More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Surya Suryadi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Surya Suryadi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Surya Suryadi

  • Minangkabau
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Surya Suryadi
LahirSurya Suryadi
15 Februari 1965 (umur 60)
Nagari Sunur, Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatera Barat
AlmamaterUniversitas Andalas
Universitas Leiden
PekerjaanPengajar
Dikenal atasAhli filologi
Suami/istriNurlismaniar Mustafa
Anak2
X: niadilova Modifica els identificadors a Wikidata

Surya Suryadi (lahir 15 Februari 1965) adalah pakar filologi dan ahli pernaskahan Nusantara. Ia banyak meneliti naskah-naskah klasik Nusantara dan hasil penelitiannya telah dimuat di berbagai jurnal internasional. Saat ini menjadi pengajar di Universitas Leiden, Belanda.[1][2]

Riwayat

[sunting | sunting sumber]

Karier

[sunting | sunting sumber]

Setamat dari Universitas Andalas (Unand) pada tahun 1991, ia menjadi asisten dosen di almamaternya. Namun, karena tak kunjung diangkat menjadi dosen tetap setelah tiga tahun mengabdi, ia memutuskan pindah mengajar ke Fakultas Sastra, Universitas Indonesia (UI). Empat tahun menunggu tanpa kepastian kapan diangkat sebagai dosen tetap, ia kembali memutuskan untuk pindah.

Bak kata pepatah Minang: "jikok nasib alun baubah, labiah elok rantau dipajauah.", ia mengikuti tawaran mengajar dari Universitas Leiden, Belanda. Sejak akhir tahun 1998, ia menjadi dosen tamu untuk penutur ibu bahasa Indonesia di Universitas Leiden dan terhitung tahun 2001 ia diangkat sebagai dosen tetap.[1]

Di Belanda, Suryadi menemukan 'dunia sunyinya' dengan menyelami masa lalu melalui penelitian naskah-naskah lama dan buku-buku klasik mengenai Nusantara yang banyak tersimpan di perpustakaan Leiden. Banyak hasil kajiannya yang telah dipublikasikan di berbagai jurnal internasional dan mendapatkan berbagai tanggapan. Ia juga sering diundang sebagai pemakalah seminar di mancanegara, dan juga dipercaya memimpin proyek pernaskahan yang didanai The British Library.[1][2]

Salah satu karyanya, yaitu kajian terhadap surat-surat raja-raja Buton, Bima, Gowa, dan Minangkabau kemudian dimasukkan dalam suatu proyek di Australian National University, Canberra, Australia dengan nama Malay Concordance Project. Beberapa kajiannya yang lain, di antaranya teks Melayu klasik Syair Lampung Karam, satu-satunya sumber pribumi nusantara tentang letusan Gunung Krakatau pada tahun 1883 yang mengakibatkan gelombang tsunami serta menghancurkan wilayah pantai selatan Sumatra dan pantai barat Jawa.[2]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]

Suryadi mengenyam pendidikan hingga tamat SMA di kampung halamannya, Padang Pariaman. Pada tahun 1986, ia masuk ke Fakultas Sastra, Universitas Andalas (Unand) dan tamat pada tahun 1991. Ia sempat menjadi asisten dosen di almamaternya dan sebagai asisten dosen di Universitas Indonesia sebelum ke Universitas Leiden, Belanda. Pada tahun 2002 ia mendapatkan gelar master (MA) dari Universitas Leiden, kemudian gelar doktor juga dari universitas yang sama pada 16 Desember 2014, dengan disertasi yang berjudul The Recording Industry and Regional Culture in Indonesia: The Case of Minangkabau.[3]

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Walaupun memakai nama Jawa, ia adalah orang Minang tulen. Ia lahir pada 15 Februari 1965 pasca-penumpasan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatra Tengah oleh pemerintah pusat.

Karya

[sunting | sunting sumber]
  • Syair Lampung Karam (2010)
  • Sejarah pengajaran Bahasa Minangkabau (2009)
  • Sepucuk Surat dari Seorang Bangsawan Gowa di Tanah Pembuangan
  • Syair Sunur (2004)
  • Naskah Tradisi Basimalin (1998)
  • Dendang Pauah (1993)
  • Rebab Pesisir Selatan (1993)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Dr. Suryadi Leiden University Institute for Area Studies (LIAS). Diakses 11-01-2015.
  2. ^ a b c "Suryadi, Pengelana dari Pariaman" Kompas.com, 20-10-2008. Diakses 11-01-2015.
  3. ^ "Suryadi Raih Doktor di Universitas Leiden" Diarsipkan 2015-01-11 di Wayback Machine. Singgalang, 18-12-2014. Diakses 12-01-2015.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Blog
  • Surya Suryadi di X
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Surya_Suryadi&oldid=26949580"
Kategori:
  • Orang hidup berusia 60
  • Kelahiran 1965
  • Filolog Indonesia
  • Cerdik Pandai Minangkabau
  • Tokoh Minangkabau
  • Tokoh dari Padang Pariaman
  • Alumni Universitas Andalas
  • Alumni Universitas Leiden
  • Dosen Universitas Andalas
Kategori tersembunyi:
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Semua orang hidup
  • Tanggal kelahiran 15 Februari
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Februari 2025
  • Nama pengguna Twitter sama seperti Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles