More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Cingkarabala - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cingkarabala - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cingkarabala

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Batara Cingkarabala adalah putra bungsu Prabu Patanam, raja Dahulagiri, sebuah kerajaan tua yang hanya muncul pada era Kedewataan. Ia merupakan saudara kembar dari Batara Balaupata. Bersama kakaknya,ia adalah dewa raksasa penjaga pintu surga.

Pada masa itu diceritakan bahwa udara masih segar, manusia belum banyak dan hubungan antara manusia dan raksasa sangat dekat dengan para dewa di Kahyangan. Cingkarabala dan Balaupata berwujud Raksasa kembar, bersama Lembu Nandini dan Lembu Nandana. Suatu saat, Cingkarabala dan Balaupata bersama Lembu Nandini dan Lembu Nandana merencanakan untuk menyerbu Kahyangan.

Namun rencana tersebut didengar oleh Batara Surya, dewa matahari. Kemudian Batara Surya melaporkannya kepada Batara Guru yang saat itu masih belum lama menjabat sebagai raja Tribuana dan belum mengalami kelumpuhan. Batara Guru lalu meminta petunjuk kepada Sang Hyang Tunggal, pemomong para dewa. Sang Hyang Tunggal menyarankan Batara Guru untuk mencegah rencana putra-putra Dahulagiri tersebut. Batara Guru lalu turun untuk mendatangi Dahulagiri.

Pada saat itu Batara Guru sendirian dari puncak Gunung Mahameru, dan langsung mememui putra-putra raja Dahulagiri tersebut untuk mengingatkan mereka agar membatalkan rencana mereka untuk menyerbu Kahyangan. Namun apa yang dilakukan Batara Guru itu justru membuat putra-putra raja Dahulagiri marah dan kemudian mereka menantang Batara Guru untuk berperang. kemudian Batara Tejamaya (Togog) dan Batara Ismaya (Semar) yang mengetahui hal tersebut akhirnya menyusul Batara Guru untuk meredakan suasana yang panas.

  • l
  • b
  • s
Tokoh pewayangan Jawa
Dewa-dewi
  • Balaupata
  • Cingkarabala
  • Batara Cakra
  • Batara Guru
  • Batara Kala
  • Dewa Ruci
  • Kamaratih
  • Sang Hyang Tunggal
  • Sang Hyang Wenang
Ramayana
  • Anggisrana
  • Aswanikumba
  • Bukbis
  • Garulangit
  • Kapisraba
  • Mulatani
  • Srababuta
  • Talamariam
  • Trigangga
  • Trinetra
  • Wilkataksini
  • Yuyu Rumpung
Mahabharata
  • Anggraini
  • Antakadewa
  • Antareja
  • Antasena
  • Bagaspati
  • Bambang Sumantri
  • Bambang Sumitra
  • Basuketi
  • Basukiswara
  • Basupati
  • Basurata
  • Bratalaras
  • Cakil
  • Citraksi
  • Durmagati
  • Gandamana
  • Larasati
  • Manuhara
  • Manumanasa
  • Prabakusuma
  • Pregiwa
  • Pregiwati
  • Pujawati
  • Rupakenca
  • Sakri
  • Sakutrem
  • Setatama
  • Supraba
  • Wijanarka
  • Wilugangga
  • Wisanggeni
Punakawan
  • Bagong (Astrajingga)
  • Bawor
  • Bilung (Sarawita)
  • Cangik
  • Gareng
  • Limbuk
  • Petruk
  • Semar
  • Togog
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cingkarabala&oldid=24691983"
Kategori:
  • Tokoh wayang

Best Rank
More Recommended Articles