Banjir dan longsor Sukabumi 2025
![]() Peta Sukabumi wilayah yang terdampak banjir dan longsor | |
Tanggal | 7 Maret 2025 |
---|---|
Lokasi | Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat |
Penyebab | Hujan deras |
Tewas | 5 |
Hilang | 4 |
Pada 7 Maret 2025, hujan deras memicu banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bencana ini menyebabkan setidaknya 5 orang tewas, dan 4 lainnya masih dinyatakan hilang.[1] Banjir ini diakibatkan oleh hujan deras di wilayah tersebut, air Sungai Cipalabuan yang meluap membuat pemukiman di Kabupaten Sukabumi diterjang banjir bandang.[2] Dampak banjir diperparah karena adanya pendangkalan sungai akibat penumpukan sampah, penyempitan aliran sungai, dan tersendatnya drainase oleh sampah.[3][4]
Dampak banjir
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, banjir tersebut terjadi pada 15 lokasi, sekitar 18 kecamatan terdampak.[5] Banjir terparah berada di selatan Sukabumi, yaitu kecamatan Cikembar dan Palabuhanratu. Tingginya intensitas hujan membuat air meluap dan masuk ke permukiman warga. Sebanyak 166 rumah terdampak banjir hingga ketinggian 2 meter di Kota Sukabumi.[6] Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa ada sebanyak 150 unit rumah rusak ringan, 110 unit rumah rusak sedang, dan 95 unit rumah rusak berat.[7]
BPBD Kota Sukabumi mencatat setidaknya 5 orang tewas, termasuk seorang ibu dan anaknya yang meninggal akibat terjebak di dalam rumah dan kemudian hanyut, sementara 4 orang lainnya masih hilang, dan sekitar 229 orang mengungsi.[8]
Tanggapan
Bantuan
Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) menunjukkan respons cepat dengan menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bantuan yang disalurkan meliputi 1 unit tenda serbaguna keluarga, 20 lembar tenda gulung, 39 lembar selimut, 52 lembar kasur, dan 2 unit velbed. Selain itu, disiapkan 52 paket sandang bayi, 50 paket sandang anak, serta 48 paket Kidware untuk memenuhi kebutuhan dasar para korban.[9]
Selain itu, Kemensos juga menerjunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Pangandaran. Tim tersebut bertugas melakukan asesmen, membantu evakuasi warga, serta mendistribusikan logistik ke lokasi terdampak. Penanganan bencana ini turut melibatkan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Basarnas, TNI dan Polri, serta berbagai instansi terkait guna memastikan langkah-langkah penanggulangan berjalan optimal.[10]
Lihat pula
Referensi
- ^ "Banjir Sukabumi, 5 Orang Meninggal dan 4 Masih Hilang". Republika. 9 Maret 2025. Diakses tanggal 9 Maret 2025.
- ^ "Kondisi Terkini Banjir dan Longsor di Sukabumi, 7 Wilayah Terdampak dan Warga Dievakuasi". Kompas.com. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.
- ^ "Banjir dan Longsor di Sukabumi Meluas, Kini Capai 18 Titik". Pikiran Rakyat. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.
- ^ "Update Banjir Sukabumi 7 Maret, Tanah Longsor, Wilayah Terdampak". Tirto.id. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.
- ^ "UPDATE Banjir Sukabumi, 1 Orang Tewas, 7 Hilang, 18 Kecamatan Terdampak". Kompas.com. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.
- ^ "166 Rumah Warga terdampak Banjir hingga ketinggian 2 meter". Sindonews. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.
- ^ "BNPB rampungkan data kerusakan bangunan akibat banjir di Sukabumi". Antara. 10 Maret 2025. Diakses tanggal 10 Maret 2025.
- ^ "Update Banjir Sukabumi: 1 Orang Tewas, 5 Hilang, 159 Orang Mengungsi". Kumparan.com. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.
- ^ "Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Sukabumi". Tirto.id. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.
- ^ "Kemensos Tanggap Bencana, Bantu Korban Longsor & Banjir di Sukabumi". CNN Indonesia. 7 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Maret 2025.