More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sofia W.D. - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sofia W.D. - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sofia W.D.

  • العربية
  • مصرى
  • English
  • Français
  • Bahasa Melayu
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Sofia WD)

Sofia W.D.
LahirSofia
(1924-10-12)12 Oktober 1924
Bandung, Hindia Belanda
Meninggal23 Juli 1986(1986-07-23) (umur 61)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Pekerjaan
  • Pemeran
  • sutradara
  • penulis
  • produser
Tahun aktif1948–1986
Suami/istri
Eddy Endang
​
(m. 1938⁠–⁠1947)​
W.D. Mochtar
​
​
(m. 1961; meninggal 1986)​
Anak3
IMDB: nm0907162 Allmovie: p533990 Modifica els identificadors a Wikidata

Sofia (12 Oktober 1924 – 23 Juli 1986)[1] adalah pemeran, sutradara, produser dan penulis Indonesia.

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Sofia, atau Sofi, lahir dari keluarga pedagang. Lahir di Bandung dari keluarga Apandi dan Sumirah, Sofia anak kedua dari empat bersaudara.

Setelah tamat HIS (1935) dan Darul Muta'allimin, ia bekerja pada sebuah perusahaan milik Jepang, seraya bergabung dengan grup sandiwara Irama Massa. Mulanya, Sofia hanya sebagai pembawa pesan perusahaan kepada penonton. Karena nasib baik, ia berhasil menjadi pemeran utama. Ternyata, pengalaman akting inilah yang kelak membawanya ke puncak karier.

Dalam usia 14 tahun ia menikah pertama kali dengan Eddy Endang, seorang kapten dari kesatuan Siliwangi. Sembilan tahun kemudian yakni tahun 1947, Kapten Eddy gugur dalam menjalankan tugas. Sofia kaya dengan berbagai pengalaman keras selama perjuangan kemerdekaan. Sofi turut mengambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan. Ia tergabung dalam kesatuan tentara FP (Field Preparation) berpangkat sersan mayor dan ikut bergerilya di daerah Limbangan di kaki Gunung Haruman di daerah Garut, Jawa Barat.

Karier

[sunting | sunting sumber]
Sofia W.D. pada tahun 1954

Awal karier

[sunting | sunting sumber]

Ketika itu perusahaan film Wong Brother berusaha mencari pengganti Miss Rukiah, pujaan pecandu film Indonesia sebelum perang. Mereka menemukan istri S. Waldy, seorang pemain film yang kerap tampil sebagai pelawak. Wanita itu langsing, berwajah manis, tamatan HIS dan sekolah agama Darul Muta’allimin. Tapi yang lebih penting, ia punya pengalaman panggung. Maka jadilah ia melakukan debut dalam film “Airmata Mengalir di Tjitaroem” pada tahun 1948..

Puncak karier

[sunting | sunting sumber]

Sejak saat itu, nama Sofia tak bisa lagi dilupakan penggemar film Indonesia, setidak-tidaknya untuk lebih 30 tahun berikutnya. Lahir di Bandung dari keluarga Apandi dan Sumirah, Sofia anak kedua dari empat bersaudara. Dalam usia 14 tahun ia menikah pertama kali dengan Eddy Endang, seorang kapten dari kesatuan Siliwangi. Sembilan tahun kemudian yakni tahun 1947, Kapten Eddy gugur dalam menjalankan tugas. Sofia kaya dengan berbagai pengalaman keras selama perjuangan kemerdekaan.

Membintangi hampir ratusan film Indonesia, Sofia terhitung cerdik. Selain main sebagai bintang, ia juga mempelajari teknik penyutradaraan, kamera dan penataan gambar. Kini ia tak hanya dikenal sebagai pemain, tetapi juga sutradara dan pimpinan produksi. Tahun 1960 ia pertama kali tampil sebagai sutradara dalam film “Badai Selatan”, produksi CV Ibu kota Film.

Sepuluh tahun kemudian berdiri Libra Film dengan produksi film pertamanya “Si Bego dari Muara Condet”. Skenario penyutradaraan dan pimpinan produksi berada di tangannya. Film “Badai Selatan” agaknya membawa ‘badai’ tersendiri dalam hidup Sofia. Di situ ia lebih akrab mengenal W.D Mochtar, seorang aktor asal Kalimantan Barat.

Sofia bercerai dari S. Waldy dan menikah dengan W.D Mochtar. Ternyata pengalaman di dunia film tak kalah serunya dibanding tahun-tahun bergerilya dulu. Ketika memerankan dukun dalam film “Dukun Beranak” tahun 1977, nyaris nyawanya melayang di pagut ular.

Tahun 1974, ia mendirikan PT Dirgahayu Jaya Film, yang terutama membuat film dokumentasi. Film “Melawan Badai” tahun 1974, film “Tanah Harapan” tahun 1976, film “Jangan Menangis Mama” tahun 1977 dan film “Christina” pada tahun 1977 merupakan produksi perusahaan film ini.

Kepenulisan

[sunting | sunting sumber]

Dengan nama Gantini, sekitar 1950-1958 ia sering menulis cerpen dalam beberapa majalah dan koran. Kini dua dari empat skenarionya telah di filmkan yakni Si Bego dari Muara Condet dan Si Jampang Menumpas Naga Hitam.

Organisasi

[sunting | sunting sumber]

Sofia W.D. aktif dalam Persatuan Artis film Indonesia (PARFI), sempat menjadi Bendahara I (1956-1970) dan Ketua Umum (1971-1974).

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Setelah menikah selama sembilan tahun dengan Kapten Eddy Endang (1938-1947), Sofia menikah dengan S. Waldy yang kemudian bercerai dan menikah dengan aktor asal Kalimantan Barat, W.D Mochtar (1961). Pernikahan ini berlangsung sampai akhir hayatnya. Ia memiliki tiga anak kandung.

Kematian

[sunting | sunting sumber]

Sofia meninggal dunia di Rumah Sakit Cikini, Jakarta pada tanggal 23 Juli 1986 akibat tekanan darah tinggi yang menyebabkan pendarahan di otak. Sebelumnya, Sofia sedang menghadiri acara silaturahmi Lembaga Seni Tari, kemudian pingsan dan dibawa ke rumah sakit sampai akhirnya meninggal dunia. Film terakhir yang dibintanginya adalah Yang Kukuh dan Yang Runtuh sedangkan film terakhir yang disutradarainya adalah Bermain Drama. Sebagai veteran, ia dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Film

[sunting | sunting sumber]
Peran akting
Tahun Judul Peran Catatan
1948 Air Mata Mengalir di Tjitarum
1949 Bengawan Solo
1950 Bantam Minarsih
Pantai Bahagia Susilowati
Terang Bulan Juningsih
Tirtonadi
1952 Air Mata Pengantin Purnama Sari
1953 Bulan Purnama Putri Amidra
Dendang Sajang Halimah
Pandji Semirang Putri Tjandra Kirana
1954 Djakarta di Waktu Malam
Kali Brantas Sunarti
Wanita Adjaib
1955 Ratu Kentjana
Si Bongkok dari Borobudur
1956 Rini
1957 Biola
Konsepsi Ajah
Sedetik Lagi Ibu
Kunang-Kunang
Bintang Peladjar Ermina
1958 Bunga dan Samurai Ibu Eulis
Sesudah Subuh
Titi dan Tito
Wanita Indonesia
Gending Sriwidjaja
1959 Holopis Kuntul Baris
1960 Sepiring Nasi
Tjita-Tjita Ajah Bu Slamet
1961 Di Lereng Gunung Kawi
Badja Membara Istri Budiman
1963 Di Balik Awan
1964 Penjesalan Ibu Martini
1966 Belaian Kasih
Tikungan Maut
Terpesona
1969 Karena Kasih
Laki-Laki Tak Bernama
1970 Bernafas dalam Lumpur
Noda Tak Berampun
Romansa
Samiun dan Dasima Hayati
1971 Air Mata Kekasih
Pengantin Remadja
Rakit Maria
Rina
1972 Mutiara dalam Lumpur
Anjing-Anjing Geladak
Bila Cinta Bersemi
Sisa-Sisa Laskar Pajang
Takkan Kulepaskan
1973 Kutukan Ibu
Lagu Untukmu
Bulan di Atas Kuburan Saudara Sahat
Bumi Makin Panas
Dimadu
Hatiku dalam Hatimu
Perempuan
Tabah Sampai Akhir
Timang-Timang Anakku Sayang Sofia
1974 Anak Bintang
Susana Ibu Nurdin
Ratapan Rintihan
Senyum dan Tangis
1975 Senja di Pantai Losari Ibu Nursiah
Max Havelaar
Rahasia Gadis
Malam Pengantin
1976 dr. Firdaus
Bungalow di Lereng Bukit
Embun Pagi
Hanya Untukmu
1977 Badai Pasti Berlalu
Penasaran
Napsu Serakah Nenek
Secerah Senyum
Dukun Beranak
Christina
1978 Melati Hitam
Ya Allah Ampuni Dosaku
Godaan Siluman Perempuan Siluman perempuan
Binalnya Anak Muda
Sayang Sayangku Sayang
1979 Yuyun Pasien Rumah Sakit Jiwa
Anak-Anak Buangan
Gadis Kampus
Penangkal Ilmu Teluh
Di Ujung Malam
Milikku
Ach Yang Benerrr...
Remaja Idaman
1980 Tiga Dara Mencari Cinta
Bukan Sandiwara
Usia 18 Nenek
Khana
Ratu Pantai Selatan
Busana dalam Mimpi
Perempuan dalam Pasungan Ibu Prawiro
1981 Merenda Hari Esok Ibu Hendra
Mistik: Punahnya Rahasia Ilmu Iblis Leak Ratu Leak
Ratu Ilmu Hitam
Amalia S.H.
Perawan-Perawan Ibu Anggi
Nila di Gaun Putih Nyonya Ismail
Kereta Api Terakhir
1982 Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI
Roro Mendut
Perkawinan 83
Pak Sakerah
Buaya Putih
Di Balik Kelambu
1983 Kadarwati
Lara Jonggrang
Budak Nafsu
1984 Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku
Untukmu Kuserahkan Segalanya
1985 Idola Remaja
Arie Hanggara Ibu Khadijah
Yang Kukuh, Yang Runtuh Ibu Mira
Peran non-akting
Tahun Judul Peran Catatan
1954 Djakarta di Waktu Malam Sebagai penulis Debut dalam penulisan
Senen Raja
1960 Badai Selatan Sebagai sutradara Debut dalam penyutradaraan
1968 Djampang Mentjari Naga Hitam Sebagai penulis
1970 Si Bego Menumpas Kutjing Hitam Sebagai penulis dan produser
1971 Bengawan Solo Sebagai sutradara
Singa Betina dari Marunda
1974 Melawan Badai Sebagai produser dan sutradara
1976 Tanah Harapan
1977 Jangan Menangis Mama Sebagai sutradara
1982 Halimun
1986 Memburu Makelar Mayat Sebagai produser

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Karya Hasil Ref.
1973 Festival Film Indonesia 1973 Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Mutiara dalam Lumpur Menang

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Artis Sofia WD Dalam Kenangan 1924 - 1986: Pejuang dalam seni juga pejuang dalam perang kemerdekaan[pranala nonaktif permanen]
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Prancis (data)
  1. ^ "Artis Sofia W.D. Dalam Kenangan 1923–1986". Buana Minggu. 1986.
  • l
  • b
  • s
Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Festival Film Indonesia)
1950-an
hingga
1970-an
  • Endang Kusdiningsih (1955)
  • Mpok Ani (1960)
  • Marlia Hardi (1967)
  • Sofia W.D. (1973)
  • Mieke Widjaja (1975)
  • Ruth Pelupessy (1976)
  • Widyawati (1977)
  • Nani Widjaja (1978)
  • Chitra Dewi (1979)
1980-an
  • Christine Sukendar (1980)
  • Ita Mustafa (1981)
  • Suparmi (1982)
  • Nani Widjaja (1983)
  • Marissa Haque (1985)
  • Niniek L. Karim (1986)
  • Roldiah Matulessy (1987)
  • Ria Irawan (1988)
  • Niniek L. Karim (1989)
1990-an
  • Ayu Azhari (1990)
  • Rina Hassim (1991)
  • Jajang C. Noer (1992)
2000-an
  • Rachel Maryam (2004)
  • Adinia Wirasti (2005)
  • Kinaryosih (2006)
  • Meriam Bellina (2007)
  • Aryani Kiergenburg Willems (2008)
  • Henidar Amroe (2009)
2010-an
  • Happy Salma (2010)
  • Dewi Irawan (2011)
  • Mak Gondut (2012)
  • Jajang C. Noer (2013)
  • Tika Bravani (2014)
  • Christine Hakim (2015)
  • Raihaanun (2016)
  • Christine Hakim (2017)
  • Dea Panendra (2018)
  • Cut Mini (2019)
2020-an
  • Christine Hakim (2020)
  • Marissa Anita (2021)
  • Putri Marino (2022)
  • Prilly Latuconsina (2023)
  • Sheila Dara Aisha (2024)
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sofia_W.D.&oldid=27263116"
Kategori:
  • Kelahiran 1924
  • Kematian 1986
  • Meninggal usia 61
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Mei 2021
  • Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik (Festival Film Indonesia)
  • Pejuang kemerdekaan Indonesia
  • Perempuan Indonesia
  • Pemeran perempuan Indonesia
  • Sutradara Indonesia
  • Tokoh Sunda
  • Tokoh dari Bandung
  • Tokoh Angkatan 45
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Halaman yang disunting LTA tokoh
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 12 Oktober
  • Tanggal kematian 23 Juli
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Mei 2025
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF

Best Rank
More Recommended Articles