More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz

  • العربية
  • Català
  • English
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz
Gubernur Irak
Masa jabatan
744–745
Penguasa monarkiYazid bin al-Walid,
Ibrahim bin al-Walid,
Marwan bin Muhammad
Sebelum
Pendahulu
Manshur bin Jumhur al-Kalbi
Pengganti
An-Nadhr bin Sa'id al-Harasyi
Sebelum
Informasi pribadi
Meninggal750
Harran
HubunganBakkar, Ummu Ammar (saudara kandung)
AnakBisyr bin Abdullah
Orang tua
  • Umar bin Abdul Aziz (ayah)
  • Lamis binti Ali (ibu)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz (bahasa Arab: عبد الله بن عمر بن عبد العزيز; meninggal 750) adalah seorang pangeran Umayyah, putra Khalifah Umar bin Abdul Aziz (berkuasa 717–720), dan menjabat sebagai gubernur Irak dalam waktu yang singkat di bawah Yazid bin al-Walid pada tahun 744–745. Sebagai gubernur ia menumpas pemberontakan Abdullah bin Muawiyah di Kufah, meskipun Ibnu Muawiyah berhasil melarikan diri ke Istakhr di Persia.[1]

Setelah kematian Yazid, saudaranya Ibrahim bin al-Walid menggantikannya sebagai khalifah dalam waktu yang singkat dan tetap mengukuhkan Abdullah sebagai gubernur Irak.[2] Marwan bin Muhammad (berkuasa 744–750), yang kemudian berhasil mengambil alih kekhalifahan, menunjuk seorang pendukungnya sendiri dari anggota Qais yang bernama an-Nadhr bin Sa'id al-Harasyi sebagai gubernur Irak, tetapi Abdullah bin Umar tetap mempertahankan dukungan mayoritas suku Bani Kalb dari garnisun Suriah di Irak. Ibnu Umar tetap di Al-Hirah, sementara an-Nadhr dan para pendukungnya memposisikan diri mereka di pinggiran kota Dair Hind. Selama beberapa bulan kedua gubernur yang saling bersaing dan pasukan mereka saling berhadapan dan bertempur di sekitar Al-Hirah.[3]

Konflik antara Ibnu Umar dan an-Nadhr tiba-tiba berakhir dengan munculnya pemberontakan Khawarij yang dimulai di antara suku Bani Rabi'ah di Mesopotamia Atas. Kelompok Khawarij menentang kekhalifahan Marwan dan pendukungnya yang berasal dari suku Mudhar dan Qais, dan mereka memilih adh-Dhahhak bin Qais asy-Syaibani sebagai khalifah mereka. Pada awal 745 mereka menginvasi Irak dan mengalahkan kedua gubernur Umayyah yang bersaing.[4] An-Nadhr melarikan diri kembali ke Suriah untuk bergabung dengan Marwan, tetapi Ibnu Umar dan para pendukungnya mundur ke Wasith. Namun pada musim panas tahun 745, Ibnu Umar dan para pendukungnya menyerah dan mendukung Khawarij serta membaiat adh-Dhahhak —yang bahkan bukan berasal dari suku Quraisy, suku Nabi Muhammad— sebagai khalifah mereka. Ibnu Umar diangkat sebagai gubernur adh-Dhahhak untuk Wasith, Irak timur, dan Persia barat, sedangkan adh-Dhahhak memerintah Irak barat dari Kufah.[4] Setelah adh-Dhahhak dibunuh oleh tentara Marwan di Kafartuta, Yazid bin Hubairah dikirim untuk menegakkan kekuasaan Umayyah di Irak. Ibnu Hubairah mengalahkan Khawarij di Kufah dan kemudian pergi ke Wasith dengan Ibnu Umar berhasil ditangkap.[5] Ibnu Umar kemudian meninggal di penjara Marwan di Harran bersama kerabatnya al-Abbas bin al-Walid dan seorang anggota Abbasiyah Ibrahim bin Muhammad karena wabah di kota.[6]

Keluarga

[sunting | sunting sumber]

Silsilahnya adalah Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu Syams al-Umawi.[7] Ibu Abdullah adalah Lamis binti Ali bin al-Harits bin Abdullah bin al-Hushain Dzul Ghishshah bin Yazid bin Syaddad bin Qanan al-Haritsi.[7] Ia mempunyai saudara kandung laki-laki yang bernama Bakkar dan saudara kandung perempuan yang bernama Ummu Ammar.[7] Abdullah memiliki anak yang bernama Bisyr yang merupakan perawi hadis dan meriwayatkan dari ayahnya dan pamannya, Abdul Aziz bin Umar bin Abdul Aziz.[8]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hawting 2000, hlm. 99.
  2. ^ ath-Thabari, volume 27 (XXVII), hal. 13
  3. ^ Hawting 2000, hlm. 99–100.
  4. ^ a b Hawting 2000, hlm. 100.
  5. ^ Hawting 2000, hlm. 100–101.
  6. ^ Williams 1985, hlm. 167.
  7. ^ a b c (Arab) The Hadith Transmitters Encyclopedia - Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz
  8. ^ Ibnu Hibban. Kitab Ats-Tsiqat oleh Ibnu Hibban – Bisyr bin Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz (dalam bahasa Arab). Vol. 8. hlm. 138. Diarsipkan dari asli tanggal 2022-12-25. Diakses tanggal 2023-12-27. ;

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Hawting, Gerald R. (2000). The First Dynasty of Islam: The Umayyad Caliphate AD 661–750 (Edisi 2). London and New York: Routledge. ISBN 0-415-24072-7. ;
  • Williams, John Alden, ed. (1985). The History of al-Ṭabarī, Volume XXVII: The ʿAbbāsid Revolution, A.D. 743–750/A.H. 126–132. Seri SUNY dalam Studi Timur Dekat. Albany, New York: State University of New York Press. ISBN 978-0-87395-884-4.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abdullah_bin_Umar_bin_Abdul_Aziz&oldid=27507162"
Kategori:
  • Kematian 750
  • Umayyah
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: periode diabaikan
  • CS1 sumber berbahasa Arab (ar)
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • Galat CS1: nilai parameter tidak valid

Best Rank
More Recommended Articles