More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Wijayakusuma (bunga) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wijayakusuma (bunga) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wijayakusuma (bunga)

  • Cebuano
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Bahasa Melayu
  • Русский
  • Sunda
  • Svenska
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikispesies
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Wijayakusuma
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Plantae
Ordo:
Caryophyllales
Famili:
Cactaceae
Subfamili:
Cactoideae
Tribus:
Hylocereeae
Genus:
Disocactus
Spesies:
D. anguliger
Nama binomial
Disocactus anguliger
Sinonim[1][2]
  • Cereus mexicanus Lem. ex C.F.Först.
  • Epiphyllum anguliger (Lem.) G.Don
  • Epiphyllum darrahii (K.Schum.) Britton & Rose
  • Phyllocactus anguliger Lem.
  • Phyllocactus darrahii K.Schum.
  • Phyllocactus mexicanus (Lem. ex C.F.Först.) Salm-Dyck ex Labour.
  • Phyllocactus serratus Brongn. ex Labour.

Bunga Wijayakusuma atau disebut juga Bunga Wiku (Disocactus anguliger) termasuk jenis tanaman kaktus yang berasal dari Meksiko. Tanaman ini dibudidayakan sebagai tanaman hias karena bunganya yang harum.

Spesies ini sebelumnya ditempatkan dalam genus Epiphyllum, tetapi berdasarkan riset molekular terbaru, tumbuhan ini sebenarnya adalah spesies dalam genus Disocactus.[1][3]

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Wijayakusuma berasal dari dua kata, yakni wijaya dan kusuma. Dalam bahasa Jawa Kuno, wijaya berarti kemenangan/keberhasilan dan kusuma berarti bunga.[4] Nama ini diberikan warga Tionghoa duduk di Jawa menerjemahkan kata 瓊花 khêng-hoe yang berarti "bunga indah nan anggun" dalam bahasa Hokkien, walhal wijayakusuma asalnya untuk Pisonia grandis dalam babad kraton.[5]

Bentuk Tanaman

[sunting | sunting sumber]
Bentuk bunga Wijayakusuma yang sedang mekar.

Batangnya terbentuk dari helaian daun yang mengeras dan mengecil yang mana bentuk batang induknya adalah silinder.[6] Tinggi batang dapat mencapai 2-3 meter, sedang daunnya berkisar 13–15 cm.[6] Helaian daunnya sendiri berbentuk pipih serta berwarna hijau dengan permukaan daun halus tanpa duri tidak seperti kaktus-kaktus yang lain.[butuh rujukan] Setiap tepian daunnya terdapat lekukan-lekukan yang biasanya ditumbuhi tunas daun maupun bunga.[butuh rujukan]

Adapun diameter bunganya adalah 10 cm, berwarna putih dan hanya mekar pada malam hari.[6] Bentuk buahnya bulat merah dan mempunyai biji berwarna hitam.[6] Pembiakan biasanya dilakukan dengan penyetekan ataupun biji.[6]

Mitologi

[sunting | sunting sumber]

Dalam mitologi Jawa, tumbuhan ini dianggap pohon sakti dan dapat menghidupkan orang mati.[7] Kalangan masyarakat Yogyakarta dan Surakarta, khususnya keraton, percaya bahwa seorang raja yang akan naik tahta haruslah memiliki bunga wijayakusuma sebagai syarat untuk kenaikan takhta atau bertakhta.[8] Dalam Pewayangan Jawa, bunga ini disebut Sekar Cangkok Wijaya Kusuma/Wijaya Mulya yang menjadi pusaka milik titisan Dewa Wisnu , dari titisannya yang mempunyai bunga ini adalah Raja Dwarawati yaitu sang pelestari alam, Prabu Sri Batara Kresna.[8]

Dalam Kesenian

[sunting | sunting sumber]

Karena peranannya yang cukup signifikan dalam kebudayaan Jawa, bunga wijayakusuma menginspirasi banyak kesenian rupa, khususnya berkaitan dengan ornamen atau ragam hias. Ragam hias berbentuk kuncup bunga wijayakusuma sering kali dipakai untuk menghiasi pucuk atau mahkota atap (hiasan ujung atap) hingga hiasan pagar-pagar di Jawa, seperti kantor pemerintahan, keraton, sekolah, dll.. Selain itu, terdapat batik bermotif bunga wijayakusuma, yang diangkat sebagai batik khas dari Cilacap.[9]

Ujung-ujung gerbang yang dihiasi dengan ragam hias wijayakusuma.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Cruz, Miguel Ángel; Arias, Salvador; Terrazas, Teresa (2016-04-01). "Molecular phylogeny and taxonomy of the genus Disocactus (Cactaceae), based on the DNA sequences of six chloroplast markers". Willdenowia. 46 (1): 145–164. doi:10.3372/wi.46.46112. S2CID 87086656.
  2. ^ "Disocactus anguliger (Lem.) M.Á.Cruz & S.Arias". Plants of the World Online. Kew Science. Diakses tanggal 2020-01-01.
  3. ^ Korotkova, Nadja; Borsch, Thomas; Arias, Salvador (2017-11-03). "A phylogenetic framework for the Hylocereeae (Cactaceae) and implications for the circumscription of the genera". Phytotaxa (dalam bahasa Inggris). 327 (1): 1–46. doi:10.11646/phytotaxa.327.1.1.
  4. ^ P.J. Zoetmulder dan S.O. Robson. Kamus Jawa Kuno Indonesia. (2011:1433)
  5. ^ Slamet Soeseno (Mar 1997). "Widjojokoesoemo zaman doeloe bukan Wijayakusuma zaman sekarang". Intisari. hlm. 129–30.
  6. ^ a b c d e Dalimartha, Setiawan (2007).Atlas Tumbuhan Obat Indonesia.Jakarta:Puspa Swara. Hal 182 Cet IV
  7. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2018-10-14.
  8. ^ a b Bangunjiwa, Ki Juru (200).Belajar Spiritual bersama The Thinking General.Yogyakarta:Jogja Bangkit Publisher. Hal 95-96 Cet 1
  9. ^ "Motif Wijaya Kusuma Jadi Icon Batik Khas Cilacap". Informasi Batik Indonesia. 2018-02-13. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-10-14. Diakses tanggal 2018-10-14.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Sastra Jawa: Serat Centhini yang mengisahkan sejarah Mataram, khususnya suatu sejarah tempat - yang dilihat dari Ujung Alang, Gunung Ciwiring oleh Mas Cebolang dan para santrinya dan Ajar Naradhi - bernama Pulo Bandhung dengan mitologi Kresna yang melabuhkan bunga Wijayakusuma yang selanjutnya menjadi sebuah pulau - sesuai dengan gambaran posisinya dan kisahnya di dalam teks tersebut, kemungkinan tempat tersebut sekarang dikenal sebagai pulau Nusakambangan-- http://www.sastra.org/kisah-cerita-dan-kronikal/68-serat-centhini/954-centhini-kamajaya-1986-1988-92-761-jilid-021- Diarsipkan 2017-03-31 di Wayback Machine..
Pengidentifikasi takson
Epiphyllum anguliger
  • Wikidata: Q312289
  • EoL: 5184577
  • EPPO: EPYAN
  • GBIF: 5621317
  • iNaturalist: 274223
  • IPNI: 92707-2
  • ITIS: 907918
  • IUCN: 151781
  • Plant List: kew-2791408
  • RHS: 6509
  • Species+: 15677
  • Tropicos: 50072976
  • WFO: wfo-0000670149
Phyllocactus anguliger
  • Wikidata: Q14944104
  • GBIF: 3943083
  • IPNI: 137558-1
  • POWO: urn:lsid:ipni.org:names:137558-1
  • Tropicos: 50072971
  • WFO: wfo-0001232909
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wijayakusuma_(bunga)&oldid=27628978"
Kategori:
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Spesies berisiko rendah
  • Disocactus
  • Kaktus
  • Tanaman hias
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel dengan format mikro 'spesies'
  • Semua regnum
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Taxonbar tidak sinkron dengan Wikidata
  • Taxonbar dengan basionim ditambahkan secara otomatis

Best Rank
More Recommended Articles