Asal Usul Nama Temanggung
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan. (Juni 2025) |

Temanggung adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang dikenal sebagai daerah dataran tinggi di lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Asal-usul nama "Temanggung" berkaitan erat dengan struktur pemerintahan Jawa Kuno dan pertumbuhan wilayah administratif pada masa kerajaan Hindu–Buddha hingga Mataram Islam[1]
Etimologi
Nama Temanggung diyakini berasal dari kata "Tumenggung", yakni sebuah gelar bangsawan atau pejabat tinggi dalam sistem birokrasi Jawa tradisional. Dalam struktur pemerintahan kerajaan Jawa, seorang tumenggung merupakan pejabat setingkat bupati atau kepala pasukan yang memegang otoritas atas suatu wilayah tertentu[2]
Penggunaan nama ini diduga berkaitan dengan keberadaan seorang tumenggung yang memerintah atau bermukim di daerah ini pada masa lalu. Sebagaimana dicatat dalam tradisi lisan dan dokumen sejarah kolonial, wilayah ini pernah dijadikan sebagai tempat kedudukan pejabat tingkat menengah ke atas, sehingga masyarakat menyebutnya sebagai tempat "si Tumenggung", yang lambat laun berubah pengucapannya menjadi "Temanggung"
Tradisi Lokal
Versi tradisi lokal menyebutkan bahwa nama Temanggung berasal dari kisah seorang tokoh bangsawan atau prajurit berpangkat Tumenggung yang diasingkan atau diberi wilayah kekuasaan di kawasan pegunungan ini oleh kerajaan Mataram. Tempat ini kemudian berkembang menjadi permukiman dan pusat kekuasaan lokal[3]
Beberapa versi lokal juga mengaitkan nama Temanggung dengan kisah legenda atau tokoh mistis yang bergelar Tumenggung dan memiliki peran penting dalam membuka wilayah ini sebagai daerah pertanian dan hunian.
Catatan Sejarah
Dalam peta dan arsip Hindia Belanda abad ke-19, Temanggung telah disebut sebagai bagian dari wilayah administratif Karesidenan Kedu. Wilayah ini dikenal sebagai penghasil utama tembakau dan kopi, dan keberadaan pejabat setingkat "Regent Temanggung" tercatat dalam banyak dokumen kolonial, menunjukkan kontinuitas nama tersebut dari sistem gelar tradisional hingga sistem administrasi kolonial.
Temanggung juga memiliki sejumlah situs purbakala dan arkeologis seperti Candi Pringapus yang menunjukkan jejak peradaban Jawa Kuno di wilayah ini, yang memperkuat dugaan bahwa daerah ini telah lama menjadi pusat permukiman dan pemerintahan lokal.
Kesimpulan
Nama "Temanggung" berasal dari gelar aristokratis Jawa, yaitu "Tumenggung", yang mengalami pergeseran fonetik dan fonologis menjadi "Temanggung" seiring dengan perkembangan bahasa dan administrasi. Penamaan ini mencerminkan jejak birokrasi tradisional yang masih bertahan dalam toponimi hingga era modern, serta menegaskan pentingnya wilayah ini dalam sejarah lokal Jawa Tengah.
Referensi
- ^ Purwantiasning, Ari Widyati; Kurniawan, Kemas Ridwan (2017-05-04). "Kota Pusaka dan Pemikiran Kembali tentang Historical Attachment dalam Persepsi Masyarakat Studi Kasus: Parakan, Temanggung". Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia. Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia: C137 – C144. doi:10.32315/sem.1.c137.
- ^ DE JONGSTE, H. (1955-02-20). "De School als Cultuurgestalte, door Dr L. VAN KLINKEN. Wolters, Groningen-Batavia, 1953". Philosophia Reformata. 20 (1–4): 47–48. doi:10.1163/22116117-90000900. ISSN 0031-8035.
- ^ Pigeaud, Theodore G. Th. (1960). "Java in the 14th Century". doi:10.1007/978-94-011-8774-9.