More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Suku Punan Batu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suku Punan Batu - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suku Punan Batu

  • Banjar
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Suku Punan Batu Benau Sajau yang tinggal di ceruk batu karst berfoto bersama antropolog J. Stephen Lansing

Suku Punan Sajau atau Suku Punan Batu Benau Sajau adalah kelompok masyarakat adat Dayak yang secara tradisional hidup berpindah-pindah dan menetap di ceruk-ceruk batu di kawasart karst Gunung Batu Benau dan pedalaman hulu Sungai Sajau, Desa Metun Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.[1] Saat ini, populasi Suku Punan Batu diperkirakan berjumlah sekitar 106 jiwa yang hidup secara nomaden dengan wilayah jelajah seluas 18.497 hektar.[2] Saat ini, masyarakat Punan Batu merupakan komunitas pemburu-peramu terakhir yang masih aktif di hutan Kalimantan.[3]

Kehidupan sosial

[sunting | sunting sumber]

Masyarakat Punan Batu hidup terpisah dalam kelompok kecil dengan jarak paling dekat memiliki waktu tempuh sekitar 15 hari dengan berjalan kaki.[1] Pola hidup berburu dan mengumpulkan sumber pangan dari hutan membedakan kelompok ini dengan kelompok etnis Dayak lain yang ada di sekitar mereka.[1] Misalnya, Dayak Kenyah yang sudah beralih ke pola hidup bertani. Eksistensi masyarakat adat Punan Batu kian terancam oleh deforestasi dan penanaman sawit yang semakin masif.[1] Saat ini, masyarakat ini bertahan hidup dengan menangkap penyu atau ikan sungai dan mengumpulkan sumber pangan dari hutan seperti umbi-umbian, umbut rotan, dan umbut nibung.

Masyarakat Punan Batu memiliki pola konsumsi yang bergantung pada pemenuhan kebutuhan harian tanpa menyimpan persediaan makanan, kecuali minyak babi hutan yang disimpan dalam gentong tanah liat dan digantung di langit-langit gua untuk melindunginya dari hewan liar.[1] Setelah menyantap sarapan, mereka segera mencari makanan untuk siang hari, dan siklus ini terus berulang. Hampir sepanjang hari mereka menghabiskan waktu untuk berburu dan mengumpulkan bahan pangan guna mencukupi kebutuhan sehari-hari.[1]

Orang-orang Punan Batu juga mengumpulkan madu dari sarang lebah dan sarang burung walet.[1] Kedua hasil hutan tersebut menjadi telah menghubungkan mereka dengan dunia luar selama berabad-abad.[1] Hasil hutan ini ditukar dengan berbagai barang dari peradaban modern, seperti beras, garam, gula, dan rokok, serta pakaian berbahan kain yang secara bertahap menggantikan pakaian dari kulit kayu.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i Arif, Ahmad (2021). Masyarakat Adat & Kedaulatan Pangan. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9786024814809.
  2. ^ "Suku Punan Batu dan Upaya Pemkab Bulungan". Kanal Komunikasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 26 Juli 2024. Diakses tanggal 7 Februari 2025.
  3. ^ Utama, Abraham (30 Mei 2022). "Punan Batu: Kisah suku pemburu-peramu terakhir Kalimantan, 'sampai meneteskan darah, kami menunggu pemerintah lindungi hutan kami'". BBC. Diakses tanggal 7 Februari 2025.
  • l
  • b
  • s
Sub-suku Dayak
Abal · Abay · Agabag · Ahe · Aoheng/Penihing · Beriam · Badeng · Bahau · Bakati · Bakumpai · Banyadu · Basap · Berusu · Bentian · Benuaq · Bidayuh · Bukat · Bungan · Desa · Dusun · Dusun Deyah · Dusun Malang · Dusun Witu · Gun · Huang Tering · Iban · Jalai · Jawatn · Kadazan · Kebahan · Kanayatn/Kendayan · Kantuk · Katingan · Kayan · Keninjal · Ketungau · Kenyah · Kualant · Krio · Lawangan · Lebang · Lebu' Kulit/Umaq Kulit · Limbai · Long Gelat · Long Paka · Lundayeh · Ma'anyan · Mali · Mayau · Melanau · Membulu · Merap · Meratus · Modang · Mualang · Murut · Ngaju · Orung Daan · Ot Danum · Paser · Panyawung · Pesaguan · Paus · Punan Aput · Punan Batu · Punan Habongkot · Punan Kelay · Punan Merah · Punan Murung · Punan Tubu · Samanakng · Samihim · Saq · Sebaruk · Seputan · Simpakng · Seberuang · Siang Murung · Suhaid · Suruk · Taba · Taman · Tayap · Tingalan · Tunjung · Uheng Kereho · Umaq Alim · Umaq Baqa · Umaq Lasan · Undau · Wahau
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Suku_Punan_Batu&oldid=27559872"
Kategori:
  • Suku Dayak
  • Suku bangsa di Kalimantan Utara
  • Masyarakat adat di Kalimantan
  • Kelompok etnik di Indonesia
  • Dayak
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles