More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Astenosfer - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Astenosfer - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Astenosfer

  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • تۆرکجه
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Български
  • भोजपुरी
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Kreyòl ayisyen
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • ქართული
  • Қазақша
  • 한국어
  • Кыргызча
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Македонски
  • Монгол
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • پښتو
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Русиньскый
  • Scots
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Vèneto
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Astenosfer yang ditunjukkan pada batas subduksi


Astenosfer atau Asthenosphere, adalah lapisan di bawah litosfer dan berada di atas mantel atas Bumi. Nama Astenosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu asthenes yang berarti "lemah" dan sphere yang berarti "lapisan" atau "bulatan". Secara definitif, astenosfer merupakan lapisan yang terletak tepat di bawah litosfer dan menjadi bagian paling lunak dari mantel atas. Lapisan ini berperan penting dalam pergerakan lempeng tektonik serta penyesuaian isotatik. Astenosfer berada pada kedalaman sekitar 100 hingga 700 km di dalam Bumi, menjadikannya zona transisi yang memengaruhi dinamika geologis planet Bumi.[1]

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]

Terletak di bawah litosfer dengan ketebalan sekitar 2.900 km berupa material cair kental dan berpijar dengan suhu sekitar 3.000 derajat Celcius. Astenosfer adalah campuran dari berbagai bahan bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.

Lapisan ini kaya dengan silisium, aluminium, dan magnesium, dikenal dengan magma. Wujud cairan magma lebih kental dari cairan aspal, semisolid, dan dapat mengalir. Astenosfer mengalir akibat suhu yang tinggi, dan tekanan yang terjadi sepanjang waktu.[2]

Ciri-ciri Astenosfer, sebagai berikut:[3][4]

  • Lapisan astenosfer terdiri dari bahan batuan yang dibentuk oleh besi dan magnesium silikat.
  • Komposisi kimia pada lapisan ini hampir identik dengan lapisan bawah bumi atau mesosfer.
  • Lapisan astenosfer pada dasarnya terdiri dari batuan sedimen, mineral ferromagnetik, bahan magmatik, bahan radioaktif, dan juga batuan metamorf.
  • Pada kondisi suhu dan tekanan tertentu di lapisan astenosfer, batuan tersebut bisa menjadi lentur atau elastis.
  • Lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 2.900 km.
  • Memiliki suhu sekitar 1.300 derajat celcius.
  • Lapisan ini merupakan campuran dari berbagai bahan yang bersifat cair, padat, dan gas dengan suhu tinggi.
  • Memiliki sifat fisik yang cukup lemah dan kental serta bersifat palstis atau mendekati bentuk cairan kental.
  • Bertanggung jawab untuk mendorong pembaruan dan perluasan dasar laut.
  • Terdapat komponen yang sangat penting yang disebut basal, yang merupakan batuan beku yang melalui proses ekstrusi, mengalir melalui punggung laut.
  • Mudah berubah posisi tanpa mengalami keretakan atau kerusakan struktural, namun membutuhkan waktu yang lama.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Donald L. Turcotte and Gerald Schubert. Geodynamics, 2nd ed., Cambridge University Press 2001
  • GEMS Institute of higher education,Nepal.Environment Management Club, Kushal
  • An Introduction to the Solar System; McBride and Gilmour; Cambridge University Press 2004

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • San Diego State University, "The Earth's internal heat energy and interior structure" Diarsipkan 2011-03-03 di Wayback Machine.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Asthenosphere | Mantle Layer, Plate Tectonics & Thermal Plumes | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 13 Januari 2025. Diakses tanggal 9 Maret 2025.
  2. ^ Sholeha, Nur Wasilatus. "Struktur Lapisan Bumi dan Karakteristiknya, Kenali Yuk!". detikedu. Diakses tanggal 9 Maret 2025.
  3. ^ "4 Ciri-Ciri Lapisan Astenosfer dan Fungsinya". kumparan. Diakses tanggal 9 Maret 2025.
  4. ^ "Mengetahui Apa Itu Astenosfer beserta Ciri-Cirinya". kumparan. Diakses tanggal 9 Maret 2025.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Astenosfer&oldid=27079786"
Kategori:
  • Use dmy dates from January 2023
  • Struktur Bumi
  • Tektonika lempeng
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Artikel dengan parameter tanggal yang tidak valid pada templat
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles