Vaksin cacar air
![]() | Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Maret 2025)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
|
Definisi Umum

Cacar air (chickenpox) merupakan penyakit menular yang ditandai dengan ruam lepuh berisi cairan yang terasa gatal. Penyakit ini umumnya muncul pada anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi, kekebalan tubuh lemah, atau belum mendapat vaksin. Cacar air disebabkan oleh virus Varicella zoster yang dapat menular melalui droplet seperti percikan ludah atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, untuk itu salah satu cara mencegahnya adalah dengan melakukan imunisasi sedini mungkin. Vaksin cacar air atau vaksin varicella merupakan imunisasi yang bertujuan untuk mencegah penyakit cacar air.
Dosis
Vaksin cacar air diberikan untuk anak-anak yang berusia 12 bulan hingga 12 tahun sebanyak 2 dosis. Dosis pertama biasanya didapatkan pada usia 12 hingga 15 bulan. Kemudian, dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun. Sementara, untuk remaja dan dewasa 13 tahun ke atas yang belum pernah mendapatkan vaksin, tidak ada patokan usia, tetapi sebaiknya dilakukan sesegera mungkin sebagai pencegahan. Dosis yang diterima harus 2 kali dengan jarak minimal 28 hari.
Efek Samping
Vaksin dapat menimbulkan efek samping, tetapi biasanya risiko ringan yang akan hilang dengan sendirinya. Reaksi ringan tersebut adalah nyeri pada bagian yang diinjeksi, demam, dan kemerahan atau ruam di lokasi injeksi. Namun, bisa juga menimbulkan reaksi yang lebih serius seperti kejang yang disertai demam, infeksi paru, dan ruam di sekujur tubuh. Reaksi lebih serius ini jarang terjadi. Segera hubungi pihak medis untuk menangani efek sampingnya.
Orang yang Tidak Bisa Menerima Vaksin
Terdapat sebagian orang dengan riwayat tertentu yang tidak bisa menerima vaksin seperti memiliki alergi berat, sedang hamil, sistem kekebalan tubuh lemah akibat penyakit (kanker atau HIV/AIDS) atau sedang menjalani perawatan (radiasi, imunoterapi, steroid, atau kemoterapi), mengonsumsi salisilat (aspirin), baru saja transfusi darah atau menerima, penderita tuberkulosis, sedang sakit (seperti flu), dan sudah mendapat vaksin lain dalam 4 minggu terakhir.
Komposisi & Efektivitas
Terdapat beberapa jenis vaksin cacar air, yaitu Vaksin Varicella Biofarma, Vaksin varivax MSD, Vaksin varilrix GSK. Vaksin ini mengandung virus Varicella zoster yang telah dilemahkan, gelatin, neomisin, sorbitol, manitol, laktosa, dan urea. Setelah melakukan imunisasi, vaksin akan mengaktivasi sel limfosit dan terbentuklah antibodi. Rata-rata antibodi akan terbentuk secara sempurna dalam waktu 4 sampai 8 minggu setelah dosis kedua dengan efektivitas 70% sampai 90%. Ini artinya, meskipun telah divaksin, seseorang akan tetap memiliki potensi terkena cacar air, tetapi gejalanya lebih ringan dibandingkan yang belum pernah mendapat vaksin.
Referensi
Halodoc. Diakses pada 15 Maret 2025. https://www.halodoc.com/kesehatan/vaksin-varicella-cacar?srsltid=AfmBOoqq-j97cdbn6oZv4A_XJf0E0f_JfchSPZ_TtA2tZbXn5TmFu-sS[1]
Immunize. Diakses pada 15 Maret 2025. https://www.immunize.org/wp-content/uploads/vis/indonesian_varicella.pdf
Imuni. Diakses pada 15 Maret 2025. https://imuni.id/produk-vaksin/varivax/
Labkimiafarma. Diakses pada 15 Maret 2025. https://labkimiafarma.co.id/vaksin-dewasa/vaksin-varisela-cacar-air/
Vaxcorpindonesia. Diakses pada 15 Maret 2025. https://clinic.vaxcorpindo.com/varivax-vaksin-varicella-zoster/
Alodokter. Diakses pada 15 Maret 2025. https://www.alodokter.com/cacar-air
- ^ Rizal Makarim., dr. Fadhli. "Vaksin Varicella / Cacar". Halodoc. Diakses tanggal 2025-03-15.