Welthok
![]() | Artikel ini membutuhkan lebih banyak pranala ke artikel lain untuk meningkatkan kualitasnya. (Juni 2025) |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. (Juni 2025) |
Welthok adalah makhluk gaib yang dikenal dalam cerita rakyat urban masyarakat Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.[1] Sosok ini digambarkan sebagai entitas tak kasatmata yang sering menampakkan diri di tempat-tempat sunyi, terutama pada malam hari. Meskipun belum seterkenal makhluk mistis lain di Nusantara, Welthok dianggap sebagai bagian dari legenda kota yang berkembang secara turun-temurun di lingkungan masyarakat perkotaan.[2]
Etimologi dan Ciri Khas
Nama Welthok diyakini berasal dari tiruan bunyi atau onomatope, yakni suara "thok-thok" yang kerap terdengar mendahului kemunculan sosok ini.[2] Dalam cerita masyarakat, suara tersebut mirip dengan bunyi langkah kaki cepat atau dentuman ringan di ruang tertutup. Welthok digambarkan sebagai sosok hitam, kecil, bergerak cepat, dan kerap muncul di gang sempit, lorong gelap, serta bangunan kosong atau tua.[3]
Beberapa pengakuan menyebut bahwa Welthok tidak memiliki bentuk yang jelas; ia lebih sering terlihat sebagai bayangan yang melintas dengan sangat cepat. Tidak sedikit yang meyakini bahwa sosok ini hanya dapat dirasakan kehadirannya melalui suara, gerakan angin, atau perubahan suasana ruang secara mendadak.[4]
Kepercayaan dan Asal-usul
Tidak terdapat catatan sejarah tertulis mengenai asal-usul Welthok. Keberadaannya diketahui mulai populer di kalangan warga Surabaya sejak akhir abad ke-20, khususnya pada era 1980-an hingga 2000-an. Kemunculan cerita tentang Welthok diperkirakan seiring dengan pertumbuhan wilayah perkotaan, yang memunculkan ruang-ruang kosong dan gelap di sudut kota.[1]
Berbeda dari makhluk gaib yang diasosiasikan dengan niat jahat, Welthok umumnya tidak dianggap berbahaya secara fisik. Ia diposisikan sebagai makhluk pengganggu yang menimbulkan rasa takut karena keanehan dan kemisteriusannya. Kepercayaan terhadap Welthok biasanya tidak terkait dengan ritual adat atau spiritualitas, melainkan lebih sebagai bentuk legenda urban yang hidup dari cerita lisan masyarakat kota.[1]
Fungsi dalam Budaya Urban
Dalam konteks folklor urban, Welthok mencerminkan kecemasan sosial masyarakat terhadap perubahan ruang kota dan suasana malam hari. Ia melambangkan ketidakpastian serta potensi bahaya yang tersembunyi di balik kemajuan dan keramaian kota besar. Kehadirannya juga berfungsi sebagai pengingat kolektif akan pentingnya kewaspadaan terhadap lingkungan, terutama di ruang-ruang publik yang sepi dan tidak terawasi.[3]
Sebagai bagian dari cerita rakyat kontemporer, Welthok memiliki peran kultural dalam menjaga keberlangsungan tradisi tutur masyarakat, sekaligus mencerminkan dinamika sosial dan psikologis warga urban di tengah perkembangan kota modern.[3]
Referensi
- ^ a b c Dewi, Lilis (2025-02-13). "Merinding! Inilah Penampakan dan Asal-usul Hantu Welthok yang Bikin Bulu Kuduk Berdiri". kabarbaik.co. Diakses tanggal 2025-06-18.
- ^ a b Editor. "Tidak Hanya Tuyul, Ini Hantu Anak di Indonesia". lifestyle.seatoday.com. Diakses tanggal 2025-06-18.
- ^ a b c Yuli, Cut. "Hantu Welthok Menyeramkan Berwujud Anak Kecil dengan Kepala Tanpa Tengkorak Berambut Api - Realitas Online". Hantu Welthok Menyeramkan Berwujud Anak Kecil dengan Kepala Tanpa Tengkorak Berambut Api - Realitas Online. Diakses tanggal 2025-06-18.
- ^ Atha, Raihan (15 Agustus 2024). "Ragam Hantu Berbentuk Anak Kecil yang Ada di Indonesia". goodnewsfromindonesia.id. Diakses tanggal 19 Juni 2025.