Andalusia
Andalusia
Andalucía | |
---|---|
Komunitas Otonom Andalusia Comunidad Autónoma de Andalucía (bahasa Spanyol) | |
| |
Motto: Andalucía por sí, para España y la humanidad[1] (Andalusia dengan sendirinya, untuk Spanyol dan umat manusia) | |
Himne daerah: La bandera blanca y verde | |
![]() Lokasi Andalusia di Spanyol | |
Negara | ![]() |
Ibu kota | Sevilla |
Pemerintahan | |
• Badan | Junta de Andalucía |
• Presiden | José Antonio Griñán (PSOE) |
Luas (17,2% dari Spanyol) | |
• Total | 87.268 km2 (33,694 sq mi) |
Peringkat | ke-2 |
Populasi (1 Januari 2024)[2] | |
• Total | 8.631.862 |
• Peringkat | ke-1 di Spanyol dengan 17,84% dari total populasi |
• Kepadatan | 99/km2 (260/sq mi) |
Demonim | Andalusian andaluz, -za[3] |
ISO 3166-2 | AN |
Bahasa resmi | Spanyol (Andalusia) |
Undang-Undang Otonomi | 30 Desember 1981 2002 (revisi), 2007 (revisi ulang)[4] |
Parlemen | Cortes Generales |
Kongres | 62 deputies (dari 350) |
Senat | 40 senators (dari 264) |
Situs web | www.juntadeandalucia.es |
Andalusia (bahasa Spanyol: Andalucía) adalah komunitas otonom Spanyol paling selatan di Semenanjung Spanyol, terletak di selatan Semenanjung Iberia, di Eropa barat daya. Ini merupakan komunitas otonom terpadat dan terbesar kedua di negara tersebut. Secara resmi diakui sebagai kebangsaan historis dan realitas nasional.[7] Wilayah ini terbagi menjadi delapan provinsi dengan ibu kota di Sevilla, sedangkan kantor Mahkamah Agungnya berada di kota Granada.
Nama Andalusia berasal dari kata Arab Al-Andalus (الأندلس), yang pada gilirannya mungkin berasal dari Vandal, Goth atau suku Iberia pra-Romawi.[8] Toponim al-Andalus pertama kali dibuktikan dengan artefak pada koin yang dicetak pada tahun 716 oleh pemerintah Muslim Iberia. Koin-koin ini, yang disebut dinar, ditulis dalam bahasa Latin dan Arab.[9][10] Sejarah dan budaya wilayah tersebut telah dipengaruhi oleh Tartessia, Iberia, Fenisia, Kartago, Yunani, Romawi, Vandal, Visigoth, Bizantium, Berber, Arab, Yahudi, Romanis, dan Kastilia. Selama Zaman Keemasan Islam, Kordoba melampaui Konstantinopel[11][12] menjadi kota terbesar di Eropa, dan menjadi ibu kota Al-Andalus dan pusat pendidikan dan pembelajaran terkemuka di dunia, menghasilkan banyak filsuf dan ilmuwan.[13][14] Mahkota Kastilia menaklukkan dan menetap di Lembah Guadalquivir pada abad ke-13. Bagian timur pegunungan wilayah tersebut (Emirat Granada) ditaklukkan pada akhir abad ke-15. Pelabuhan yang menghadap Atlantik berkembang pesat berkat perdagangan dengan Dunia Baru. Ketimpangan kronis dalam struktur sosial yang disebabkan oleh distribusi kepemilikan tanah yang tidak merata di perkebunan besar menyebabkan berbagai pergolakan dan keresahan sosial yang berulang di sektor agraria pada abad ke-19 dan ke-20.[15]
Sejarah

Posisi geostrategis Andalusia, di ujung paling selatan Eropa, antara Eropa dan Afrika serta antara Samudra Atlantik dan Laut Mediterania, telah menjadikannya pusat berbagai peradaban sejak Zaman Logam. Kekayaan mineral dan tanahnya yang subur, dipadukan dengan luas permukaannya yang besar, menarik para pemukim dari bangsa Fenisia hingga Yunani, yang memengaruhi perkembangan budaya awal seperti Los Millares, El Argar, dan Tartessos. Masyarakat Andalusia awal ini memainkan peran penting dalam transisi wilayah tersebut dari prasejarah ke protosejarah.
Dengan penaklukan Romawi, Andalusia menjadi terintegrasi sepenuhnya ke dalam dunia Romawi sebagai provinsi Baetica yang makmur, yang menyumbangkan kaisar-kaisar seperti Trajan dan Hadrian ke Kekaisaran Romawi. Selama masa ini, Andalusia merupakan pusat ekonomi utama, yang menyediakan sumber daya dan sumbangan budaya bagi Roma. Bahkan setelah invasi Jermanik ke Iberia oleh bangsa Vandal dan Visigoth, wilayah tersebut mempertahankan banyak signifikansi budaya dan politik Romawi, dengan tokoh-tokoh seperti Santo Isidore dari Seville yang mempertahankan warisan intelektual Andalusia.
Pada tahun 711, penaklukan Umayyah atas Hispania menandai pergeseran budaya dan politik yang besar, karena Andalusia menjadi titik fokus al-Andalus, Semenanjung Iberia yang dikuasai Muslim. Kota Kordoba muncul sebagai ibu kota al-Andalus dan salah satu pusat budaya dan ekonomi terpenting di dunia abad pertengahan. Puncak kemakmuran Andalusia terjadi selama Kekhalifahan Kordoba, di bawah penguasa seperti Abdul Rahman III dan Al-Hakam II, ketika wilayah tersebut menjadi terkenal karena kemajuannya dalam sains, filsafat, dan arsitektur. Namun, abad ke-11 membawa perpecahan internal dengan fragmentasi al-Andalus menjadi taifa—kerajaan kecil yang independen—yang memungkinkan Reconquista untuk bergerak ke selatan. Pada akhir abad ke-13, sebagian besar Andalusia telah ditaklukkan kembali oleh Mahkota Kastilia, yang dipimpin oleh raja-raja seperti Ferdinand III dari Kastilia, yang merebut lembah Guadalquivir yang subur. Kerajaan Muslim terakhir, Kerajaan Nasrid di Granada, bertahan hingga kekalahannya pada tahun 1492, menandai selesainya Reconquista.

Pada abad-abad setelah Reconquista, Andalusia memainkan peran utama dalam penjelajahan dan kolonisasi Spanyol di Dunia Baru. Kota-kota seperti Sevilla dan Cádiz menjadi pusat utama perdagangan transatlantik. Namun, meskipun memiliki pengaruh global selama Kekaisaran Spanyol, Andalusia mengalami kemerosotan ekonomi karena kombinasi pengeluaran militer dan upaya industrialisasi yang gagal pada abad ke-17 dan ke-18. Di era modern, Andalusia menjadi bagian dari gerakan Spanyol menuju otonomi, yang berpuncak pada penunjukannya sebagai komunitas otonom pada tahun 1981. Meskipun memiliki sejarah yang kaya, wilayah ini menghadapi tantangan dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dan menyelaraskan diri dengan bagian-bagian Uni Eropa yang lebih kaya.
Geografi

Andalusia memiliki luas permukaan 87.597 kilometer persegi (33.821 mil persegi), 17,3% dari wilayah Spanyol. Andalusia sendiri sebanding dalam luas dan keragaman medannya dengan beberapa negara Eropa yang lebih kecil. Di sebelah timur adalah Laut Mediterania; di sebelah barat Portugal dan Teluk Cádiz (Samudra Atlantik); di sebelah utara Sierra Morena merupakan perbatasan dengan Meseta Tengah; di sebelah selatan, wilayah seberang laut Inggris yang memerintah sendiri, Gibraltar[16] dan Selat Gibraltar memisahkannya dari Maroko.
Iklim
Andalusia merupakan wilayah dengan iklim terpanas dan terkering di Spanyol, dengan curah hujan rata-rata tahunan sekitar 150 milimeter (5,9 inci) di Cabo de Gata, sekaligus memiliki beberapa daerah yang paling basah, dengan curah hujan rata-rata tahunan lebih dari 2.000 milimeter (79 inci) di pedalaman Cádiz.[17] Di bagian barat, sistem cuaca yang bergerak dari Samudra Atlantik menyebabkan wilayah tersebut relatif basah dan lembab pada musim dingin, dengan beberapa daerah menerima curah hujan yang tinggi. Bertentangan dengan apa yang banyak orang kira, secara keseluruhan, wilayah ini menikmati curah hujan tahunan di atas rata-rata dalam konteks Spanyol.[18]
Politik

Komunitas Otonom Andalusia dibentuk sesuai dengan referendum pada tanggal 28 Februari 1980[19] dan menjadi komunitas otonom berdasarkan Statuta Otonomi tahun 1981 yang dikenal sebagai Estatuto de Carmona. Proses ini mengikuti Konstitusi Spanyol tahun 1978, yang masih berlaku hingga tahun 2009, yang mengakui dan menjamin hak otonomi bagi berbagai wilayah dan kebangsaan di Spanyol. Proses untuk menetapkan Andalusia sebagai wilayah otonom mengikuti Pasal 151 Konstitusi, menjadikan Andalusia satu-satunya komunitas otonom yang mengambil jalur khusus tersebut. Pasal tersebut ditetapkan untuk wilayah seperti Andalusia yang sebelumnya terhalang oleh pecahnya Perang Saudara Spanyol untuk mengadopsi undang-undang otonomi selama periode Republik Spanyol Kedua.
Pemerintahan Otonom Andalusia (Junta de Andalucía) adalah lembaga pemerintahan sendiri Komunitas Otonom Andalusia. Dalam pemerintahan tersebut, Presiden Andalusia adalah perwakilan tertinggi komunitas otonom, dan perwakilan biasa negara Spanyol di komunitas otonom tersebut. Presiden secara resmi ditunjuk untuk jabatan tersebut oleh Raja Spanyol dan kemudian dikonfirmasi oleh suara mayoritas Parlemen Andalusia. Dalam praktiknya, raja selalu menunjuk orang yang dapat diterima oleh partai yang berkuasa atau koalisi partai-partai di wilayah otonom tersebut. Secara teori, jika kandidat gagal mendapatkan mayoritas yang dibutuhkan, raja dapat mengusulkan serangkaian kandidat. Setelah dua bulan, jika tidak ada kandidat yang diusulkan yang dapat memperoleh persetujuan parlemen, parlemen akan secara otomatis dibubarkan dan penjabat presiden akan mengadakan pemilihan baru.[20] Pada tanggal 18 Januari 2019 Juan Manuel Moreno terpilih sebagai presiden keenam Andalusia.[21]

Dewan Pemerintahan, badan politik dan administratif tertinggi di Komunitas, menjalankan kekuasaan regulasi dan eksekutif.[22] Presiden memimpin dewan, yang juga mencakup kepala berbagai departemen (Consejerías). Dalam badan legislatif saat ini (2008–2012), terdapat 15 departemen. Parlemen Andalusia, Majelis Legislatif Otonomnya, mengembangkan dan menyetujui undang-undang dan memilih dan memberhentikan Presiden.[23]
Pengadilan Tinggi Andalusia (Tribunal Superior de Justicia de Andalucía) di Granada hanya tunduk pada yurisdiksi yang lebih tinggi dari Mahkamah Agung Spanyol. Pengadilan Tinggi bukanlah badan dari Komunitas Otonom, melainkan Peradilan Spanyol, yang merupakan kesatuan di seluruh kerajaan dan kekuasaannya tidak dilimpahkan kepada komunitas otonom. Wilayah Andalusia dibagi menjadi 88 distrik hukum/peradilan (partidos judiciales).[24]
Pembagian administratif
Andalusia terdiri dari delapan provinsi. Provinsi-provinsi terakhir didirikan oleh Javier de Burgos pada tahun 1833 saat pembagian wilayah Spanyol. Setiap provinsi Andalusia memiliki nama yang sama dengan ibu kotanya.[25] Berbeda dengan komunitas otonom Spanyol lainnya, berdasarkan Statuta Otonomi asli tahun 1981, Andalusia tidak memiliki comarcas (seperti kabupaten di Indonesia) secara formal, tetapi, dalam praktiknya, mereka masih memiliki pengakuan informal sebagai entitas geografis, budaya, sejarah, atau dalam beberapa kasus administratif.[26] Di luar tingkat provinsi, Andalusia dibagi lagi menjadi 774 munisipalitas (municipios).[25]

Provinsi | Ibu kota | Populasi | Kepadatan | Munisipalitas | Distrik legal |
---|---|---|---|---|---|
![]() |
Almería | 753.920 | 859/km2 (2.220/sq mi) | 102 munisipalitas | 8 |
![]() |
Cádiz | 1.250.539 | 1.681/km2 (4.350/sq mi) | 44 munisipalitas | 14 |
![]() |
Kordoba | 773.997 | 562/km2 (1.460/sq mi) | 75 munisipalitas | 12 |
![]() |
Granada | 930.181 | 735/km2 (1.900/sq mi) | 170 munisipalitas | 9 |
![]() |
Huelva | 530.824 | 524/km2 (1.360/sq mi) | 79 munisipalitas | 6 |
![]() |
Jaén | 620.242 | 459/km2 (1.190/sq mi) | 97 munisipalitas | 10 |
![]() |
Málaga | 1.751.600 | 2.397/km2 (6.210/sq mi) | 102 munisipalitas | 11 |
![]() |
Seville | 1.957.210 | 1.394/km2 (3.610/sq mi) | 105 munisipalitas | 15 |
Ekonomi
Andalusia secara tradisional merupakan daerah pertanian, tetapi sektor jasa (terutama pariwisata, penjualan eceran, dan transportasi) kini mendominasi. Sektor konstruksi yang pernah berkembang pesat, yang terpukul keras oleh resesi tahun 2009, juga penting bagi perekonomian wilayah tersebut. Sektor industri kurang berkembang dibandingkan sebagian besar wilayah lain di Spanyol.
Antara tahun 2000 dan 2006 pertumbuhan ekonomi per tahun adalah 3,72%, salah satu yang tertinggi di negara ini. Namun, menurut Instituto Nacional de Estadística (INE) Spanyol, PDB per kapita Andalusia (€17.401; 2006) tetap menjadi yang terendah kedua di Spanyol, hanya Extremadura yang tertinggal.[27] Produk domestik bruto (PDB) komunitas otonom adalah 160,6 miliar euro pada tahun 2018, yang mencakup 13,4% dari output ekonomi Spanyol. PDB per kapita yang disesuaikan dengan daya beli adalah 20.500 euro atau 68% dari rata-rata EU27 pada tahun yang sama.[28]
Demografi
Populasi historis | ||
---|---|---|
Tahun | Jumlah Pend. | ±% |
1900 | 3.544.769 | — |
1910 | 3.800.299 | +7.2% |
1920 | 4.221.686 | +11.1% |
1930 | 4.627.148 | +9.6% |
1940 | 5.255.120 | +13.6% |
1950 | 5.647.244 | +7.5% |
1960 | 5.940.067 | +5.2% |
1970 | 5.991.076 | +0.9% |
1981 | 6.441.149 | +7.5% |
1991 | 6.940.542 | +7.8% |
2001 | 7.357.558 | +6.0% |
2011 | 8.371.270 | +13.8% |
2021 | 8.484.804 | +1.4% |
2025 | 8.663.175 | +2.1% |
Sumber: INE |
Andalusia menempati urutan pertama dalam hal jumlah penduduk di antara 17 komunitas otonom di Spanyol. Perkiraan jumlah penduduk per 1 Januari 2025 adalah 8.663.175 jiwa. Jumlah penduduk terkonsentrasi terutama di ibu kota provinsi dan di sepanjang pesisir. Tingkat urbanisasi cukup tinggi; setengah dari jumlah penduduk terkonsentrasi di 28 kota dengan jumlah penduduk lebih dari 50.000 jiwa. Meskipun jumlah penduduk menua, proses imigrasi mengimbangi pembalikan piramida penduduk.
Pada akhir abad ke-20, Andalusia berada dalam fase terakhir transisi demografi. Angka kematian stagnan di sekitar 8–9 per seribu, dan populasi mulai dipengaruhi terutama oleh kelahiran dan migrasi.[29] Pada tahun 1950, Andalusia memiliki 20,04 persen dari populasi nasional Spanyol. Pada tahun 1981, angka ini telah menurun menjadi 17,09 persen. Meskipun populasi Andalusia tidak menurun secara absolut, penurunan proporsi ini disebabkan oleh emigrasi yang cukup besar sehingga hampir menyeimbangkan tingkat kelahiran yang merupakan yang tertinggi di Spanyol. Sejak tahun 1980-an, proses ini telah sepenuhnya berbalik,[30] dan pada tahun 2009, Andalusia memiliki 17,82 persen dari populasi Spanyol.[31] Angka kelahiran turun tajam, seperti yang biasa terjadi di negara-negara maju, meskipun Andalusia agak tertinggal dibanding banyak wilayah lain dalam hal ini. Selain itu, para emigran sebelumnya mulai kembali ke Andalusia. Sejak tahun 1990-an, banyak pendatang baru juga mulai bermigrasi ke wilayah ini, seiring dengan berubahnya Spanyol menjadi negara dengan arus imigrasi bersih.[30]
Pada awal abad ke-21, data statistik menunjukkan ada sedikit peningkatan angka kelahiran, yang sebagian besar disebabkan oleh tingginya angka kelahiran di kalangan imigran.[32][33] Hasilnya, pada tahun 2009, tren peremajaan penduduk di Andalusia termasuk yang paling kuat dibandingkan komunitas otonom lainnya di Spanyol, maupun wilayah sebanding di Eropa.[31]
Budaya
Budaya Andalusia dibentuk oleh sejarah dan geografinya yang unik, serta arus penduduknya yang kompleks. Andalusia telah menjadi rumah bagi serangkaian masyarakat dan peradaban, banyak yang sangat berbeda satu sama lain, masing-masing berdampak pada penduduk yang menetap. Bangsa Iberia kuno diikuti oleh bangsa Celtic, Fenisia, dan pedagang Mediterania Timur lainnya, bangsa Romawi, suku-suku Jermanik yang bermigrasi, bangsa Arab, atau bangsa Berber. Semua telah membentuk budaya Spanyol di Andalusia, yang telah tersebar luas dalam genre sastra dan gambar kostum Andalusia.[34][35]
Olahraga

Di Andalusia, seperti di seluruh Spanyol, sepak bola adalah olahraga yang dominan. Diperkenalkan ke Spanyol oleh orang-orang Inggris yang bekerja di pertambangan untuk Rio Tinto di provinsi Huelva, olahraga ini segera menjadi populer di kalangan penduduk setempat. Sebagai klub sepak bola tertua di Spanyol, Recreativo de Huelva, yang didirikan pada tahun 1889, dikenal sebagai El Decano ("Dekan").[36] Untuk musim 2024–2025, dua klub Andalusia berkompetisi di Divisi Pertama La Liga Spanyol: Real Betis dan Sevilla FC. Betis memenangkan La Liga pada tahun 1934–35 dan Sevilla pada musim 1945–46.[37][38]
Sebanyak 220 atlet Andalusia telah berkompetisi dalam total 16 Olimpiade musim panas atau musim dingin. Yang pertama adalah Leopoldo Sainz de la Maza, bagian dari tim polo peraih medali perak di Olimpiade Musim Panas 1920 di Antwerp, Belgia.[39] Secara keseluruhan, atlet Andalusia telah memenangkan enam medali emas, 11 perak, dan dua perunggu.
Referensi
- ^ "Himno y escudo". Junta de Andalucia. Diarsipkan dari asli tanggal 15 October 2012.
- ^ "Annual population census 2021-2024". National Statistics Institute (Spain) (dalam bahasa Inggris). 2024-12-19. Diakses tanggal 2025-01-29.
- ^ "Diccionario de la lengua española - Edición del Tricentenario". Diarsipkan dari asli tanggal 3 May 2019. Diakses tanggal 14 January 2024.
- ^ Magone, José (2008). Contemporary Spanish Politics. Taylor & Francis. ISBN 9780415421898.
- ^ "Contabilidad Regional de España" (PDF). www.ine.es.
- ^ "Sub-national HDI - Area Database - Global Data Lab". hdi.globaldatalab.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-01-28.
- ^ Boletín Oficial del Estado of Spain, n. 68 of 2007/03/20, p. 11872. Diarsipkan 9 June 2011 di Wayback Machine. Estatuto de Autonomía de Andalucía. Artículo 1: "Andalucía, como nacionalidad histórica y en el ejercicio del derecho de autogobierno que reconoce la Constitución, se constituye en Comunidad Autónoma en el marco de la unidad de la nación española y conforme al artículo 2 de la Constitución."
- ^ Reinhart Anne Pieter Dozy (2009). Recherches Sur L'Histoire Et la Littérature de L'Espagne Pendant Le Moyen Age. BiblioBazaar. hlm. 303. ISBN 978-1-117-03148-4.
- ^ Michael L. Bates (1992). "The Islamic Coinage of Spain". Dalam Jerrilynn D. Dodds (ed.). Al-Andalus: The Art of Islamic Spain. Metropolitan Museum of Art. hlm. 384. ISBN 978-0-87099-636-8. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 January 2024. Diakses tanggal 25 September 2017.
- ^ Thomas F. Glick (2005). Islamic And Christian Spain in the Early Middle Ages. BRILL. hlm. 21. ISBN 90-04-14771-3. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 January 2024. Diakses tanggal 25 September 2017.
- ^ Idris El Hareir; Ravane Mbaye (2011). The Spread of Islam Throughout the World. UNESCO. hlm. 448. ISBN 978-92-3-104153-2. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 January 2024. Diakses tanggal 7 April 2020.
- ^ J. Bradford De Long and Andrei Shleifer (October 1993), "Princes and Merchants: European City Growth before the Industrial Revolution" (PDF), The Journal of Law and Economics, 36 (2): 671–702 [678], CiteSeerX 10.1.1.164.4092, doi:10.1086/467294, S2CID 13961320, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 29 July 2018, diakses tanggal 7 December 2019
- ^ Simon Barton (30 June 2009). A History of Spain. Macmillan International Higher Education. hlm. 44–5. ISBN 978-1-137-01347-7. Diarsipkan dari asli tanggal 25 December 2019.
- ^ Francis Preston Venable (1894). A Short History of Chemistry. Heath. hlm. 21.
- ^ Entrena, Francisco (2001). "Social Change, Inequalities and Conflicts in Andalusia". Mediterranean Studies. 10. Penn State University Press: 181–207. JSTOR 41166930. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 January 2024. Diakses tanggal 14 October 2023.
- ^ Rodriguez, Vicente (22 July 1998). "Gibraltar". Encyclopædia Britannica. Encyclopædia Britannica, Inc. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 January 2024. Diakses tanggal 18 August 2009.
Gibraltar is an overseas territory of the United Kingdom and is self-governing in all matters but defence.
- ^ "Valores climatológicos normales - Agencia Estatal de Meteorología - AEMET. Gobierno de España" (dalam bahasa Spanyol). AEMET. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 1 January 2021. Diakses tanggal 24 March 2022.
- ^ "Climate of Andalusia". www.iberianature.com. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 28 October 2009. Diakses tanggal 13 February 2017.
- ^ Junta de Andalucía. "Celebración del Referéndum de Autonomía del 28-F" (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari asli tanggal 9 February 2007. Diakses tanggal 12 August 2008.
- ^ Estatuto de Autonomía Art. 118 Cap. III Tít. IV
- ^ Cabello, Alberto (23 October 2017). "El candidato a la alcaldía de Sevilla será quien más garantías nos dé". El Correo (dalam bahasa Spanish). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 22 August 2019. Diakses tanggal 7 November 2017.
{{cite news}}
: Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) - ^ "Consejo de Gobierno. Funciones". Junta de Andalucía (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 17 December 2008. Diakses tanggal 8 October 2008.
- ^ "Parlamento de Andalucía. Funciones". Parliament of Andalusia (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari asli tanggal 14 December 2009. Diakses tanggal 8 October 2008.
- ^ Junta de Andalucía. "Constitución del TSJA" (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari asli tanggal 17 May 2016. Diakses tanggal 8 October 2008.
- ^ a b Junta de Andalucía. Consejería de Gobernación. "Directorio de Entidades Locales" (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari asli tanggal 23 December 2009. Diakses tanggal 8 October 2008.
- ^ Tít. III. Art. 97. Comarcas – Estatuto de Autonomía de Andalucía 2007: :"1. La comarca se configura como la agrupación voluntaria de municipios limítrofes con características geográficas, económicas, sociales e históricas afines. 2. Por ley del Parlamento de Andalucía podrá regularse la creación de comarcas, que establecerá, también, sus competencias. Se requerirá en todo caso el acuerdo de los Ayuntamientos afectados y la aprobación del Consejo de Gobierno."
- ^ "La renta per cápita andaluza alcanza los 17.401 euros, la segunda más baja de España". Diario de Sevilla (dalam bahasa Spanyol). Joly Digital. 28 December 2007. hlm. 40. Diakses tanggal 4 April 2019.
- ^ "Regional GDP per capita ranged from 30% to 263% of the EU average in 2018". Eurostat. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 9 October 2022.
- ^ Pozuelo, I. (2003). "Características del desarrollo urbano reciente en Andalucía. El siglo XX". Geografía de Andalucía (Coor. López Antonio). Barcelona: Ariel Geografía. ISBN 84-344-3476-8.
- ^ a b Llanes, G. (1999). "La dinámica de la población en Andalucía: transición y cambios en el siglo XX". Boletín económico de Andalucía (dalam bahasa Spanyol) (25): 129–152. ISSN 0212-6621.
- ^ a b Fernández, V.M. (2003). "Geografía de la población". Geografía de Andalucía (Coor. López Antonio) (dalam bahasa Spanyol). Barcelona: Ariel Geografía. ISBN 84-344-3476-8.
- ^ Urdiales, M.E.; Menéndez, M. (2005). "La Población Extranjera en Andalucía". Cuadernos geográficos de la Universidad de Granada (dalam bahasa Spanyol) (36): 169–184. ISSN 0210-5462.
- ^ Siguan, M. (1969). "Nueva teoría de Andalucía". Revista de Estudios Agrosociales (dalam bahasa Spanyol) (69): 7–24. hdl:2445/21886. ISSN 0034-8155.
- ^ Gómez, P. (1982). "Cuestiones sobre la identidad cultural de Andalucía". Gazeta de antropología (dalam bahasa Spanyol) (1). ISSN 0214-7564.
- ^ "Año fundación del Recreativo de Huelva" (dalam bahasa Spanyol). Liga de Fútbol Profesional (España). Diarsipkan dari asli tanggal 18 April 2008. Diakses tanggal 7 October 2008.
- ^ "Palmarés" (dalam bahasa Spanyol). Liga de Fútbol Profesional. Diarsipkan dari asli tanggal 30 July 2008.
- ^ 2006: Sevilla win big in Monaco Diarsipkan 8 January 2010 di Wayback Machine., 25 August 2006, UEFA.com. Retrieved 17 December 2009.
- ^ Laffaye, Horace A. (2015). The Polo Encyclopedia, 2d Ed. Jefferson, North Carolina: McFarland & Company, Inc., Publishers. hlm. 95. ISBN 978-0-7864-9577-1.
Lihat pula
Pranala luar
- (Spanyol) Statute of Autonomy
- (Spanyol) Pemerintah Andalusia
- (Spanyol) Parlemen Andalusia Diarsipkan 2005-10-25 di Wayback Machine.
- (Spanyol) Basic statistical data for Andalusia Diarsipkan 2009-03-15 di Wayback Machine. (.pdf format)
- Andalucia Info
- Sejarah Bendera Andalusia
- (Spanyol) Asamblea Nacional de Andalucia Diarsipkan 2005-12-11 di Wayback Machine. (Bagian Sejarah menarik dan dialek Andalusia)
- Pedoman kepada sejarah alam Andalusia
- Travel to Andalusia Picture Gallery dan Information on Andalusia Diarsipkan 2020-07-30 di Wayback Machine.
- Images from Andalusia Diarsipkan 2006-07-03 di Wayback Machine.
- (Spanyol) Protected Natural Areas of Andalusia