Tradisi Rayo Enam
![]() | Artikel ini tidak memiliki isi yang cukup untuk menjelaskan subjek yang sedang dibahas. |
Templat:Incomprehensible Komunitas Muslim di Thailand merayakan Idul Fitri dengan tradisi yang memadukan nuansa lokal dengan esensi universal dari perayaan tersebut. Meskipun Thailand dikenal sebagai "Negeri Seribu Pagoda" dengan mayoritas penduduk beragama Buddha, komunitas Muslim di negara ini tetap mempertahankan tradisi keagamaan mereka dengan penuh semangat dan kebersamaan.[1]
Tradisi "Rayo 6"
Salah satu tradisi unik dalam perayaan Idul Fitri di Thailand adalah "Rayo 6", yaitu perayaan yang berlangsung selama enam hari setelah Idul Fitri. Tradisi ini menjadi momen bagi keluarga untuk berkumpul, saling memaafkan, dan menikmati hidangan khas lebaran. Tradisi ini terutama dirayakan di wilayah selatan Thailand, di mana komunitas Muslim lebih dominan.[2]
Perayaan di Wilayah Muslim
Di daerah selatan Thailand, suasana Idul Fitri terasa lebih meriah dengan berbagai kegiatan keagamaan dan budaya. Masjid serta surau menjadi pusat perayaan, dihiasi dengan lampu-lampu serta ornamen khas lebaran. Shalat Idul Fitri biasanya dilaksanakan di lapangan terbuka atau di masjid besar, diikuti oleh masyarakat setempat yang mengenakan pakaian baru sebagai simbol kesucian dan pembaruan diri.[2]
Hidangan Khas Lebaran
Selain ketupat dan opor ayam yang juga populer di negara-negara dengan tradisi Muslim lainnya, hidangan khas Idul Fitri di Thailand memiliki variasi lokal. Salah satu hidangan unik adalah ketupat segitiga yang disajikan dengan susu kental manis, serta "knomthim", makanan yang menyerupai opor ayam namun dengan cita rasa khas Thailand.[1]
Tradisi Ziarah Kubur
Ziarah kubur merupakan bagian penting dari perayaan Idul Fitri di Thailand. Masyarakat Muslim mengunjungi makam leluhur dengan membawa ketupat dan makanan lainnya sebagai bekal, serta peralatan shalat dan tasbih. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh khidmat sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah berpulang.[1]
Perayaan di Kota-Kota Besar
Di kota-kota besar seperti Bangkok, Idul Fitri juga dirayakan dengan berbagai acara, termasuk bazar dan pasar malam yang menjual makanan halal, pakaian, dan barang-barang khas lebaran. Komunitas Warga Negara Indonesia (WNI) di Thailand sering mengadakan shalat Id bersama dan pertemuan untuk merayakan lebaran dengan berbagi hidangan khas Indonesia.[1]
Makna Perayaan
Perayaan Idul Fitri di Thailand menunjukkan bagaimana tradisi keagamaan dapat beradaptasi dalam konteks budaya yang berbeda. Meskipun terdapat pengaruh lokal yang khas, nilai-nilai utama dalam perayaan Idul Fitri tetap dipertahankan, mencerminkan harmoni dan keberagaman budaya dalam masyarakat Thailand.[1]
Rujukan
- ^ a b c d e radarmukomuko.disway.id. "Rayo 6 Negeri Seribu Pagoda dan Unikya Kuah Ketupat Di Thailand". radarmukomuko.disway.id. Diakses tanggal 2025-03-05.
- ^ a b Times, I. D. N.; Dina, Nindia. "Tradisi Idul Fitri yang Dilakukan Masyarakat Muslim Thailand". IDN Times (dalam bahasa In-Id). Diakses tanggal 2025-03-05. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)