More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Transendens - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Transendens - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Transendens

  • العربية
  • বাংলা
  • Català
  • کوردی
  • English
  • فارسی
  • עברית
  • 한국어
  • Македонски
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Svenska
  • Українська
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Transenden)
Artikel ini merupakan bagian dari seri
Teisme
Keyakinan
  • Agnostisme
  • Apateisme
  • Ateisme
  • Deisme
  • Henoteisme
  • Ietsisme
  • Ignostisisme
  • Monoteisme
  • Monisme
  • Dualisme
  • Monolatri
  • Kathenoteisme
  • Omnisme
  • Pandeisme
  • Panenteisme
  • Panteisme
  • Politeisme
  • Transteisme
Konsepsi ketuhanan
  • Arsitek Semesta
  • Bapa
  • Brahman
  • Deus
  • Kebaikan
  • Keberadaan
  • Keibuan
  • Monad
  • Pemelihara
  • Pencipta
    • Pencipta dunia
  • Pribadi
  • Summum bonum
  • Tauhid
  • Trinitas
  • Unitarianisme
Tuhan menurut agama
Agama barat
  • Yudaisme
  • Kekristenan
  • Islam
  • Baháʼí
  • Mormonisme
  • Mandaeism
  • Samaritanisme

Agama timur
Agama darmik
  • Hindu
  • Buddhisme
  • Jainisme
  • Sikhisme
Agama Asia Timur
  • Tian
  • Shangdi
  • Hongjun Laozu
Sifat ketuhanan
  • Abadi
  • Jenis kelamin
  • Panggilan
    • istilah "Tuhan"
  • Luar biasa
  • Mahabaik
  • Mahakuasa
  • Mahahadir
  • Mahatahu
  • Mahamandiri
  • Pengalaman
  • praktik
  • Keyakinan
  • Esoterisme
  • Fideisme
  • Gnosis
  • Hermetisisme
  • Ibadah
  • Iman
  • Metafisika
  • Mistikisme
  • Pemujaan
  • Wahyu
Topik terkait
  • Dilema Euthyphro
  • Kompleks Tuhan
  • Gen Tuhan
  • Teologi
  • Ontologi
  • Masalah kejahatan (teodisi)
  • Agama
    • filsafat
    • Kitab suci
  • Penggambaran Tuhan di media populer
 Portal Agama
  • l
  • b
  • s

Transendens (bahasa Inggris: transcendent; bahasa Latin: transcendere) merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang melampaui apa yang terlihat, yang dapat ditemukan di alam semesta.[1] Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan yang dianggap begitu jauh, berjarak dan mustahil dipahami manusia.[2] Sesuatu yang bersifat transendens disebut "transenden".

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Transendens berasal dari dua kata Latin: kata "trans" yang berarti seberang, melampaui, atas, dan kata "scandere" yang berarti memanjat.[1] Transendens merupakan kata benda; kata sifat untuk transendens ialah "transenden". Istilah ini bersama-sama dengan bentuk-bentuk lain seperti "transendental", "transendensi", dan "transendentalisme", digunakan dengan sejumlah cara, dan dengan sejumlah penafsiran tersendiri dalam sejarah filsafat.[1] Beberapa pengertian dari kata sifat transenden adalah: lebih unggul, agung, melampaui, superlatif, melampaui pengalaman manusia, berhubungan dengan apa yang selamanya melampaui pemahaman terhadap pangalaman biasa dan penjelasan ilmiah.[2]

Penggunaan kata

[sunting | sunting sumber]

Filsafat dan agama

[sunting | sunting sumber]

Para filsuf yang memiliki ide transendens tentang Tuhan dimulai dari Pythagoras, Plato, Philo Judaeus yang mengatakan bahwa Allah yang transendens memiliki sifat bertolak belakang dengan Allah yang imanen seperti diyakini oleh Stoikisme dan Panteisme.[1] Immanuel Kant juga pernah memakai istilah ini untuk menggambarkan adanya unsur a priori yang memberikan inspirasi gagasan kepada manusia untuk berpikir tentang dunia yang supratemporal.[1] Dalam arti inilah Kant menggunakan istilah "estetika transendetal" dan "logika transendetal."[1]

Menurut Rudolf Otto, sewaktu mengalami yang transenden, manusia mengalami dua perasaan yang bertentangan.[3] Di satu sisi manusia merasa sangat tertarik karena pesona fascinosum, tetapi di sisi lain ia merasakan gemetar dan ketakutan karena yang transenden itu tremendum, yaitu memiliki daya pemaksaan dan menakutkan.[3] Sewaktu mengalami yang transenden itu, manusia akan lupa siapa dirinya terhanyut pada yang transenden dan menikmati perjumpaan dengannya.[3]

Istilah Tuhan yang transenden artinya Tuhan melampaui dunia ini, hal ini berseberangan dengan keyakinan tentang Tuhan yang berada dalam realitas dunia ini yang disebut imanen.[2] Namun, beberapa pemikir kemudian mengkombinasikan pemikiran Tuhan yang transenden sekaligus imanen, Tuhan ada di dunia ini sekaligus melampaui dunia ini.[2]

Frans Magnis Suseno menguraikan relasi Tuhan yang transenden itu dengan dunia.[4] Yang pertama, hubungannya memang bersifat transenden, artinya eksistensinya tidak bergantung pada dunia karena ia tak terbatas dan tak terhingga.[4] Namun, yang ilahi dan transenden itu sekaligus juga imanen, artinya ia meresapi apa pun yang ada, tak ada tempat di dunia ini di mana yang ilahi tidak hadir di situ.[4] Hal ini berarti, yang ilahi dibedakan dari dunia bukan seperti dua benda, atau dua objek, dibedakan satu dari yang lain.[4] Dunia yang terbatas ini memang bergantung pada ilahi yang tak terbatas sehingga Allah menjadi penunjang adanya dunia.[4] Dalam bahasa sederhana: Tuhan itu, sebagai yang transenden, di mana-mana tidak ada, dan sekaligus yang imanen, di mana-mana ada.[4]

Matematika

[sunting | sunting sumber]

Istilah transendens juga digunakan dalam bidang matematika merujuk pada bilangan yang tak terhingga.[5] Misalnya bilangan "π" yang biasanya dibulatkan menjadi 3,14 sesungguhnya memiliki pecahan yang tak dapat didefinisikan.[5] Sebuah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan sembarang persamaan polinomial dengan koefisien-koefisien bilangan bulat disebut bilangan transenden, artinya tak terhitung atau tak terhingga.[5]

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f (Indonesia)Lorens Bagus., Kamus Filsafat. Jakarta: PT Gramedia, 1996, Hal. 1118-1119
  2. ^ a b c d {en}}Robert Audi., The Cambridge Dicitonary of Philosophy. Edinburg: Cambridge University Press, Hal. 807-808
  3. ^ a b c (Indonesia)Agus M. Hardjana., Religiositas, Agama, Dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius, 2005, Hal. 30
  4. ^ a b c d e f (Indonesia)Feans Magnis Suseno., Menalar Tuhan. Yogyakarta: Kanisius, 2006, Hal. 192-193
  5. ^ a b c (Indonesia)Robert Wrede dan Murray R. Spiegel., Kalkulus Lanjut, Edisi 2. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006, Hal. 5
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Transendens&oldid=27476498"
Kategori:
  • Teologi
  • Tuhan
Kategori tersembunyi:
  • AC dengan 0 elemen

Best Rank
More Recommended Articles