More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sesar Semangko - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sesar Semangko - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sesar Semangko

  • English
  • 日本語
  • Українська
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Sesar sumatra)
Sesar Semangko
Sesar besar Sumatra
LokasiSumatra
NegaraIndonesia
WilayahAceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Lampung
KotaBanda Aceh, Padangpanjang, Bukit Tinggi
Karakteristik
Panjang~1650-1900km
Pergeseran15–20 mm (0,59–0,79 in)/tahun
Tektonika lempeng
LempengLempeng Australia, Lempeng Sunda
Gempa bumiGempa bumi Padang Panjang 1926 (M6.4)
Gempa bumi Sumatra 1933 (M7.5)
Gempa bumi Alahan Panjang 1943 (M7.7)
Gempa bumi Aceh 1964 (M7.0)[1]
Gempa bumi Liwa 1994 (M7.0)
Gempa bumi Kerinci 1995 (M6.8)
Gempa bumi Sumatra Maret 2007 (M6.4)
Gempa bumi Pasaman Barat 2022 (M6.2)
JenisStrike-slip, Transform fault
Ngarai Sianok yang terbentuk akibat adanya patahan Semangko.

Sesar atau Patahan Semangko (bahasa Inggris: Great Sumatran Fault, "Sesar Besar Sumatra") adalah sebuah Patahan transform aktif yang membentang di Pulau Sumatra dari utara ke selatan, dimulai dari Aceh hingga Teluk Semangka di Lampung. Patahan inilah membentuk Pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau ini. Patahan Semangko berusia relatif muda dan paling mudah terlihat di daerah Ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat Kota Bukittinggi. Patahan ini adalah patahan paling aktif secara seismik dan terpanjang di Indonesia dengan panjang 1.900 kilometer (1.200 mi), membentang dari provinsi Aceh hingga Lampung. Patahan ini menjadi ancaman besar bagi penduduk Sumatra (terutama wilayah pesisir selatan), dengan ancaman gempa bumi yang sangat tinggi. Sesar Semangko menjadi salah satu patahan aktif yang paling berbahaya di Indonesia, bersamaan dengan Sesar Naik Flores, dan Sesar Palu-Koro.

Pulau Sumatra, Indonesia, terletak di area seismik yang tinggi di dunia. Selain adanya zona subduksi dan asosiasi busur sunda di bagian pantai barat pulau tersebut, Sumatra juga mempunyai sesar strike-slip yang besar, yang biasa disebut Sesar Sumatra besar (Great sumatran fault), yang menggerakkan sepanjang pulau. Zona sesar ini mengakomodir sebagian besar gerakan strike-slip yang berasosiasi dengan konvergen oblique antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Sesar tersebut berakhir di utara tepat dibawah kota Banda Aceh, yang pernah porak-poranda pada Gempa bumi samudra hindia pada tahun 2004 lalu. Semenjak gempa tersebut, tekanan pada Sesar Sumatra meningkat secara signifikan, terutama di wilayah utara. Patahan ini merupakan patahan geser, seperti patahan San Andreas di California.

Patahan Semangko terletak di antara Zona Semangko patahan Lampung. Bagian selatan dari blok Semangko terbagi menjadi bentang alam menjadi seperti pegunungan Semangko, Depresi Ulehbeluh dan Walima, Horst Ratai dan Depresi Teluk Belitung. Sedangkan bagian utara blok Semangko berbentuk seperti Dome (diameter +40 Km). Patahan Semangko adalah bentukan geologi yang membentang di pulau Sumatra dari selatan ke utara. Patahan inilah yang membentuk pegunungan Barisan, suatu rangkaian dataran tinggi di sisi barat pulau Sumatra. Patahan ini relatif lebih muda dan paling mudah terlihat di daerah ngarai Sianok dan Lembah Anai di dekat kota Padang Panjang.

Ngarai Sianok di Bukittinggi, wujud dari Sesar Semangko

Terbentuknya Patahan Semangko bermula sejak jutaan tahun lampau saat Lempeng (Samudra) Hindia-Australia menabrak secara menyerong bagian barat Sumatra yang menjadi bagian dari Lempeng (Benua) Eurasia. Tabrakan menyerong ini memicu munculnya 2 komponen gaya. Komponen pertama bersifat tegak lurus, menyeret ujung Lempeng Hindia masuk ke bawah Lempeng Sumatra. Batas kedua lempeng ini sampai kedalaman 40 kilometer umumnya mempunyai sifat regas dan di beberapa tempat terekat erat. Suatu saat, tekanan yang terhimpun tidak sanggup lagi ditahan sehingga menghasilkan gempa bumi yang berpusat di sekitar zona penunjaman atau zona subduksi. Setelah itu, bidang kontak akan merekat lagi sampai suatu saat nanti kembali terjadi gempa bumi besar. Gempa di zona inilah yang sering memicu terjadinya tsunami, sebagaimana terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004. Adapun komponen kedua berupa gaya horizontal yang sejajar arah palung dan menyeret bagian barat pulau ini ke arah barat laut. Gaya inilah yang menciptakan retakan memanjang sejajar batas lempeng, yang kemudian dikenal sebagai Patahan Besar Sumatra. Geolog Katili dalam The Great Sumatran Fault (1967) menyebutkan, retakan ini terbentuk pada periode Miosen Tengah atau sekitar 13 juta tahun lalu. Lempeng Bumi di bagian barat Patahan Sumatra ini senantiasa bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 10 milimeter per tahun sampai 30 mm per tahun relatif terhadap bagian di timurnya. Sebagaimana di zona subduksi, bidang Patahan Sumatra ini sampai kedalaman 10 kilometer-20 km terkunci erat sehingga terjadi akumulasi tekanan. Suatu saat, tekanan yang terkumpul sudah demikian besar sehingga bidang kontak di zona patahan tidak kuat lagi menahan dan kemudian pecah. Batuan di kanan-kirinya melenting tiba-tiba dengan kuat sehingga terjadilah gempa bumi besar. Setelah gempa, bidang patahan akan kembali merekat dan terkunci lagi dan mengumpulkan tekanan elastik sampai suatu hari nanti terjadi gempa bumi besar lagi. Pusat gempa di Patahan Sumatra pada umumnya dangkal dan dekat dengan permukiman. Dampak energi yang dilepas dirasakan sangat keras dan biasanya sangat merusak. Apalagi gempa bumi di zona patahan selalu disertai gerakan horizontal yang menyebabkan retaknya tanah yang akan merobohkan bangunan di atasnya. Topografi di sepanjang zona patahan yang dikepung Bukit Barisan juga bisa memicu tanah longsor. Adapun lapisan tanah yang dilapisi abu vulkanik semakin memperkuat efek guncangan gempa. Beberapa tempat di Patahan Semangko merupakan pula zona lemah yang ditembus magma dari dalam bumi. Getaran gempa bumi bisa menyebabkan air permukaan bersentuhan dengan magma. Karena itu, pada saat gempa bumi, kerap terjadi letupan uap (letupan freatik) yang dapat diikuti munculnya gas beracun, sebagaimana terjadi di Suoh, Lampung, pada 1933.

Signifikansi geologis

[sunting | sunting sumber]

Sesar Besar Sumatera adalah bagian dari sistem dimana partisi regangan pertama kali dijelaskan dalam tektonik lempeng.[2] Konvergensi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Sunda tidak tegak lurus dengan batas lempeng di wilayah ini. Sebaliknya, kedua lempeng bergerak pada sudut miring. Sebagian besar regangan konvergen diakomodasi oleh gerakan dorong pada batas lempeng sesar "megathrust" yang mendefinisikan Palung Sunda. Namun gerak miring (bagian dari gerak lempeng yang sejajar dengan batas lempeng) diakomodasi oleh Sesar Besar Sumatera, yang membentang di sepanjang Busur Sunda vulkanik.

Daerah antara sesar dorong batas lempeng utama dan sesar Sumatera Besar membentuk “lempeng sliver” yang meliputi seluruh busur depan lepas pantai, pulau-pulau busur depan, dan sebagian Sumatera di sebelah barat Sesar Besar Sumatera. Pelat sliver ini bukan satu blok kaku, dan detail deformasi internalnya sedang diselidiki secara aktif.[3]

Daftar Segmen Sesar Sumatra (Sumatran Fault)

[sunting | sunting sumber]

Sumber:

  • PuSGeN 2017
  • PuSGeN 2024 (Update)
  • Peta Sesar Aktif Indonesia[4]
  • Katalog Seismisitas BMKG (2008-2023)
Sesar Besar Sumatra


Struktur Sesar Nama Segmen Panjang (km) Laju Pergeseran (mm/tahun) Gerak Sesar Mmax(Mw) Sejarah Gempa(Mw)
Sumatran Fault Nikobar 164 18 Geser Menganan 7.1
Seulimeum Utara 222 18 Geser Menganan 7.4 1964 = 7.0
Seulimeum Selatan 38 6 Geser Menganan 6.8
Aceh-Utara 65 14 Geser Menganan 7.1
Aceh-Tengah 142 14 Geser Menganan 7.6
Aceh-Selatan 27 14 Geser Menganan 6.6
Batee-A 45 6 Geser Menganan 6.7
Batee-B 50 0,5 Geser Menganan 6.2
Batee-C 37 0,1 Geser Menganan 7.0
Tripa-1 33 16 Naik 6.8
Tripa-2 105 8 Geser Menganan 7.4 1935 = 7.0
Tripa-3 69 16 Geser Menganan 7.3 1936 = 7.1
Tripa-4 55 8 Geser Menganan 7.0
Tripa-5 21 8 Geser Menganan 6.5
Renun 195 14 Geser Menganan 7.8 1921 = 6.7
Samosir 32 5 Geser Menganan 7.0
Toru-1 75 14 Geser Menganan 7.2 1874 = 6.4
Toru-2 29 9,3 Geser Menganan 6.6
Angkola-Main 130 10 Geser 7.5 1892 = 7.5
Angkola-Selatan A 47 10 Geser Menganan 7.0
Angkola-Selatan B 30 5 Geser 6.6
Barumun 123 14 Geser Menganan 7.5
Talamau 29 29 Geser Menganan 6.1 2022 = 6.2
Sumpur 48 14 Geser Menganan 6.7
Sianok 94 14 Geser Menganan 7.3 1926 = 6.4, 2007 = 6.3
Sumani 67 14 Geser Menganan 7.1 1926 = 6.7, 2007 = 6.4
Suliti 101 14 Geser Menganan 7.4 1943 = 7.7
Siulak 92 14 Geser Menganan 7.3 1909 = 7.6, 1995 = 6.8
Dikit 67 12 Geser Menganan 7.1 2009 = 6.6
Ketaun 103 13 Geser Menganan 7.3 1943 = 7.4
Musi 86 12 Geser Menganan 7.2 1900 = 7.0
Manna 82 12 Geser Menganan 7.3 1893 = 7.0
Kumering Utara 113 11 Geser Menganan 7.6 1933 = 7.5
Kumering Selatan 63 11 Geser Menganan 7.6 1933 = 7.5, 1994 = 6.8
Semangko Barat-A 21 8 Geser Menganan 7.3
Semangko Barat-B 113 8 Geser Menganan 7.3 1908 = 7.0
Semangko Timur-A 94 3 Geser Menganan 6.1
Semangko Timur-B 85 3 Geser Menganan 7.5
Selat Sunda Graben 84 3 Turun 7.3
Ujung Kulon A 79 10 Geser Menganan 7.2
Ujung Kulon B 152 10 Geser Menganan 7.2

Daftar Sesar Lain di Sumatra

[sunting | sunting sumber]
  • Catatan: Bukan bagian dari struktur Sumatran Fault
Struktur Sesar Nama Segmen Panjang (km) Laju Pergeseran (mm/tahun) Gerak Sesar Mmax(Mw) Sejarah Gempa(Mw)
Mentawai Fault Mentawai 609 5 Naik 8.7
Enggano 303 5 Naik 8.0
Sesar Andaman Barat Selatan (Simeuleu) 200 10 Naik 7.8
Tengah 172 10 Geser Menganan 7.3
Andaman Barat Backtrust Selatan 464 10 Naik 7.9
Pidie Fault Pidie Jaya 23 1 Geser Menganan 6.3 2016 = 6.5
Bireuen Fault Bireuen 30 0,5 Geser Menganan 6.6
Lhokseumawe Fault A 37 1 Geser 6.8
B 25 0,5 Geser 6.5
C 19 0,5 Geser 6.4
Oreng Fault Oreng 62 1 Geser 6.8
Takengon Fault Lot Tawar-A 20 0,5 Geser 6.4
Lot Tawar-B 22 1 Geser 6.5
Lot Tawar C 28 1 Geser 6.6
Lot Tawar D 30 0,5 Geser 6.6
Lot Tawar E 25 0,5 Geser 6.5
Peusangan-A 32 0,5 Geser 6.7
Peusangan-B 20 0,5 Geser 6.4
Peusangan-C 22 0,5 Geser 6.5
Toru Fold Thrust (TFT) Sibolga #1 103 0,24 Naik 7.4
Pinangsori #2 29 0,24 Naik 6.7
TFTB #3 24 0,12 Naik 6.7
TFTB #4 30 0,12 Naik 6.8
TFTB #5 22 0,12 Naik 6.6
TFTB #6 29 0,12 Naik 6.7
TFTB #7 63 0,24 Naik 7.2
TFTB #8 30 0,24 Naik 6.8
TFTB #9 26 0,24 Naik 6.9
Langsa 2018 = Gempa swarm
Sibayak Geser
Muara Enim Mengiri 2022 = Gempa swarm
Lampung Panjang 2006 = 5.5

Catatan gempa bumi

[sunting | sunting sumber]
Kerusakan akibat Gempa bumi Padang Panjang 1926

Patahan Semangko beberapa kali mengalami gempa bumi besar sejak tahun 1900, beberapa peristiwa besar diantaranya;

  • Gempa bumi Kerinci 1909 - 6,8 Mw patahan strike-slip dangkal di wilayah Kerinci.
  • Gempa bumi Padang Panjang 1926 - 6.7 Mw gempa berpusat dekat Kota Padangpanjang di wilayah Sumatera Barat, setidaknya 354 orang meninggal.
  • Gempa bumi Sumatra 1933 - 7.5 Mw Episentrum dekat kota Liwa, Lampung. Kerusakan berat terjadi di seluruh provinsi, hingga sejauh Bengkulu, Banten, dan Jakarta, 76 orang dilaporkan tewas.[5]
  • Gempa bumi Sumatera Utara 1936 - 7.2 Mw Episentrum dekat perbatasan antara provinsi Aceh dan Sumatera Utara.[6]
  • Gempa bumi Alahan Panjang 1943 - 7.7 Mw gempa ini adalah serangkaian gempa besar di Sumatera Barat, korban dan kerusakan tidak ketahui
  • Gempa bumi Banda Aceh 1964 - 7.0 Mw Episentrum berpusat 5 km dari kota Banda Aceh, kerusakan dan korban tidak diketahui.[7]
  • Gempa bumi Liwa 1994 - 7.0 Mw berpusat di Liwa, Kabupaten Lampung Barat, kerusakan berat terjadi di Liwa, 200 orang dilaporkan tewas.
  • Gempa bumi Kerinci 1995 - 6.8 Mw Episentrum berada di Kabupaten Kerinci, Jambi, sedikitnya 84 orang meninggal.
  • Gempa bumi Sumatra Maret 2007 - 6.4 Mw gempa ini adalah serangkaian gempa kuat di wilayah Sumatera Barat, 68 orang dilaporkan tewas.
  • Gempa bumi Pasaman Barat 2022 - 6.2 Mw Episentrum berada di Kabupaten Pasaman Barat, sekitar 27 orang meninggal dan banyak yang terluka.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • flagPortal Indonesia
  • Portal Ilmu kebumian
  • Cincin Api Pasifik
  • Daftar sesar aktif di Indonesia
  • Sesar San Andreas - Sesar serupa di California, Amerika Serikat

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "M 7.0 - 5 km NE of Banda Aceh, Indonesia". USGS Earthquake Hazards Program. Diakses tanggal 1 February 2022.
  2. ^ Fitch, Thomas (1972). "Plate Convergence, Transcurrent Faults, and Internal Deformation Adjacent to Southeast Asia and the Western Pacific". Journal of Geophysical Research. 77 (23): 4432–4460. Bibcode:1972JGR....77.4432F. doi:10.1029/jb077i023p04432. hdl:2060/19720023718.
  3. ^ Bradley, Kyle (2016). "Implications of the diffuse deformation of the Indian Ocean lithosphere for slip partitioning of oblique plate convergence in Sumatra". Journal of Geophysical Research. 121: 572–591. Bibcode:2017JGRB..122..572B. doi:10.1002/2016JB013549.
  4. ^ "Peta Sesar Aktif Indonesia". @gempa.dunia. Diakses tanggal 01 September 2024.
  5. ^ "M 7.5 - 54 km SW of Kotabumi, Indonesia". USGS Earthquake Hazards Program. Diakses tanggal 1 February 2022.
  6. ^ "M 7.2 - 90 km WSW of Pangkalan Brandan, Indonesia". USGS Earthquake Hazards Program. Diakses tanggal 1 February 2022.
  7. ^ "M 7.0 - 5 km NE of Banda Aceh, Indonesia". USGS Earthquake Hazards Program. Diakses tanggal 1 February 2022.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Great Sumatran Fault
Ikon rintisan

Artikel bertopik geologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sesar_Semangko&oldid=27350379"
Kategori:
  • Bentang lahan struktural di Indonesia
  • Geologi
  • Geologi Struktur
  • Sumatera Barat
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: tanggal
  • M w
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik geologi
  • Semua artikel rintisan Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles