Waskita Beton Precast
Waskita Precast | |
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | BEI: WSBP |
Industri | Konstruksi |
Didirikan | 7 Oktober 2014 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | FX Poerbayu Ratsunu[1] (Direktur Utama) Bambang Rianto[1] (Komisaris Utama) |
Produk | Beton pracetak dan beton siap pakai |
Jasa | Konstruksi sipil sederhana |
Pendapatan | Rp 2,211 triliun (2020)[2] |
Rp -4,760 triliun (2020)[2] | |
Total aset | Rp 10,558 triliun (2020)[2] |
Total ekuitas | Rp 1,157 triliun (2020)[2] |
Pemilik | Waskita Karya (60,00%) Publik (33,00%) Waskita Beton Precast (7,00%) |
Karyawan | 1.270 (2020)[2] |
Situs web | www |
PT Waskita Beton Precast Tbk (berbisnis dengan nama Waskita Precast) adalah anak usaha dari Waskita Karya yang bergerak di bidang produksi beton pracetak. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 6 kantor pemasaran, 9 pabrik beton pracetak, 35 batching plant, dan 1 quarry yang tersebar di seantero Indonesia.[2][3]
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 2013 sebagai Divisi Pracetak dari Waskita Karya dengan total kapasitas produksi beton sebesar 616.000 ton per tahun. Proyek pertama yang didukung oleh divisi tersebut adalah proyek pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. Pada tahun 2014, divisi tersebut resmi dipisah menjadi sebuah perusahaan tersendiri dengan nama PT Waskita Beton Precast. Saat itu, perusahaan ini telah mengoperasikan 4 pabrik beton pracetak dengan total kapasitas produksi sebesar 800.000 ton per tahun dan 5 batching plant dengan total kapasitas produksi sebesar 825.000 meter kubik per tahun.
Pada tahun 2016, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[4] Proyek yang saat itu didukung oleh perusahaan ini antara lain proyek pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung dan Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar. Pada tahun 2017, saham perusahaan ini dimasukkan ke dalam indeks MSCI Global Standard, dan pada tahun 2018, saham perusahaan ini dimasukkan ke dalam indeks LQ45.[2][3] Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai memproduksi tiang listrik[5] dan bantalan rel. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini juga mendapat kontrak dari luar Indonesia, yakni memasok tetrapod untuk perlindungan pesisir di Singapura.[6] Pada akhir tahun 2021, untuk pertama kalinya juga, perusahaan ini mengerjakan proyek di luar Indonesia, yakni proyek pembangunan Thilawa Shipyard fase III di Myanmar.[7]
Referensi
- ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Waskita Beton Precast Tbk. Diakses tanggal 11 Januari 2022.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Waskita Beton Precast Tbk. Diakses tanggal 11 Januari 2022.
- ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Waskita Beton Precast Tbk. Diakses tanggal 11 Januari 2022.
- ^ Suryowati, Estu (26 Desember 2016). "Ini Perusahaan-perusahaan yang 'Go Public' di Tahun 2016". Kompas.com. Diakses tanggal 16 Maret 2025.
- ^ Sukmana, Yoga (12 Februari 2019). "Inovasi, Perusahaan Ini Buat Tiang Listrik dari Beton". Kompas.com. Diakses tanggal 16 Maret 2025.
- ^ Agustinus, Michael (22 November 2019). "Tembus Singapura, Ini Langkah Lanjutan Waskita Beton ke Pasar Regional". Kumparan.com. Diakses tanggal 16 Maret 2025.
- ^ Ramalan, Suparjo (31 Desember 2021). "Perdana Ekspansi Luar Negeri, WSBP Garap Proyek Thilawa Shipyard Myanmar". IDXChannel. Diakses tanggal 23 April 2022.