More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Sri Dewa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sri Dewa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sri Dewa

  • English
  • Bahasa Melayu
  • ไทย
  • Українська
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Daftar Maharaja Swarnadwipa
Masa Awal
  • Minanga
Dapunta Hyang (684 –702)
Sri Jayanasa (702–728)
Sri Indrawarman (702–728)
Rudra Wikrama (728–775)
Masa Peralihan Wangsa Syailendra dari Jawa Tengah
  • Sri Maharaja (775–778)

  • Jawa
Dharanindra (778–782)
Samaragrawira (782–792)
Samaratungga (792–840)

  • Sumatra
Balaputradewa (860–960)
Sri Udayaditya Warmadewa (960–988)
Sri Cudamani Warmadewa (988–1008)
Sri Mara-Vijayottunggawarman (1008–1017)

  • Kadaram
Sangrama-Vijayottunggawarman (1017–1030)
Di bawah dinasti Chola
  • India
Rajendra Chola I (1012–1044)
Kulothunga Chola I (1070–1120)
  • l
  • b
  • s


Sri Dewa adalah seorang maharaja Sriwijaya, yang pada tahun 1028 M mengirimkan utusan ke Tiongkok.[1][2][3] Dalam kronik Sejarah Song (Sòng Shǐ), namanya dicatat sebagai Shih-li Tieh-hua, yang diperkirakan bukan gelarnya yang lengkap.[1] Ia memerintah tidak lama setelah berbagai wilayah Sriwijaya diserang oleh Raja Rajendra I dari Dinasti Chola pada tahun 1025,[2][3] yang mana Raja Sangrama Wijayottunggawarman dari Sriwijaya berhasil dikalahkan dan tertawan oleh lawannya.[1] Penyerangan Chola tidak disertai dengan penjajahan wilayah Sriwijaya.[4][5]

Setelah penyerangan Chola, kekuasaan Sriwijaya di Sumatra tampaknya berhasil dipulihkan, tetapi berdamai dengan Kerajaan Kahuripan yang lalu mengklaim kekuasaan atas seluruh Jawa.[2] Raja Kahuripan Airlangga diperkirakan menikahi salah satu putri Sriwijaya tahun 1030, untuk memperkuat komitmen perdamaian tersebut.[1][2]

Ajaran Budha Mahayana sangat populer di Sriwijaya sekitar masa pemerintahan raja ini,[2] terbukti dari ditemukannya arca Lokanatha (Bodhisatwa Lokeswara) di Tapanuli yang dibuat pada tahun 1024,[2] serta cerita dalam catatan pendeta Nepal Atisha yang berkunjung ke Sriwijaya antara tahun 1011-23.[1]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Invasi Chola ke Sriwijaya

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Cœdès, George (1968). The Indianized States of South-East Asia (dalam bahasa Inggris). University of Hawaii Press. hlm. 142-144. ISBN 9780824803681.
  2. ^ a b c d e f Hall, D.G.E. (1981). History of South East Asia (dalam bahasa Inggris). Macmillan International Higher Education. hlm. 67-68. ISBN 9781349165216.
  3. ^ a b Hazra, Kanai Lal (2007). Indonesia: Political History and Hindu, and Buddhist Cultural Influences (dalam bahasa Inggris). Decent Books. hlm. 25. ISBN 9788186921388.
  4. ^ Journal of Ancient Indian History (dalam bahasa Inggris). D.C. Sircar. 1972. hlm. 111.
  5. ^ Asiatic Society (Calcutta, India) (1965). Year Book of the Asiatic Society (dalam bahasa Inggris). hlm. 16.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sri_Dewa&oldid=26863950"
Kategori:
  • Kerajaan Sriwijaya
  • Penguasa abad ke-11
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)

Best Rank
More Recommended Articles