Suku Yonggom
Yongom, Yongkom | |
---|---|
Daerah dengan populasi signifikan | |
Papua Nugini & Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, Indonesia | |
Bahasa | |
Yonggom | |
Kelompok etnik terkait | |
Muyu ( Are · Kakaib · Kamindip · Kasaut · Kawiyet · Ningrum · Okpari ) |
Suku Yonggom yaitu salah satu suku bangsa Ok di Indonesia dan Papua Nugini. Di Indonesia mereka berada di Kampung Inggembit, Kawaktembut, Kunkim, Ninati, Timka, dan Yetetkun, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan.[1]
Di wilayah Indonesia, Yonggom (penyebutan umum) merupakan sub-suku dari Muyu. Sedangkan sebaliknya di wilayah Papua Nugini, Yongkom (penyebutan umum) merupakan sebutan untuk suku, sedangkan Muyu adalah sub-suku.[butuh rujukan]
Bahasa
Terdapat perbedaan dialek antara populasi dan mungkin bahasa Yonggom, Ningrum, dan bahasa lain sekitarnya hingga sembilan bahasa membentuk sebuah rantai dialek dalam satu bahasa.[2] Bahasa Yonggom sendiri dikenal sebagai dialek Niinati atau Muyu Utara oleh pater Petrus Drabbe, walaupun klasifikasi ini kemungkinan terlalu sederhana dan situasi aslinya lebih kompleks.[3]
Rumah adat
Sama seperti suku-suku lain di Papua Selatan, suku Yonggom membangun rumah di atas pohon di wilayah klan mereka yang disebut ambip kin. Biasanya saudara laki-laki atau sepupu tinggal berdekatan membuat satu dusun kecil, yang terdiri dari dua atau tiga rumah pohon disebut ambip yang dibangun pada ketinggian 5 hingga 20 meter. Terdapat juga rumah pengawas yang dibangun pada ketinggian lebih tinggi sekitar 30 meter. Satu dusun ini berkapasitas sekitar 20-40 orang.[4]
Sama seperti suku Muyu, rumah pohon suku Yonggom merupakan sejenis rumah panggung bernama ambip yang dibuat dari batang-batang pohon nibung dan memiliki atap pelana dari daun sagu. Berbentuk persegi panjang bagian dalamnya terbagi menjadi beberapa ruangan yang dipisahkan dengan dinding untuk kaum laki-laki dan perempuan. Terdapat beberapa tempat perapian untuk memasak masing-masing untuk kaum laki-laki dewasa, perempuan dan anak-anak. Pintu masuk rumah menggunakan pintu jebakan dan tangga dari batang panjang bertakik.[4]
Properti atau harta benda laki laki akan diwariskan kepada keturunan laki-laki. Keturunan perempuan bisa mendapatkan hak pakai untuk mengolah tanah bersama suaminya. Seorang kakek dapat mewarisi kepada cucu laki-lakinya melalui garis keturunan anak perempuannya jika tidak memiliki anak laki-laki.[4]
Referensi
- ^ "Perda Kab. Boveb Digoel No 2 Tahun 2023" (PDF). Diakses tanggal 2025-07-06.
- ^ Zahrer, Alexander. 2019. First data of Moyu, a lowland Ok language of New Guinea. 11th International Austronesian and Papuan Languages and Linguistics Conference (APLL11), 13-15 June 2019, Leiden University.
- ^ Zahrer, Alexander (2023). A Grammar of Muyu (Phd. thesis). Institute of Linguistics, University of Münster.
- ^ a b c Kirsch, Stuart (1991). The Yonggom of New Guinea, An Ethhnography of Sorcery, Magic, and Ritual (Phd thesis). Philadephia: University of Pennsylvania.