More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Tuping - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tuping - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Tuping

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Penari Tuping atau Tupping

Tuping atau Tupping merupakan topeng kayu dengan berbagai ekspresi wajah dan karakter tokoh yang berbeda-beda yang berasal dari wilayah pesisir Lampung Selatan.[1] Biasanya Tupping digelar pada upacara adat, perkawinan, dan sunatan.lstilah tupping dapat merupakan gabungan dari kata tup (artinya tutup) dan kata ping (artinya merapatkan kepada sesuatu atau menekan kepadanya). Secara umum, topeng adalah suatu benda yang menutup muka.[2]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Tuping berasal dari Lampung Selatan terutama di Desa Kesugihan, Desa Canti dan Desa Kuripan. Tuping lebih dikenal sebagai simbol perlawanan Raden Intan, pahlawan Lampung, terhadap penjajah Belanda.[3] Keberadaan tuping ini adalah bagian dari sejarah keratuan Darah Putih yang turut berjuang melawan penjajah. Keratuan darah putih adalah keratuan di Lampung khususnya di desa Kuripan, Lampung Selatan, yang turut menyebarkan agama Islam. Keluarga keratuan yang diangkat menjadi pahlawan nasional adalah Raden Intan II atau dikenal juga dengan nama Khadin Itton Kesuma Khatu II (1834-1856).[4]

Wajah 12 Pasukan Tupping

[sunting | sunting sumber]

Ada 12 (duabelas) jenis tuping dengan julukan, tugas, dan karakteristik yang berbeda-beda. Kedua belas tupping adalah pasukan khusus yang bertugas memantau pergerakan penjajah di sekitar Kalianda dan Gunung Rajabasa.

  1. Bekhak Banguk (Si Mulut Lebar) yang bertugas berkeliling Gunung Rajabasa untuk memastikan tak ada musuh yang mendekat
  2. Ikhung Cungak (Si Hidung Mendongak) yang wilayah tugasnya di sekitar Tanjung Tua atau Tupai Tanoh
  3. Luah Takhing (Keluar Taring) yang bertugas di bagian barat atau titik matahari terbenam
  4. Jangguk Khawing (Si Janggut Panjang) yang bertugas menjaga Seragi sampai Way Sekampung, khususnya memastikan keberadaan orang kulit kuning
  5. Banguk Khabit (Si Mulut Sompel) yang mengamankan Gunung Cukkih di Selat Sunda memiliki karakter berbicara terbata-bata
  6. Bekhak Banguk (Si Mulut Lebar) di Gunung Rajabasa bertugas keliling gunung dengan karakter berbicara keras dan tegas
  7. Mata Sipit yang bertugas di daerah Batu Payung memiliki berpikir banyak ide-ide
  8. Banguk Kicut (Si Mulut Mengot) di Gunung Karang ahli dalam menyampaikan sandi-sandi
  9. Pudak Bebai (Si Wajah Perempuan) di sekitar daerah Tanjung Selaki berkarakter seperti wanita
  10. Mata Kedugok (Si Mata Ngantuk) bertugas di Anjak Kekhatuan Tugok Matakhani Minjak (Timur) memiliki sifat pendiam
  11. Mata Kicong (Mata Sebelah), bertugas di Tuku Tiga memiliki karaker siap siaga dan tidak pernah tidur
  12. Ikhung Pisek (Hidung Pesek), bertugas di Sumokh Kucing mempunyai karakter apa adanya.[3][5]

Tari Tuping

[sunting | sunting sumber]

Pertunjukan tari tupping dipentaskan sebagai drama tari yang bisa ditonton. Drama tari ini menampilkan adegan tari yang didasarkan sebuah cerita yang menyimpan dan mengandung cita-cita luhur pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan di daerah Kalianda. Drama tari ini berfungsi sebagai penolak bala pada acara adat antara lain prosesi adat perkawinan, upacara adat khitanan, ruwatan hasil laut dan pengangkatan kepala marga. Dahulu, penari tupping dibawakan oleh 12 orang laki-laki. Hal ini dilatarbelakangi karena pasukan tempur adalah pria. Gaya tari yang akan dibawakan oleh kaum pria adalah gerak prajurit yang menunjukkan kegagahan dan keperkasaan. Penopeng harus dalam keadaan suci jiwa dan raga, tidak sedang mengalami persoalan hidup dan gangguan rohani serta fisik. Musik yang menjadi pengiring tari tupping umumnya terdiri dari 3 instrumen, yaitu musik vokal yang dihasilkan oleh suara manusia, musik tangan yang dihasilkan oleh tepukan dan jentikan jari, dan musik instrumen yang dihasilkan dari alat music tradisional. Ragam gerak yang dilakukan penari tupping mirip dengan gerakan pencak silat dan tidak terstruktur. Gerakan silat mencerminkan gerak prajurit gerilya Radin Intan II.[6]

Busana yang digunakan penari terdiri dari tiga busana, yaitu busana dasar menggunakan baju dan celana hitam, busana kepala menggunakan kain yang dipasang dedaunan untuk menutupi kepala, dan busana tubuh yang dipenuhi dedaunan. Aksesoris yang digunakan penari adalah gelang tangan dan kalung tegal buduk. Hal terpenting yang dipakai oleh penari adalah topeng dan tongkat. Alat musik yang digunakan untuk menghasilkan instrumen musik, yakni gekhumung, gong, canang, sekhedapan, gujih, rebana, dan gemalan.[6]

Pada 2016 Kemdikbud menetapkan Tuping sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia asal Provinsi Lampung.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Tupping, Pesan Patriotisme yang Bersenyawa dalam Seni Topeng - Indonesia Kaya". Indonesia Kaya. Diakses tanggal 2025-06-20.
  2. ^ Deradjat, Drs. Endjat Djaenu (1993). TOPENG LAMPUNG TINJAUAN AWAL DRAMA TARI TUPPING DAN PESTA SAKURA (PDF). Bandar Lampung: DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KANTOR WILAYAH PROPINSI LAMPUNG BAGIAN PROYEK PEMBINAAN PERMUSIUMAN LAMPUNG. hlm. 2. ; ; Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ a b "Sekura dan Tupping, Tradisi Topeng Masyarakat Lampung". Etnis - Warta Identitas Bangsa (dalam bahasa Inggris). 2020-10-14. Diakses tanggal 2025-06-20.
  4. ^ Ago, Kakilasakin (2017-11-10). "Pasukan Tupping 12 Wajah [Kisah Topeng Lampung]". Steemit. Diakses tanggal 2025-06-20.
  5. ^ a b Hidayat, Marifka Wahyu (2024-12-25). "Inilah 12 Jenis Tupping, Tarian Khas Lampung yang Sarat Makna". liputan6.com. Diakses tanggal 2025-06-20.
  6. ^ a b Jastin, Muhammad Febrianputra. "Tari Tupping dari Lampung: Sejarah, Jenis Topeng, hingga Gerakannya". detiksumbagsel. Diakses tanggal 2025-06-20.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tuping&oldid=27443439"
Kategori:
  • Warisan budaya takbenda Indonesia
  • Tari Lampung
  • Galat CS1: tanpa nama
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: karakter tidak terlihat
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)

Best Rank
More Recommended Articles