan Pb. Kemampuan ini perlu diwaspadai dalam penggunaan daun semanggi sebagai bahan makanan, terutama bila daunnya diambil dari lahan tercemar logam berat.
Lihat pula
- Pilularia, kerabat terdekat semanggi
Semanggi dalam Budaya Populer
Daun semanggi, terutama yang berdaun empat, sering dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam berbagai budaya. Salah satu asal-usul paling populer terkait daun semanggi berdaun empat berasal dari Irlandia, di mana daun semanggi dikenal sebagai shamrock dan sering dikaitkan dengan Santo Patrick. Konon, Santo Patrick menggunakan daun semanggi berdaun tiga untuk menjelaskan konsep Trinitas kepada orang-orang Irlandia. Namun, seiring waktu, daun semanggi berdaun empat mulai dikaitkan dengan keberuntungan.[2]
Di Indonesia, khususnya di Surabaya, daun semanggi juga memiliki peran penting dalam budaya kuliner. Pecel Semanggi adalah makanan tradisional yang menjadi ikon kota Surabaya. Makanan ini terbuat dari daun semanggi dan kecambah yang direbus, kemudian dimakan dengan sambal atau bumbu semanggi yang terdiri dari campuran petis dan ketela yang dikukus, kemudian ditumbuk bersama kacang, gula merah, gula putih, dan garam.[3]
Catatan kaki
- ^ [1][pranala nonaktif permanen] Semanggi cegah osteoporosis. Artikel di Harian Surya daring
- ^ "Empat Daun Semanggi: Simbol Keberuntungan yang Menawan". Wanda. 10 Desember 2024. Diakses tanggal 10 Maret 2025.
- ^ Latifonda, Ariel (21 Juli 2024). "Mengenal Pecel Semanggi, Kuliner Legendaris Khas Surabaya". RRI. Diakses tanggal 10 Maret 2025.
Pranala luar
- (Inggris) Diskusi informatif tentang Marsilea