Abintara

Abintara atau abantara (bahasa Inggris: Herald) adalah seorang perwira senjata yang berpangkat antara kedayan dan raja senjata. Gelar ini umumnya diterapkan secara lebih luas kepada semua perwira senjata.

Abintara pada awalnya adalah utusan yang dikirim oleh raja atau bangsawan untuk menyampaikan pesan atau proklamasi — dalam pengertian ini menjadi cikal bakal diplomat modern. Dalam Perang Seratus Tahun, para abintara Prancis menantang Raja Henry V untuk bertarung. Selama Pertempuran Agincourt, abintara Inggris dan abintara Prancis, Montjoie, menyaksikan pertempuran bersama dari bukit di dekatnya; keduanya sepakat bahwa Inggris adalah pemenangnya, dan Montjoie memberikan nama puri di dekatnya kepada Raja Henry V, yang dengan demikian memperoleh hak untuk memberi nama pertempuran tersebut.

Seperti perwira angkatan bersenjata lainnya, seorang abintara kerap mengenakan mantel luar, disebut tabarda yang dihiasi lambang kebesaran majikannya. Mungkin karena peran mereka dalam mengelola turnamen-turnamen pada Akhir Abad Pertengahan, para heraldik mulai dikaitkan dengan pengaturan lambang kesatria. Para abintara dipekerjakan oleh raja-raja dan pemilik tanah besar, terutama sebagai pembawa pesan dan duta besar. Abintara diharuskan untuk mengatur, mengumumkan dan menjadi wasit bagi para kontestan dalam sebuah turnamen. Praktik perlembang ini menjadi semakin penting dan diatur lebih lanjut selama bertahun-tahun, dan di beberapa negara di seluruh dunia masih diawasi oleh para abintara. Di Inggris, para abintara terkadang masih diminta untuk membacakan proklamasi di depan umum; untuk itu mereka masih mengenakan tabarda yang dihiasi dengan lambang kerajaan.

Pranala luar

Pengadilan Lord Lyon
Sekolah Tinggi Senjata
Otoritas Abintara Kanada
Kantor Kepala Abintara Irlandia Diarsipkan 2020-07-24 di Wayback Machine.
RUU Silsilah dan Lambang Negara, 2006 Diusulkan di Senat Irlandia untuk menyediakan dasar legislatif yang kuat bagi kewenangan heraldik Irlandia.