More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sindrom hiperstimulasi ovarium - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sindrom hiperstimulasi ovarium - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sindrom hiperstimulasi ovarium

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sindrom hiperstimulasi ovarium merupakan kondisi medis pada wanita yang mengonsumsi obat kesuburan dengan tujuan merangsang pertumbuhan sel telur. Namun, pada kasus tertentu sindrom ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga. Secara umum, kasus sindrom hiperstimulasi ovarium memunculkan gejala yang ringan dan tidak memunculkan kondisi yang parah, misalnya pembengkakan pada ovarium sehingga terasa nyeri. Namun, pada kasus tertentu dapat mengakibatkan kematian meski ini terjadi dengan presentase yang sangat kecil.[1]

Gejala

[sunting | sunting sumber]

Gejala yang muncul bervariasi tergantung pada tingkat kondisi dan keparahanya. Gejala akan muncul seminggu atau dua minggu setelah mengonsumsi obat yang perangsang ovulasi seperti Klomifen. Gejala ringan hingga sedang meliputi kembung, nyeri perut, mual hingga penambahan berat badan. Pada kondisi yang lebih parah, gejala dapat berupa pembengkakan perut, mual dan muntah, penurunan frekuensi buang air kecil, kesulitan bernafas, hingga terjadi penggumpalan darah. Meminta bantuan dan mengkonsultasikan kondisi kepada dokter dapat dilakukan jika beberapa gejala dimunculkan oleh tubuh.[2]

Perawatan dan Pengobatan

[sunting | sunting sumber]

Perawatan untuk sindrom hiperstimulasi ovarium bertujuan untuk mengelola gejala dan menghindari komplikasi . Pada kasus yang ringan memerlukan perawatan berupa menghindari aktivitas fisik berat, minum cairan elektrolit, mengonsumsi Asetaminofen untuk meredakan gejala nyeri serta rutin menimbang berat badan. Dengan perawatan yang sesuai kondisi akan membaik satu hingga dua minggu. Pengobatan dibutuhkan jika kondisi dengan gejala yang parah sehingga direkomendasikan untuk dirawat inap. Contoh penaganan yang diterima selama proses pengobatan yaitu mengonsumsi obat untuk meredakan gejala dan mengurangi aktivitas di ovarium. Proses pengobatan lain yang dapat dilakukan, menjalani proses parasentesis (mengeluarkan cairan dari dalam perut), menerima cairan intravena, dan mendapatkan pengencer darah untuk mengurangi risiko pembekuan darah.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Ovarian hyperstimulation syndrome". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2024-07-12.
  2. ^ "Ovarian hyperstimulation syndrome-Ovarian hyperstimulation syndrome - Symptoms & causes". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-12.
  3. ^ "Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)". Cleveland Clinic. 12 Mei 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2025.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sindrom_hiperstimulasi_ovarium&oldid=27265735"
Kategori:
  • Kesehatan
  • Sindrom
  • Kesuburan
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)

Best Rank
More Recommended Articles