Teori pembangunan
Teori pembangunan adalah beragam teori yang berupaya menjelaskan bagaimana upaya perbaikan dan peningkatan dalam kehidupan bermasyarakat dapat tercapai. Teori-teori ini berangkat dari beragam bidang ilmu dan pendekatan ilmu sosial. Teori pembangunan juga memicu banyak perdebatan di antara para pemikir. Perspektif yang beragam ini juga menghasilkan penjelasan yang beragam tentang proses-proses pembangunan dan bagaimana cara mencapainya. Teori-teori pembangunan antara lain teori modernisasi, teori ketergantungan, pendekatan kebutuhan dasar, teori pembangunan manusia, teori pascapembangunan, dan teori pembangunan berkelanjutan.[1]
Sejarah
Menurut Cowen dan Shenton, sejarah gagasan pembangunan dapat dilacak sejak abad ke-19 di Eropa. Gagasan-gagasan utama pembangunan muncul dari masa Renaisans Barat, berakar dari kapitalisme, modernitas, dan penyebarluasan institusi gaya Barat. Pembangunan dianggap dapat menyelesaikan beragam permasalahan sosial seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, pengangguran, hingga dampak negatif dari kapitalisme. Dengan kata lain, pembangunan diciptakan oleh Barat dan digunakan sebagai alat untuk dominasi Barat atas dunia.
Konsep dan teori pembangunan semakin berkembang di abad ke-20 di saat yang bersamaan dengan gerakan kemerdekaan dan dekolonisasi di negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Pembangunan menjadi cita-cita baru yang ingin dicapai oleh negara-negara merdeka.[1]
Teori Modernisasi
Teori modernisasi dapat dikatakan teori arus utama yang terlebih dahulu muncul sebelum teori-teori lainnya. Akar teori modernisasi berasal dari pemikiran bangsa Eropa mengenai masalah-masalah sosial yang timbul di era modern. Teori modernisasi meyakini bahwa pembangunan dan perbaikan dapat terjadi secara bertahap dan mengubah masyarakat dari sistem yang tradisional menuju sistem modern yang berbasis industri. Pencetus teori ini antara lain Max Weber, Talcott Parsons, dan Seymour Lipset. Teori modernisasi semakin dikenal semenjak publikasi Walt Whitman Rostow mengenai lima tahapan pertumbuhan ekonomi yang dilalui oleh kelompok masyarakat.[2]
Teori Strukturalisme
Teori strukturalisme berasal dari tradisi pemikiran Marxisme. Teori ini berargumen bahwa akar permasalahan pembangunan adalah adanya kesenjangan struktural akibat sistem kapitalisme global. Teori ini meresepkan cara untuk keluar dari sistem kapitalisme atau decoupling melalui kebijakan industrialisasi substitusi impor. Kebijakan ini mempromosikan kemandirian dan kedaulatan ekonomi dengan menghasilkan barang-barang substitusi impor dari industrialisasi dalam negeri. Pemikiran ini berasal dari pengalaman negara-negara Amerika Latin yang telah menghadapi dampak buruk kapitalisme.
Referensi
- ^ a b Crush, Jonathan (1995). "Power of Development". Routledge & CRC Press (dalam Inggris). Diakses tanggal 2025-05-04.
- ^ Bernstein, Henry (1971-01-01). "Modernization theory and the sociological study of development∗". The Journal of Development Studies. 7 (2): 141–160. doi:10.1080/00220387108421356. ISSN 0022-0388.