More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Stasiun metro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Stasiun metro - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Stasiun metro

  • العربية
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Български
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • English
  • Eesti
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • 客家語 / Hak-kâ-ngî
  • עברית
  • Magyar
  • Italiano
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Lombard
  • Lietuvių
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Occitan
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Slovenčina
  • Српски / srpski
  • Türkçe
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
  • IsiZulu
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Stasiun Kereta MRT)
Stasiun Istora Mandiri, MRT Jakarta
Stasiun Keleti pályaudvar, Metro Budapest

Stasiun metro atau stasiun kereta bawah tanah adalah stasiun kereta api untuk sistem angkutan cepat, yang secara keseluruhan biasanya disebut "metro" atau "subway". Stasiun ini menyediakan fasilitas bagi penumpang untuk membeli tiket, naik kereta, dan evakuasi dalam keadaan darurat. Di Britania Raya, stasiun ini dikenal sebagai stasiun bawah tanah (underground stations), yang paling umum merujuk pada London Underground.

Lokasi

[sunting | sunting sumber]

Lokasi stasiun metro dirancang secara cermat untuk memberikan akses mudah ke berbagai fasilitas perkotaan penting seperti jalan raya, pusat komersial, gedung-gedung utama, dan simpul transportasi lainnya di kawasan strategis.

Sebagian besar stasiun metro terletak di bawah tanah, dengan pintu masuk dan keluar yang menghubungkan ke permukaan tanah atau jalan raya. Bagian utama stasiun biasanya dibangun di bawah lahan yang diperuntukkan bagi jalan umum atau taman. Penempatan stasiun di bawah tanah meminimalkan penggunaan ruang di permukaan, sehingga kendaraan dan pejalan kaki dapat terus menggunakan area tersebut seperti sebelum pembangunan stasiun. Hal ini terutama penting untuk stasiun yang melayani kawasan perkotaan dengan kepadatan tinggi, di mana ruang di permukaan tanah sudah sangat terbatas.[1]

Dalam kasus lain, stasiun mungkin dibangun di atas jalan (elevated) atau di permukaan tanah, tergantung pada ketinggian rel kereta api. Dampak fisik, visual, dan ekonomi dari stasiun serta operasionalnya akan lebih terasa di konfigurasi seperti ini. Perencana seringkali memilih untuk membangun jalur metro atau bagian dari jalur di permukaan tanah atau elevated ketika memasuki wilayah dengan kepadatan urban yang lebih rendah, sehingga sistem dapat diperluas dengan biaya lebih hemat. Metro paling umum digunakan di kota-kota besar dengan populasi padat.[2] Alternatif lainnya adalah memanfaatkan koridor lahan kereta api yang sudah ada untuk diubah fungsinya menjadi angkutan cepat.[3]

Fasilitas

[sunting | sunting sumber]
Papan petunjuk arah kepintu keluar (way out) di Stasiun Bank, London DLR
Gerbang putar otomatis di Stasiun De Pijp, Metro Amsterdam

Stasiun yang berada di permukaan jalan, logo perusahaan metro menandai lokasi pintu masuk/keluar stasiun. Biasanya, rambu-rambu menunjukkan nama stasiun serta menjelaskan fasilitas yang tersedia dan sistem transportasi yang dilayani. Seringkali terdapat beberapa pintu masuk untuk satu stasiun, memudahkan pejalan kaki tanpa harus menyeberang jalan dan mengurangi kepadatan.[1]

Stasiun metro umumnya menyediakan mesin penjual tiket dan sistem validasi tiket. Area stasiun terbagi menjadi zona non-berbayar yang terhubung dengan jalan dan zona berbayar yang terhubung dengan peron kereta. Pintu pembatas tiket memungkinkan penumpang dengan tiket valid untuk berpindah antara kedua zona ini. Pembatas ini dapat dioperasikan oleh petugas atau lebih umum menggunakan gerbang putar otomatis yang terbuka ketika kartu transit dipindai.[4][5]

Akses dari jalan menuju area tiket dan peron kereta disediakan melalui tangga, lorong (concourse), eskalator, lift, dan terowongan. Desain stasiun dibuat untuk meminimalkan kepadatan dan meningkatkan kelancaran arus penumpang, terkadang dengan menetapkan lorong khusus satu arah.[2] Pembatas permanen atau sementara dapat digunakan untuk mengatur kerumunan. Beberapa stasiun metro memiliki koneksi langsung ke gedung-gedung penting di sekitarnya.

Sebagian besar yurisdiksi mewajibkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Ini diwujudkan melalui lift yang menghubungkan jalan dengan area tiket non-bayar, kemudian dari area bayar ke peron. Selain itu, terdapat persyaratan ketat untuk situasi darurat, termasuk pencadangan penerangan, pintu darurat, dan sistem alarm yang terpasang dan terpelihara dengan baik. Stasiun merupakan bagian kritis dari rute evakuasi penumpang dari kereta yang mengalami gangguan.[6]

Fasilitas tambahan di stasiun bawah tanah mungkin termasuk toilet, kios, serta sarana untuk petugas dan keamanan seperti polisi transit. Beberapa sistem metro bahkan menyediakan area komersial atau ruang publik dalam kompleks stasiun.

Stasiun transfer

[sunting | sunting sumber]

Beberapa stasiun metro juga dapat berfungsi sebagai stasiun transit, yang berfungsi untuk menghubungkan dan memindahkan penumpang antar jalur atau sistem transportasi berbeda. Stasiun jenis ini biasanya memiliki peron bertingkat. Sebagai simpul transportasi utama, stasiun transit dapat menampung lebih banyak penumpang dibanding stasiun biasa, dengan terowongan penghubung tambahan dan concourse yang lebih besar untuk mengurangi waktu tempuh berjalan kaki dan mengatur arus penumpang.

Pintu peron

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Pintu peron
Pintu peron di Stasiun Ueno, Metro Tokyo

Di beberapa stasiun, terutama yang menggunakan kereta otomatis penuh, seluruh peron dipisahkan dari rel oleh dinding (biasanya kaca) dengan pintu peron (platform-edge doors, PEDs). Pintu ini hanya terbuka saat kereta berhenti, mirip dengan pintu lift, sehingga menghilangkan risiko penumpang jatuh (atau sengaja melompat) ke rel dan tertabrak atau tersengat listrik.

Sistem ini juga meningkatkan kontrol ventilasi peron, memungkinkan pemanasan atau pendinginan tanpa perlu mengatur suhu di terowongan. Namun, pintu tersebut menambah biaya dan kompleksitas sistem, serta mungkin mengharuskan kereta mendekati stasiun lebih lambat agar bisa berhenti sejajar sempurna dengan pintu.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • "In a Station of the Metro" (puisi)
  • Daftar jaringan metro
  • Garis besar transportasi
  • Peron
  • Angkutan cepat

Referensi

[sunting | sunting sumber]
Basis data pengawasan otoritas: Nasional Sunting di Wikidata
  • Republik Ceko
  1. ^ a b Tumlin, Jeffrey (2012). Sustainable Transportation Planning: Tools for Creating Vibrant, Healthy, and Resilient Communities. Wiley. hlm. 118. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ a b Edwards, Jack (1990). Civil Engineering for Underground Rail Transport. Butterworth & Co. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ "Landmarks in urban transport | nexus.org.uk". www.nexus.org.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-07-23.
  4. ^ Benz, G.; et al. (et al) (1987). Rapid-rail transit and planning tools. Washington DC: Transportation Research Board. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. ^ "Cash Fares | Tickets & prices | National Express Midland Metro". nxbus.co.uk (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-07-23.
  6. ^ Xu, Xiaohui; Li, Chunxi; Hu, Xujun (2010). Song, Bo (ed.). "Study on the Safety and Disaster-Prevention Signing System of the Subway Based on Site Investigation at Home and Abroad" (PDF). Diarsipkan dari [University of Science and Technology Beijing, China asli] tanggal 9 Juni 2016. Diakses tanggal 15 Mei 2016. ; ;
  • l
  • b
  • s
Transportasi umum
Layanan bus umum
  • Bus
    • Pengemudi
    • Daftar
  • Bus Raya Terpadu
  • Charabanc
  • Rute melingkar
  • Rute lintas kota
  • Bus cepat
  • Bus berpemandu
  • Bus antarkota
    • Pengemudi
  • Bus atap terbuka
  • Angkutan kota
    • Pesero
    • Jeepney
    • Public light bus
    • Marshrutka
  • Bus antar-jemput
  • Bus perkotaan
  • Bus troli
  • Angkutan pengganti kereta api
Tipe bus umum
  • Bus besar
  • Bus sedang
  • Bus kecil
  • Bus listrik
  • Bus troli
  • Bus tidur
Kereta api dan
transportasi rel
  • Terminologi kereta api penumpang
    • Glosarium
  • Angkutan cepat (Metro/MRT)
    • Metro beroda karet
  • Lintas Rel Terpadu (LRT/Kereta ringan
  • Kereta api bandara
  • Kereta api komuter
  • Kereta kabel (furnicular)
  • Kereta api rel berat
  • Kereta kecepatan tinggi
  • Kereta semi cepat
  • Kereta api antarkota
  • Interurban
  • Kereta maglev
  • Kereta api lokal
  • Kereta suspensi gantung
  • Kereta trem
  • Monorel
  • Pengangkut penumpang
  • Bus rel
  • Warisan sejarah perkeretaapian
    • Trem kuno
  • Trem kuda
  • Trem kabel
  • Trem
  • Sistem kereta api berkapasitas sedang
  • Sepur sempit
  • Pintu peron
  • Rute melingkar
  • Rute lintas kota
  • Jalur rel layang
Kendaraan umum
tidak dalam trayek
  • Bajaj
  • Boda-boda
  • Bus kombinasi
  • Becak
  • Gondola
  • Marshrutka
  • Angkutan cepat pribadi
  • Limusin
  • Ojek
  • Angkutan kota
    • Pesero
    • Public light bus
    • Jeepney
    • Dolmuş
    • Songthaew
  • Taksi
Kapal laut
  • Kapal feri
  • Hovercraft
  • Hydrofoil
  • Kapal pesiar
  • Angkutan sungai
Lainnya
  • Trem layang
  • Pesawat terbang
  • Lift
  • Eskalator
  • Gondola
  • Kereta kuda
  • Kereta kelinci
Tempat
  • Bandara
  • Garasi bus
  • Terminal bus
  • Halte bus
  • Pelabuhan feri
  • Hanggar
  • Pelabuhan
  • Pengendapan
  • Stasiun kereta api
  • Stasiun metro
  • Halte taksi
  • Halte trem
  • Stasiun transit
  • Simpangan transportasi
Tiket
dan tarif
  • Penarikan tarif otomatis
  • Iklan bus
  • Kontrak pengangkutan barang
  • Pembatalan tiket
  • Pengubahan jadwal keberangkatan
  • Transportasi umum gratis
  • Pas perjalanan
  • Tiket terpadu antarmoda
  • Penarikan tarif manual
  • Zona tarif
  • Bukti pembayaran
  • Kartu pintar
  • Mesin tiket
  • Kartu pintar nirkontak
  • Cetak tiket mandiri
  • Transfer
  • Boarding pass
Rute
  • Rute melingkar
  • Rute lintas kota
  • Pergi-pulang
  • Jaringan transportasi
Fasilitas
  • Klaim bagasi
  • Kelas satu
  • Kereta tidur
  • Penumpang berdiri
  • Kelas perjalanan
Jadwal
  • Penjadwalan berbasis jam
  • Ketepatan waktu
  • Jadwal perjalanan
  • Waktu antara
  • Layanan malam (transportasi umum)
Politik dan keamanan
  • Keamanan bandara
  • Jalan lengkap
  • Hirarki transportasi ramah lingkungan
  • Polsuska
  • Subsidi perkeretaapian
  • Keamanan
  • Hierarki jalanan
  • Otoritas transportasi
  • Polisi transit
  • Pembangunan berorientasi transit (TOD)
  • Manajemen permintaan transportasi
  • Perencanaan transportasi
Teknologi
dan papan informasi
  • Papan petunjuk arah
  • Sistem informasi penumpang
  • Papan informasi peron
  • Jadwal perjalanan
Topik lainnya
  • Boarding
  • BRT palsu
  • Papan petunjuk arah
  • Lacak arah (wayfinding)
  • Larangan di transportasi umum
  • Faktor muat penumpang
  • Barang publik
  • Permintaan berhenti
  • Jasa
  • Transportasi berkelanjutan
  • Peta transit
  • Ekonomi transportasi
  • Mobilitas mikro
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Stasiun_metro&oldid=28081362"
Kategori:
  • Infrastruktur transportasi
  • Transportasi rel penumpang
  • Stasiun angkutan cepat
  • Stasiun, terminal, dan perhentian
Kategori tersembunyi:
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Galat CS1: tidak memiliki penulis atau penyunting
  • Galat CS1: URL

Best Rank
More Recommended Articles