Siti Rahayu Sumadi
Siti Rahayu Sumadi (5 November 1935) merupakan direktris PT Deraya Air Taxi, yang menangani penyewaan dan pencarteran pesawat.
Latar belakang
Bermula dari sebuah cita-cita menjadi pengusaha angkutan udara, Siti Rahayu Sumadi sukses mendirikan Deraya Air Taxi. Selain itu, usaha yang dirintisnya ini juga berangkat dari keprihatinan, kerana pada saat itu masih sulitnya menemukan jasa angkutan udara yang dapat menjangkau ke wilayah-wilayah tertentu yang tidak dapat dijangkau pesawat komersil saat itu.
Sebagai modal awal pada tahun 1968 ia membeli sebuah pesawat Gelatik buatan dalam negeri. Pesawat Gelatik yang dibeli seharga 2 juta rupiah itu merupakan hasil produksi Lembaga Industri Penerbangan Udara Nurtanio. Hingga tahun 1976 ia tercatat sebagai satu-satunya orang swasta yang membeli hasil produksi percobaan LIPNUR tersebut.
Untuk memperdalam usahanya itu, di tahun 1969 ia berangkat ke Belanda. Salah satu hasilnya ialah ia mendapatkan ijazah CPL (Commercial Pilot Licenses), yakni ijazah untuk seseorang agar ia diperbolehkan menerbangkan pesawat komersil dengan penumpang tidak melebihi 15 orang. Walaupun cita-citanya bukanlah menjadi penerbang, tapi menurutnya untuk dapat menjadi pebisnis penerbangan alangkah baiknya kalau kita juga menguasainya secara baik.
Sepulang dari Belanda perusahaannya semakin maju, dengan bertambahnya beberapa pesawat yang dibelinya secara kredit. Tercatat pada tahun 1976 jumlah pesawatnya mencapai 16 buah. Yang terdiri dari sebuah pesawat Gelatik, 13 Cessna dari berbagai type, dan dua buah helikopter type Bell-206. Semuanya berstatus milik penuh dari Deraya Air Taxi.
Ketika masa-masa angkutannya sepi, pesawat-pesawat tersebut digunakan untuk jasa-jasa advertensi acara (Banner Towing), maupun digunakan untuk melatih orang-orang untuk menjadi penerbang. Kegiatan-kegiatan selain jasa angkutan semacam ini bukanlah kebetulan semata, melainkan juga hasil belajarnya ketika di Belanda. Ia tidak hanya belajar bagaimana mengelola sebuah perusahaan taksi udara, tapi juga berusaha mengetahui seluk beluk sebagai instruktur, kegiatan advertensi lewat udara serta usaha-usaha lainnya. Hingga tahun 1976 ia sudah menghasilkan tidak kurang dari 100 orang penerbang. Kebanyakan dengan lisensi PPL (Private Pilot License), tapi ada juga yang sampai ke lisensi CPL. [1]
Pendidikan
Tahun 1969, ia lulus setelah menempuh kursus Penerbang Nationale Luchtaven, Hilversum, Belanda.[1]
Karier
- Karyawan harian Pedoman (1956–1961)
- Karyawan Biro Arsitek Jakarta (1961–1963)
- Pendiri dan Direktris PT Deraya Air Taxi (1967–?)
- Pendiri dan Direktris Deraya Flying School (1981–?)[1]
Referensi
- ^ a b c APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (Edisi Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471. Pemeliharaan CS1: Lain-lain (link)