More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Berdah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Berdah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Berdah

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. (Juni 2025)


Berdah adalah salah satu bentuk seni tradisional Islam yang berkembang di wilayah pesisir Melayu, khususnya di Kepulauan Riau, Sumatra Timur, Kalimantan Selatan, dan sebagian wilayah Malaysia. Seni ini berupa lantunan syair berbahasa Arab yang berisi pujian kepada Nabi Islam Muhammad, yang dibacakan atau dilagukan secara berkelompok dengan iringan rebana atau alat musik tradisional sejenis. Berdah merupakan tradisi yang bersifat religius, bernuansa sufistik, dan mengandung nilai dakwah yang kental.[1]

Asal-usul

[sunting | sunting sumber]

Kata "berdah" berasal dari kata Arab al-Burdah (البُرْدَة), yang secara harfiah berarti "selimut" atau "mantel", dan merujuk pada karya sastra terkenal Qashidah al-Burdah karya Imam al-Bushiri, seorang penyair sufi dari abad ke-13. Qasidah ini berisi syair-syair pujian terhadap nabi Islam Muhammad dan telah digunakan secara luas dalam tradisi Islam di berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara.[2]

Masuknya syair al-Burdah ke Nusantara diduga terjadi melalui jaringan ulama dan para penyebar Islam dari Timur Tengah pada masa perkembangan Islam klasik. Dalam prosesnya, syair ini tidak hanya dibaca dalam pengajian atau madrasah, tetapi juga dikembangkan menjadi bentuk pertunjukan spiritual kolektif yang disebut berdah.[butuh rujukan]

Bentuk pertunjukan

[sunting | sunting sumber]

Pertunjukan berdah dilaksanakan oleh sekelompok laki-laki yang duduk melingkar atau berbaris, melantunkan syair-syair al-Burdah secara bergantian atau bersama-sama. Syair-syair tersebut dilagukan dengan irama tertentu (taranum), dan diiringi oleh alat musik tabuh seperti rebana, kompang, atau gendang panjang, bergantung pada tradisi lokal masing-masing daerah.[butuh rujukan]

Struktur umum pertunjukan berdah terdiri dari:[butuh rujukan]

  • Pembukaan: diawali dengan pembacaan niat dan shalawat.
  • Lantunan Syair: bait-bait dari al-Burdah dilantunkan secara musikal dan berulang.
  • Tabuhan Iringan: alat musik dimainkan mengikuti ritme pembacaan untuk membangun suasana khusyuk dan sakral.
  • Penutupan: ditutup dengan doa bersama atau tausiah singkat.

Beberapa versi lokal turut menambahkan unsur gerakan simbolis, tepuk tangan serentak, dan zikir, menjadikan berdah tidak hanya sebagai seni suara, tetapi juga sebagai ekspresi spiritual yang kolektif.[3]

Dampak

[sunting | sunting sumber]

Berdah memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Melayu. Tradisi ini kerap ditampilkan dalam berbagai acara seperti peringatan Maulid Nabi, haul, kenduri, khataman Al-Qur'an, maupun penyambutan tamu kehormatan. Selain sebagai hiburan religius, berdah juga berfungsi sebagai sarana pendidikan moral dan pembinaan akhlak, khususnya bagi generasi muda di lingkungan pesantren atau surau.[4]

Secara budaya, berdah mencerminkan akulturasi antara ajaran Islam dan tradisi lokal yang membentuk jati diri masyarakat pesisir yang religius, beradab, dan menjunjung tinggi nilai kesopanan.[butuh rujukan]

Upaya pelestarian

[sunting | sunting sumber]

Di tengah arus modernisasi dan perubahan selera seni masyarakat, eksistensi berdah mengalami penurunan, terutama di wilayah urban. Namun demikian, sejumlah komunitas budaya, pesantren, dan lembaga adat masih terus mempertahankan praktik ini sebagai bagian dari warisan budaya takbenda.[5]

Pemerintah daerah, melalui dinas kebudayaan dan lembaga pelestarian nilai budaya, telah menginisiasi program revitalisasi berdah dalam bentuk festival seni Islam, lomba syair religi, serta integrasi berdah ke dalam kurikulum muatan lokal.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Tradisi Menabuh Berdah, Kesenian Alat Musik Melayu Sebagai Media Menyampaikan Dakwah". nusanperdana.com (dalam bahasa Inggris). 2018-01-21. Diakses tanggal 2025-06-20.
  2. ^ admin (2019-01-22). "BERDAH". Diakses tanggal 2025-06-20.
  3. ^ Huda, Sholihul (2024-11-14). "Tabuh Berdah Usai Sudah, Kini Uzlah di Goa Sejarah". Sastranusa. Diakses tanggal 2025-06-20.
  4. ^ "Mengenal Lebih Dekat Kebudayaan Musik Kesenian 'Berdah' di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau". bualbual.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-20.
  5. ^ "Direktorat SMP - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi". ditsmp.kemendikdasmen.go.id. Diakses tanggal 2025-06-20.
  6. ^ Khoirunnisa;, Ratih (2022). Pertunjukan berdah dalam upacara perkawinan di Desa Rantau Mapesai, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu: skripsi + CD (dalam bahasa Indonesia). ISI Padangpanjang. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)


Ikon rintisan

Artikel bertopik Islam ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berdah&oldid=27463199"
Kategori:
  • Tradisi Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan
  • Artikel tak bertuan sejak Juni 2025
  • Semua artikel tak bertuan
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik Islam
  • Semua artikel rintisan Juni 2025

Best Rank
More Recommended Articles