Sima Rangju
Sima Rangju (Hanzi: 司馬穰苴), nama asli Tian Rangju (Hanzi: 田穰苴) (?-?) merupakan seorang tokoh militer terkemuka selama Zaman Musim Semi dan Gugur pada Tiongkok kuno, kerap ia dipandang sebagai pengganti spiritual Jiang Ziya. Ia mengabdi di negara Qi, membelanya melawan negara Jin dan Yan dan kariernya melesat tinggi sampai menjadi Marsekal Agung dan Menteri Perang. Karena pangkatnya, ia dipanggil dengan gelarnya Sima Rangju. Ia kemudian dipecat oleh Adipati Jing dari Qi, yang tampaknya mendengarkan orang-orang munafik, yang menuduh Rangju secara keliru. Ia mengalami depresi dan jatuh sakit, yang mengakibatkan kematiannya. Sedikit yang diketahui tentang hidupnya karena kurangnya catatan sejarah, tetapi pemikiran dan idenya diteruskan. Karya-karyanya kemudian disusun menjadi sebuah buku berjudul The Methods of the Sima. Ia sangat dipuji oleh Sima Qian, seorang sejarawan Tiongkok yang terkenal.
Kehidupan
Yan Ying, Perdana Menteri Adipati Jing dari Qi, merekomendasikan Rangju kepada sang adipati dan ia pun menjadi jenderal. Ia diperintahkan untuk mengembalikan wilayah yang direbut oleh negara-negara Jin dan Yan. Untuk membangun gengsinya di dalam ketentaraan, ia menyarankan kepada Adipati agar mengirim seseorang untuk mengawasi tindakannya. Adipati mengirim Zhuang Gu (庄贾) sebagai pengawas. Zhuang Gu selalu sombong, dan ia terlambat menghadiri pawai. Rangju mematuhi peraturan dan memerintahkan agar Zhuang Gu dieksekusi. Ketika seorang utusan yang dikirim oleh Zhuang Gu mengambil dokumen yang memberi Zhuang Gu komando ketentaraan, Rangju berkata: "Ketika seorang jenderal memimpin pasukan, ia dapat menentang perintah dari Raja." Ia kemudian bertanya kepada seorang petugas hukum: "Hukuman apa yang pantas ia terima karena berpacu kencang di dalam kamp tentara?" Jawabannya adalah "eksekusi". Rangju kemudian mengeksekusi utusan tersebut karena berpacu kencang dengan bebas di dalam kamp tentara, juga membunuh kudanya dan menghancurkan keretanya.
Rangju menegakkan hukum dengan adil dan gengsinya meningkat pesat di dalam ketentaraan. Ia mengalahkan pasukan Jin dan Yan, dan memulihkan wilayah yang hilang. Ia dipromosikan menjadi Da Sima, Menteri Perang. Klan Tian tempat ia berasal juga menjadi lebih kuat. Klan Qi lainnya termasuk Bao (鲍), Gao (高) dan Guo (国) melihatnya sebagai ancaman dan membuat tuduhan palsu terhadap Rangju di hadapan Adipati. Pada akhirnya, Adipati memecat Rangju. Rangju meninggal tak lama kemudian. Pemimpin klan Tian berikutnya, Tian Qi (田乞), karenanya membenci ketiga keluarga tersebut. Putra Tian Qi, yang disebut Tian Chang (田常), kemudian menghancurkan ketiga keluarga tersebut.
Cicit Tian Chang, Raja Wei dari Qi mengatur pekerjaan Rangju dan dikenal sebagai Sila Perang, yang juga dikenal sebagai Metode Sima.