Sidon

Sidon (bahasa Arab: صيدا, Ṣaydā) adalah kota pesisir yang terletak di Lebanon bagian selatan. Sidon merupakan ibu kota dari Kegubernuran Lebanon Selatan dan juga pusat administratif untuk Distrik Sidon. Kota ini merupakan salah satu kota tertua di dunia yang terus dihuni sejak zaman kuno dan memiliki sejarah panjang yang kaya, terutama sebagai pusat penting dalam peradaban Fenisia.
Etimologi
Nama "Sidon" berasal dari kata Fenisia ṣydon, yang berarti "tempat perburuan ikan" atau "memancing", mencerminkan mata pencaharian awal masyarakatnya. Dalam bahasa Arab modern, kota ini dikenal sebagai Ṣaydā.
Sejarah
Zaman Kuno
Sidon adalah salah satu kota utama bangsa Fenisia yang berkembang pesat sejak sekitar 3000 SM. Kota ini terkenal sebagai pusat perdagangan, maritim, dan pengrajin kaca. Fenisia Sidon dikenal sebagai pelaut dan pedagang ulung yang menyebarkan alfabet Fenisia ke berbagai wilayah Mediterania.
Pada masa puncaknya, Sidon memiliki koloni-koloni di berbagai wilayah, termasuk Siprus dan Afrika Utara. Kota ini juga dikenal karena keterampilan mereka dalam membuat kaca, tekstil ungu (dari siput murex), dan pahatan kayu.
Kekuasaan Asing
Sidon mengalami berbagai periode kekuasaan asing, termasuk:
- Mesir Kuno – pada milenium ke-2 SM, Sidon berada di bawah pengaruh Kekaisaran Mesir.
- Asyur dan Babilonia – kota ini ditaklukkan oleh Kekaisaran Asyur dan kemudian oleh Babilonia.
- Kekaisaran Persia – di bawah kekuasaan Persia Akhemeniyah, Sidon menjadi pusat administrasi penting. Kota ini memberontak pada tahun 351 SM namun gagal dan dihancurkan, meskipun kemudian dibangun kembali.
- Yunani – setelah penaklukan oleh Aleksander Agung, Sidon menjadi bagian dari wilayah Helenistik.
- Romawi dan Bizantium – selama berabad-abad, Sidon menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi dan Bizantium. Kota ini tetap penting dalam perdagangan dan kebudayaan.
Abad Pertengahan
Sidon menjadi sasaran penaklukan selama Perang Salib dan menjadi bagian dari Kerajaan Yerusalem Latin pada abad ke-12. Setelahnya, kota ini jatuh ke tangan Kesultanan Mamluk dan kemudian Kesultanan Utsmaniyah pada abad ke-16.
Zaman Modern
Pada awal abad ke-20, setelah jatuhnya Kekaisaran Utsmaniyah, Sidon menjadi bagian dari wilayah Mandat Prancis di Lebanon dan kemudian menjadi bagian dari Republik Lebanon setelah kemerdekaan pada tahun 1943. Dalam dekade-dekade terakhir, Sidon mengalami ketegangan politik dan konflik selama perang saudara Lebanon (1975–1990) dan konfrontasi antara Israel dan kelompok Hizbullah.
Geografi
Sidon terletak di pesisir Laut Tengah, sekitar 40 kilometer sebelah selatan Beirut. Kota ini memiliki pelabuhan alami dan cuaca Mediterania dengan musim panas yang panas dan kering serta musim dingin yang sejuk dan lembap.
Demografi
Penduduk Sidon berjumlah sekitar 200.000 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah Muslim Sunni, dengan minoritas Muslim Syiah dan komunitas Kristen. Terdapat juga pengungsi Palestina dan, dalam beberapa dekade terakhir, pengungsi Suriah yang tinggal di sekitar wilayah Sidon, termasuk kamp Ain al-Hilweh.
Ekonomi
Ekonomi Sidon bertumpu pada:
- Perdagangan dan pelabuhan: Sebagai kota pelabuhan, Sidon aktif dalam kegiatan ekspor-impor barang.
- Perikanan dan pertanian: Produksi buah zaitun, jeruk, dan sayuran mendominasi sektor pertanian.
- Pariwisata: Wisata sejarah, situs arkeologi, dan pantai menarik banyak pengunjung lokal dan internasional.
Pendidikan dan Budaya
Sidon memiliki berbagai sekolah dan institusi pendidikan, termasuk universitas swasta dan lembaga keagamaan. Kota ini juga terkenal dengan pasar tradisional (souq), kuliner khas Lebanon, dan festival budaya tahunan.
Tradisi Yahudi
Alkitab Ibrani menyebut Sidon dalam berbagai bagian:
- Namanya diambil dari putra sulung Kanaan, cucu Nuh (Kitab Kejadian 10:15, 19).
- Suku Zebulon berbatasan dengan Sidon. (Kejadian 49:13)
- Tempat tinggal pertama orang-orang Fenisia (Phoenicia) di pantai Kanaan, dan karena perdagangan menjadi kota "besar" (Yosua 11:8; Yosua 19:28).
- Ibu dari kota Tirus. Berada di dalam tanah suku Asyer, tetapi tidak pernah ditaklukkan (Hakim–hakim 1:31).
- Orang-orang Sidon lama menindas bangsa Israel (Hakim–hakim 10:12).
- Sejak zaman raja Daud kemuliaannya mulai pudar, dan kota Tirus, "putri perawannya" (Yesaya 23:12), meningkat lebih utama daripadanya.
- Raja Salomo membina hubungan melalui pernikahan dengan kerajaan Sidon, sehingga penyembahan berhala Sidon masuk ke tanah Israel (1 Raja–raja 11:1, 33).
- Izebel adalah putri raja Sidon (1 Raja–raja 16:31).
- Terkenal karena kerajinan, seni dan perdagangan (1 Raja–raja 5:6; 1 Tawarikh 22:4; Yehezkiel 27:8).
- Sering disebut oleh sejumlah nabi (Yesaya 23:2,4,12; Yeremia 25:22; Yeremia 27:3; Yeremia 47:4; Yehezkiel 27:8; Yehezkiel 28:21,22; Yehezkiel 32:30; Yoel 3:4).
- Nabi Elia tinggal dan membuat mukjizat di Sidon (1 Raja–raja 17:9–24; Lukas 4:26).
Tradisi Kristen

- Yesus mengunjungi pantai Tirus and Sidon (Matius 15:21; Markus 7:24). Banyak orang mendengarnya berbicara (Markus 3:8; Lukas 6:17), dibandingkan dengan di Korazin and Betsaida (Matius 11:21–23).
- Waktu rasul Paulus menempuh perjalanan laut ke Roma, kapalnya berhenti di Sidon, setelah berangkat dari Kaisarea (Kisah Para Rasul 27:3,4).
Pranala luar

- Lebanon, the Cedars' Land: Sidon
- Destination Lebanon: Sidon Diarsipkan 2008-11-21 di Wayback Machine.
- (Prancis) Fondation Audi Diarsipkan 2008-11-08 di Wayback Machine. (includes a virtual tour of The Soap Museum and other heritage sites in the Old City)
- Sam Houston State University: Nicholas C. J. Pappas: The Inscription on the Sarcophagus of the Phoenician King Eshmunazar Diarsipkan 2005-03-08 di Wayback Machine.
- Notes on Sidon Diarsipkan 2006-03-29 di Wayback Machine.
- Sidon excavations Diarsipkan 2002-06-07 di Wayback Machine.
- watch "Isti'mariyah - windward between Naples and Baghdad"