Taman Hutan Raya Raja Lelo

Taman Hutan Raya Raja Lelo, atau disebut juga dengan nama Pungguk Menakat, adalah sebuah taman hutan raya yang terdapat di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Taman Hutan Raya Rajo Lelo ini lebih tepatnya berada di Desa Tanjung Terdana, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah. Kawasan hutan raya ini memiliki luas sekitar 640 hektar dan berfungsi sebagai pelestarian alam yang mendukung keanekaragaman hayati di Provinsi Bengkulu.[1]
Awal mula
Taman Hutan Raya Rajo Lelo ini merupakan salah satu wisata sejarah yang berada di Provinsi Bengkulu. Pemberian nama Tahura Rajo Lelo diambil dari seorang pahlawan Bengkulu berdasarkan persetujuan DPRD Provinsi Dati I Bengkulu melalui surat keputusan no.26/Kpts/DPRD/1995 tanggal 7 Desember 1995.[2]
Akses lokasi
Taman Hutan Raya Rajo Lelo secara administrasi pemerintah terletak di Desa Tanjung Terdana, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, berbatasan langsung dengan Kota Bengkulu.[3] Taman Hutan Raya Raja Lelo dapat dijangkau dengan mudah dari Kota Bengkulu, hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit perjalanan. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, namun biaya parkir kendaraan dikenakan dengan harga yang terjangkau. Meskipun fasilitas di taman ini sederhana, keindahan alam dan ketenangan yang ditawarkan menjadi daya tarik utama bagi para pengunjung.[4]
Aktifitas
Tahura Raja Lelo menawarkan berbagai daya tarik alam yang memukau dan menjadikan kawasan ini menjadi salah satu tujuan wisata alam. Di kawasan Taman Hutan Raya Rajo Lelo terdapat sebuah danau kecil dan ditumbuhi bunga teratai yang indah. Untuk pengunjung yang mempunyai hobi berkemah, Taman Hutan Raya Rajo Lelo ini sangat sesuai untuk berkegiatan berkemah bersama teman-teman, karena tamannya yang masih alami, udaranya juga sejuk dengan keadaan hutan yang masih alami.[5]
Konservasi
Selain menjadi tujuan wisata alam, Taman Hutan Raya Raja Lelo juga mempunyai peran penting dalam upaya konservasi alam di Provinsi Bengkulu. Kawasan ini menjadi habitat penting bagi berbagai flora dan fauna langka yang terancam punah, seperti harimau sumatera dan berbagai jenis burung endemik. Dengan menjadi wilayah konservasi, taman hutan ini membantu menjaga kelestarian biodiversitas dan melindungi ekosistem hutan tropis yang semakin terancam akibat perambahan lahan. Keberadaan taman ini juga berkontribusi pada program penghijauan dan pelestarian hutan di kawasan tersebut. Selain itu kawasan taman hutan ini dapat juga dijadikan sarana pendidikan lingkungan bagi pelajar dan mahasiswa, objek wisata berbasis alam yang berkelanjutan, hingga kawasan pertanian dan peternakan terpadu.[6]
Rujukan
- ^ Redaksi. "Taman Hutan Raya Rajo Lelo: Surga Hutan Tersembunyi di Bengkulu". ikobengkulu.com. Diakses tanggal 2025-09-29.
- ^ Medio Octoria, Rizka (08 Oktober 2024). "Wisata Taman Hutan Raya Rajo Lelo". rri.co.id. Diakses tanggal 29-09-2025.
- ^ "TAMAN HUTAN RAYA RAJO LELO". dispar.bengkulutengahkab.go.id. Diakses tanggal 2025-09-29.
- ^ "Eksplorasi Alam di Taman Hutan Raya Rajo Lelo, Bengkulu | Teropong Publik". teropongpublik.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-09-29.
- ^ "Taman Hutan Raya Rajo Lelo Provinsi Bengkulu – sangsakanews.com". 2025-02-28. Diakses tanggal 2025-09-29.
- ^ radarbengkulu.disway.id. "Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Ingin Rubah Taman Hutan Raya Rajolelo". radarbengkulu.disway.id. Diakses tanggal 2025-09-29.