Teori otomata adalah teori mengenai mesin-mesin abstrak, dan berkaitan erat dengan teori bahasa formal.
Ada beberapa hal yang berkaitan dengan Otomata, yaitu tata bahasa.
Dalam maksud ini, tata bahasa adalah bentuk abstrak yang dapat diterima untuk membangkitkan suatu kalimat otomata berdasarkan aturan tertentu.
Tata bahasa G diartikan sebagai pasangan 4 tupel: Vt, Vn, S, dan P, dan dituliskan sebagai G(Vt, Vn, S, P), di mana:
Vt : himpunan simbol-simbol terminal (alfabet) = kamus
Vn : himpunan simbol-simbol non terminal
S C V : simbol awal (atau simbol start)
P : himpunan produksi
Contoh:
1. G1: VT = {I, want, need, You}, V = {S,A,B,C},
P = {S --> ABC, A--> I, B--> want | need, C--> You}
Otomata berhingga bertentu (DFA - Deterministic Finite Automata) adalah sebuah otomata yang fungsi peralihannya adalah:
Contoh
Mesin dfaKonfigurasi DFA disamping secara formal dinyatakan sebagai berikut Q = {q0, q1, q2, q3 } Σ = {0,1} S = q0 F = { q0} Fungsi peralihan (transition), biasanya fungsi-fungsi ini kita sajikan dalam sebuah tabel peralihan. Tabel peralihan tersebut menunjukkan keadaan-keadaan berikutnya untuk paduan dan masukan tertentu.
Otomata berhingga takbertentu (NFA - Nondeterministic Finite Automata) berbeda dengan DFA dalam fungsi peralihannya:
Fungsi peralihan dalam NFA memetakan pasangan dan kepada himpunan kuasa dari Q. Fungsi peralihan yang diartikan seperti ini memungkinkan suatu simbol masukan menyebabkan peralihan dari sebuah keadaan (state) ke beberapa kemungkinan keadaan lainnya.
Contoh NFA:
string 01001
Rangkaian diterima NFA bila terdapat suatu urutan peralihan berdasarkan masukan, dari keadaan awal sampai akhir.