Sindrom hiperstimulasi ovarium
Sindrom hiperstimulasi ovarium merupakan kondisi medis pada wanita yang mengonsumsi obat kesuburan dengan tujuan merangsang pertumbuhan sel telur. Namun, pada kasus tertentu sindrom ini dapat terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga. Secara umum, kasus sindrom hiperstimulasi ovarium memunculkan gejala yang ringan dan tidak memunculkan kondisi yang parah, misalnya pembengkakan pada ovarium sehingga terasa nyeri. Namun, pada kasus tertentu dapat mengakibatkan kematian meski ini terjadi dengan presentase yang sangat kecil.[1]
Gejala
Gejala yang muncul bervariasi tergantung pada tingkat kondisi dan keparahanya. Gejala akan muncul seminggu atau dua minggu setelah mengonsumsi obat yang perangsang ovulasi seperti Klomifen. Gejala ringan hingga sedang meliputi kembung, nyeri perut, mual hingga penambahan berat badan. Pada kondisi yang lebih parah, gejala dapat berupa pembengkakan perut, mual dan muntah, penurunan frekuensi buang air kecil, kesulitan bernafas, hingga terjadi penggumpalan darah. Meminta bantuan dan mengkonsultasikan kondisi kepada dokter dapat dilakukan jika beberapa gejala dimunculkan oleh tubuh.[2]
Perawatan dan Pengobatan
Perawatan untuk sindrom hiperstimulasi ovarium bertujuan untuk mengelola gejala dan menghindari komplikasi . Pada kasus yang ringan memerlukan perawatan berupa menghindari aktivitas fisik berat, minum cairan elektrolit, mengonsumsi Asetaminofen untuk meredakan gejala nyeri serta rutin menimbang berat badan. Dengan perawatan yang sesuai kondisi akan membaik satu hingga dua minggu. Pengobatan dibutuhkan jika kondisi dengan gejala yang parah sehingga direkomendasikan untuk dirawat inap. Contoh penaganan yang diterima selama proses pengobatan yaitu mengonsumsi obat untuk meredakan gejala dan mengurangi aktivitas di ovarium. Proses pengobatan lain yang dapat dilakukan, menjalani proses parasentesis (mengeluarkan cairan dari dalam perut), menerima cairan intravena, dan mendapatkan pengencer darah untuk mengurangi risiko pembekuan darah.[3]
Referensi
- ^ "Ovarian hyperstimulation syndrome". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2024-07-12.
- ^ "Ovarian hyperstimulation syndrome-Ovarian hyperstimulation syndrome - Symptoms & causes". Mayo Clinic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-05-12.
- ^ "Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)". Cleveland Clinic. 12 Mei 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2025.