More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Bencana alam di Indonesia sejak tahun 2004 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bencana alam di Indonesia sejak tahun 2004 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bencana alam di Indonesia sejak tahun 2004

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ada usul agar artikel ini digabungkan dengan Daftar bencana di Indonesia. (Diskusikan)
Artikel ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.

Berikut ini adalah kronologi bencana alam di Indonesia. Salah satu bencana alam yang paling besar yang menimpa kawasan Indonesia adalah Tsunami Aceh 2004. Antara tahun 2009 hingga 2010 bencana yang paling sering terjadi di Indonesia adalah banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.[1] Selain itu letak geografis Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik menyebabkan negara ini rentan terhadap gunung meletus. Selain itu Indonesia adalah negara dengan jumlah gunung berapi aktif terbanyak di dunia[2] Rata-rata setiap tahun terdapat sebuah gunung berapi yang meletus di Indonesia.

Berikut adalah kronologi bencana alam di Indonesia yang menimbulkan korban jiwa mulai dari yang paling akhir terjadi.

2016

[sunting | sunting sumber]
  • 24 September: Banjir bandang terjadi di Kabupaten Garut dan Sumedang menyebabkan 34 orang tewas.[3]

2014

[sunting | sunting sumber]

Selama tahun 2014, tercatat terdapat 1.525 kejadian bencana, yang menyebabkan 566 orang tewas, 2,66 juta jiwa mengungsi dan menderita, lebih dari 51 ribu rumah rusak, dan ratusan bangunan umum rusak. Kerugian ekonomi mencapai puluhan triliunan rupiah. Bencana alam meliputi kebakaran hutan dan lahan, banjir, banjir bandang dan longsor. Sebanyak 99 persen bencana di Indonesia selama 2014 adalah bencana hidrometeorologi. Puting beliung adalah jenis bencana yang paling dominan selama 2014 yaitu 496 kejadian, kemudian banjir (458) dan longsor (413). Walaupun puting beliung adalah bencana yang paling banyak terjadi selama 2012-2014, namun longsor adalah bencana paling mematikan. Pada tahun 2014, 60 persen (343 jiwa) dari dari total korban meninggal akibat bencana adalah disebabkan longsor. Konsentrasi bencana terbanyak adalah di Provinsi Jawa Barat (290 kejadian), Jawa Tengah (272), Jawa Timur (213), Aceh (51), dan Sumatera Selatan (480). Dilihat dari sebaran kab/kota, maka paling banyak ada di Bogor (37), Bandung (31), Sukabumi (29), Garut (26), dan Cianjur (23).[4][5]

  • 13 Februari: Gunung Kelud meletus di Jawa Timur
  • Januari: Gunung Sinabung meletus di Sumatera Utara

2013

[sunting | sunting sumber]
  • 2 Juli: Gempa berkekuatan 6,2 SR terjadi di kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dengan jumlah korban tewas mencapai 39 jiwa.

2012

[sunting | sunting sumber]

Gempa bumi Aceh 2012 adalah rentetan gempa bumi di lepas pantai barat Sumatra yang mulai terjadi pada tanggal 11 April 2012 pukul 15:38:37 WIB dengan kekuatan 8,6 Mw. Gempa ini terjadi pada kedalaman 22.9 km dengan pusat gempa berada 500 km dari kota Banda Aceh, Aceh.[4] Gempa bumi ini menyebabkan 5 orang tewas yang disebabkan shock dan serangan jantung, sementara itu 1 orang dilaporkan kritis dan 6 orang lainnya mengalami luka-luka.[3]

Gempa bumi ini tercatat sebagai gempa terbesar yang diakibatkan pergerakan sesar geser (strike-slip fault), mengalahkan gempa serupa di San Francisco tahun 1906 (magnitudo 7,9) dan gempa bumi Wairarapa di Selandia Baru tahun 1855 (magnitudo 8,2)[5]

2011

[sunting | sunting sumber]

Gempa bumi Sumatera Utara 2011 yang terjadi di 30 km sebelah tenggara Tarutung, Sumatera Utara dengan kekuatan 5,5 skala richter pada pukul 07:08 WIB 14 Juni 2011. Sebelumnya, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 6,9 skala Richter dengan kedalaman 10 km dengan pusat gempanya berada di 178 Km tenggara Tahuna, Sulawesi Utara dan tidak berpotensi tsunami.

2010

[sunting | sunting sumber]
  • 26 Oktober: Gunung Merapi meletus di Jawa Tengah, memaksa lebih dari 100.000 orang dievakuasi dan menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal.
  • 25 Oktober: Gempa 7.7 SR dirasakan di sebelah barat Sumatera Barat. Alaram tsunami yang tidak berbunyi menyebabkan lebih dari 400 orang meninggal di Kepulauan Mentawai dan lebih dari 15.000 orang kehilangan tempat tinggal. Puluhan orang masih tidak ditemukan.[6]
  • 4 Oktober: Banjir melanda Wasior di Papua Barat menyebabkan sedikitnya 148 orang meninggal.
  • 23 Februari: Sedikitnya 85 orang meninggal atau hilang setelah terjadi tanah longsor di dekat Bandung

2009

[sunting | sunting sumber]
  • 8 November: Tanah longsor di Palopo, Sulawesi Selatan menyebabkan sedikitnya 30 orang meninggal.
  • 30 September: Gempa bumi Padang menyebabkan sedikitnya 1.117 orang meninggal.
  • 2 September: Gempa mengguncang Jawa, menyebabkan sedikitnya 100 orang meninggal.

2007

[sunting | sunting sumber]
  • 26 Desember: Lebih dari130 orang meninggal dalam banjir dan tanah longsor di Jawa.
  • Juli: Lebih dari130 orang meninggal dalam banjir dan tanah longsor di Sulawesi.
  • 6 Maret: Gempa bumi Sumatra menyebabkan sedikitnya 73 orang meninggal.
  • 1 Februari: Banjir Jakarta menyebabkan sedikitnya 80 orang meninggal.

2006

[sunting | sunting sumber]
  • 24-29 Desember: Lebih dari 300 orang hilang atau meninggal setelah terjadi banjir di Sumatra, yang menyebabkan 350.000 kehilangan tempat tinggal.
  • 17 Juli: 650 orang meninggal di Jawa setelah gempa bumi di dasar laut menyebabkan terjadinya tsunami.
  • 20-24 Juni: banjir di Sulawesi menyebabkan sedikitnya 350 orang meninggal atau hilang, dan 13.000 kehilangan tempat tinggal.
  • 27 Mei: Gempa bumi di Yogyakarta menyebabkan sedikitnya 5.800 orang meninggal dan satu setengah juta orang kehilangan tempat tinggal.
  • 28 Maret: Gempa bumi sebesar 8.6 SR mengguncang Nias dan menyebabkan sedikitnya 900 orang meninggal.

2004

[sunting | sunting sumber]
  • 26 Desember: Gempa bumi di dekat pesisir utara pulau Sumatra mengakibatkan tsunami yang memakan lebih dari 220.000 korban dari negara-negara di sekitar Samudera Hindia, termasuk 168.000 korban dari Indonesia.
  • 26 November: Gempa Bumi dan Banjir Bandang di Nabire, Papua
  • 26 Maret: Debris Slide (Longsor) Gunung Bulu Bawakaraeng. Runtuhnya dinding kaldera area pos 7-9 Gunung Bulu Bawakaraeng.

Referensi dan pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Bencana Alam di Indonesia Didominasi Banjir
  2. ^ (Inggris) A Catalogue of Deadly Disasters in Indonesia[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Korban Tewas Banjir Garut Jadi 34 Orang
  4. ^ http://bnpb.go.id/berita/2351/566-tewas-akibat-bencana-alam-2014[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari asli tanggal 2015-01-04. Diakses tanggal 2015-01-04.
  6. ^ Jerman Ribut Gara-gara Alarm Tsunami Mentawai
  • Tahun 2008 Walhi Indonesia mencatat 359 bencana alam di Indonesia
  • l
  • b
  • s
Bencana alam, kecelakaan, dan kerusuhan di Indonesia tahun 2000-2009
Bencana alam
Banjir & longsor
Banjir lumpur panas Sidoarjo · Banjir Jakarta
Gempa bumi
  • Banggai 2000
  • Bengkulu 2000
  • Alor 2004
  • Sumbar 2007
  • Paser 2009
  • Nabire 2004
  • Aceh 2004
  • Laut Banda 2005
  • Sumatera 2005
  • Jawa 2006
  • Sulawesi Jan 2006
  • Sulawesi Jul 2006
  • Yogyakarta 2006
  • Bengkulu 2007
  • Jawa 2007
  • Sumatera Barat 2007
  • Simeulue 2008
  • Sulawesi 2008
  • Jawa Barat 2009
  • Laut Banda 2009
  • Papua Barat 2009
  • Sumatera 2009
  • Sumatera Barat 2009
  • Talaud 2009
Kerusakan alam lain
  • Lesus Lempuyangan
  • Semburan lumpur panas Mataloko
  • Pembalakan hutan di Indonesia
  • Ledakan meteor Bone 2009
Kecelakaan
Pesawat terbang
Lion Air 332 · Lion Air 538 · Mandala Airlines 91 · Adam Air 172 · Adam Air 574 · Garuda Indonesia 200 · Sriwijaya Air 62 · C-130H Hercules 2009 · Mimika Air 514 · Merpati 9760 ·
Kapal
Digoel · Senopati Nusantara · Tri Star 1 · Levina I · Wahai Star · Dumai Express · Teratai Prima
Lain-lain
  • Insiden perbatasan Indonesia dan Timor Leste
  • Pengeboman Marriott 2003
  • Penyerempetan kapal Indonesia dan Malaysia
  • Insiden Alastlogo 2007
  • Insiden Monas 2008
  • Insiden Zakat Pasuruan 2008
  • Pengeboman Jakarta 2009
  • Aliran Dana Century
◀ 1990-an 2010 ▶
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bencana_alam_di_Indonesia_sejak_tahun_2004&oldid=27805581"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Februari 2021
  • Artikel yang perlu pemutakhiran
  • Bencana alam di Indonesia
  • Sejarah Indonesia
  • Daftar bertopik Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Artikel yang layak digabungkan
  • Semua artikel yang perlu pemutakhiran

Best Rank
More Recommended Articles