Wahana dirgantara super
Wahana Dirgantara Super atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai High Altitude Platform System (HAPS), adalah sistem teknologi yang menyediakan layanan komunikasi nirkabel seperti broadband dan narrowband dari udara pada ketinggian antara 5–20 km di lapisan stratosfer. HAPS dirancang menyerupai sistem satelit, tetapi beroperasi lebih rendah sehingga memungkinkan respons yang lebih cepat dan biaya yang lebih terjangkau.
Karakteristik
Berbeda dengan satelit geostasioner, HAPS berada di atmosfer dan bukan di orbit. Hal ini membuatnya lebih fleksibel dalam pengoperasian dan pemeliharaan. HAPS dapat menjangkau area dengan diameter hingga 1.000 km, tergantung kondisi geografis dan teknologi yang digunakan.
Komponen
HAPS terdiri atas dua komponen utama:
- Platform (wahana): Dapat berupa balon udara (seperti zeppelin) atau pesawat tanpa awak, dilengkapi dengan sistem propulsi, navigasi, kendali, dan panel surya.
- Payload: Berisi perangkat komunikasi seperti transponder untuk layanan telekomunikasi dan penyiaran.
Kelebihan
Beberapa keunggulan utama HAPS antara lain:
- Biaya lebih rendah: Pengoperasian dan pemeliharaan lebih murah dibandingkan satelit.
- Cakupan luas: Radius jangkauan hingga 500 km.
- Waktu tunda rendah: Delay sinyal lebih kecil dibanding satelit (sekitar 140 ms).
- Ramah lingkungan: Menggunakan tenaga surya dan tidak memerlukan bahan bakar fosil.
- Kapabilitas tinggi: Dapat mendukung hingga 1.000 berkas transmisi dalam satu kota, jauh lebih banyak dibanding satelit.
- Fungsi ganda: Dapat digunakan untuk komunikasi, penginderaan jauh, serta pengawasan.
Kekurangan
Meski menjanjikan, HAPS memiliki beberapa keterbatasan:
- Stabilitas posisi di udara rentan terhadap gangguan atmosfer.
- Memerlukan koordinasi ketat dengan otoritas penerbangan sipil untuk menghindari gangguan lalu lintas udara.
Aplikasi
HAPS dapat digunakan dalam berbagai sektor, seperti:
- Telekomunikasi: Internet, layanan suara (fixed dan mobile), konferensi video.
- Broadcasting: TV, radio, dan data.
- Kesehatan & pendidikan: Telemedicine, pembelajaran jarak jauh.
- Lingkungan & keamanan: Pemantauan polusi, bencana alam, kebakaran hutan.
- Militer dan pertahanan: Komunikasi taktis dan pengawasan wilayah.
Perkembangan di Indonesia
Di Indonesia, pemanfaatan HAPS masih berada pada tahap konseptual dan penelitian. Beberapa kendala seperti teknologi balon udara yang belum stabil serta minimnya infrastruktur pendukung menjadi tantangan utama. Meski begitu, terdapat tiga skenario implementasi HAPS yang telah dirancang:
- Wilayah urban (Jakarta, Surabaya, Medan, Bali): Untuk layanan internet, broadcasting, dan kontrol lalu lintas.
- Wilayah sub-urban: Untuk pendidikan jarak jauh, telemedicine, dan penginderaan jauh.
- Wilayah rural dan terpencil: Untuk telekomunikasi dan monitoring wilayah hutan atau laut.
Referensi
- Eddy Setiawan. "High Altitude Platform System", www.assi.or.id
- Dr. Ir. Djoko Sardjadi. "PTTA Sebagai Platform Relay Komunikasi", Aerospace Design Business Center, ITB Bandung