Siti Rahmiati Hatta
Siti Rahmiati Hatta | |
---|---|
![]() Siti Rahmiati dalam acara Pelantikan Ketum PMI (1955) | |
Istri Wakil Presiden Indonesia ke-1 | |
Masa jabatan 18 November 1945 – 1 Desember 1956 | |
Wakil Presiden | Mohammad Hatta |
Informasi pribadi | |
Lahir | Bandung, Jawa Barat, Hindia Belanda | 16 Februari 1926
Meninggal | 13 April 1999 Jakarta, Indonesia | (umur 73)
Suami/istri | Mohammad Hatta |
Anak | Meutia Hatta Gemala Hatta Halida Hatta |
Kerabat | Raharty Subiyakto (adik) |
![]() ![]() |
Siti Rahmiati Hatta (16 Februari 1926 – 13 April 1999) adalah istri wakil presiden pertama Indonesia, Mohammad Hatta. Ia menikah dengan Mohammad Hatta di Megamendung, Bogor pada tanggal 18 November 1945.[1]
Kehidupan pribadi

Siti Rahmiati Hatta yang biasa dipanggil Yuke dilahirkan di Bandung pada 16 Februari 1926. Ia merupakan putri sulung dari Abdul Rachim yang bersuku Jawa dari Purworejo, Jawa Tengah dengan Siti Satiah Annie, putri Tengku Mohammad Nurdin seorang penerjemah pemerintah dari Aceh.[2][3] Abdul Rachim merupakan pegawai kereta api Staatsspoorwegen di Bandung yang aktif dalam Kepandoean Bangsa Indonesia, sedangkan Siti Satiah Annie aktif dalam organisasi perempuan Wanito Sejati.[4] Rahmi mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School, Het Christelijk Lyceum, dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs Bandung. Saat masa pendudukan Jepang, ia bekerja di Instituut Pasteur Bandung. Ia memiliki seorang adik kandung bernama Raharty Subiyakto.[4]
Mohammad Hatta pertama kali bertemu dengan Rachmi dalam sebuah kunjungan ke Instituut Pasteur, Bandung. Meski jatuh hati, Hatta tidak segera meminang Rachmi karena Hatta telah berjanji tidak akan menikah sebelum Indonesia merdeka.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, barulah Hatta dengan ditemani Soekarno mendatangi kediaman Rachmi untuk melamar. Pada saat itu, Hatta berusia 43 tahun sedangkan Rachmi baru berusia 19 tahun. Mereka menikah pada tanggal 18 November 1945 di Megamendung, Bogor. Hatta memberikan maskawin berupa bukunya berjudul Alam Pikiran Yunani yang ditulis ketika diasingkan Belanda ke Boven Digoel.[5] Pernikahan dilangsungkan dengan sederhana secara adat Jawa dan dihadiri tidak lebih dari 30 orang.[6]
Pasangan Hatta dan Rachmi dikaruniai tiga orang putri, yaitu Meutia Hatta, Gemala Hatta dan Halida Hatta.
Kematian
Rachmi wafat pada tanggal 13 April 1999 dalam usia 73 tahun. Sebelumnya ia sempat dirawat karena penyakit jantung di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Menurut keluarganya, kondisi kesehatan Rachmi menurun setelah mendengar adiknya, Raharty Subiyakto wafat beberapa hari sebelumnya.
Rachmi dimakamkan di samping makam Hatta di TPU Tanah Kusir, Jakarta.[7]
Galeri
-
Sketsa Rahmiati Hatta (2020)
Penghargaan
- Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Republik Indonesia (14 Agustus 1993)[8][9][10]
- Bintang Republik Indonesia Adipradana dari Presiden Republik Indonesia (secara anumerta pada 13 Agustus 1999)[11]
Referensi
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2010-05-29. Diakses tanggal 2010-05-14.
- ^ Raya, Muhammad Rais. "Cantiknya Istri Bung Hatta, Keturunan Aceh yang Akhirnya Mantap Memilih Orang Minang Meski Dijodohkan". Harian Haluan. Diakses tanggal 27 Mar 2025.
- ^ "Mereka Saling Menjaga: Kisah Persahabatan Sukarno-Hatta". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 9 Nov 2019. Diakses tanggal 27 Mar 2025.
- ^ a b "8778 19670 1 SM | PDF". Scribd. Diakses tanggal 27 Mar 2025.
- ^ Wibisana, Chris (18 Nov 2021). "Dari "Alam Pikiran Yunani", Biduk Rumah Tangga Bung Hatta Berlayar". tirto.id. Diakses tanggal 28 Mar 2025.
- ^ "Gunakan Adat Jawa, Pernikahan Bung Hatta Bikin Hadirin Tertawa". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. 22 Nov 2019. Diakses tanggal 28 Mar 2025.
- ^ "Cerita Pak Harto Makamkan Istri Pahlawan Nasional di Samping Suaminya". SINDOnews Nasional. Diakses tanggal 28 Mar 2025.
- ^ "Dharmasena". Pusat Penerangan HANKAM. 27 Mar 1993. Diakses tanggal 27 Mar 2025 – via Google Books.
- ^ Bersenjata, Indonesia Angkatan (27 Apr 1993). "Mimbar kekaryaan ABRI". Departemen Pertahanan Keamanan, Staf Pembinan Karyawan. Diakses tanggal 27 Mar 2025 – via Google Books.
- ^ "Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003" (PDF). Sekretariat Negara Republik Indonesia. Diakses tanggal 2021-01-20.
- ^ "Daftar WNI yang Menerima Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Tahun 1959–Sekarang" (PDF). Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. 7 Januari 2020.
Gelar kehormatan | ||
---|---|---|
Posisi baru | Istri Wakil Presiden Indonesia 1945–1956 |
Diteruskan oleh: KRA Pintakapurnama |