More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Disforia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Disforia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Disforia

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Български
  • Català
  • Deutsch
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • עברית
  • Հայերեն
  • Italiano
  • Кыргызча
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Türkçe
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Disforia (dari bahasa Yunani: δύσφορος (dysphoros), δυσ-, sulit, dan φέρειν, menanggung) adalah keadaan tidak tenang/gelisah atau ketidakpuasan yang mendalam. Dalam konteks kejiwaan, disforia dapat disertai dengan adanya depresi, kecemasan, atau agitasi. Disforia dapat juga merujuk pada suatu keadaan yang tidak nyaman berada di dalam tubuh saat ini, terutama dalam kasus disforia gender. Reaksi umum disforia yakni adanya tekanan emosional, dalam beberapa kasus bahkan terlihat pula adanya tekanan fisik. Keadaan pikiran sebaliknya dari disforia yaitu dikenal dengan istilah euforia.

Dalam psikiatri

[sunting | sunting sumber]

Keadaan susah dan gelisah yang intens meningkatkan risiko bunuh diri serta kondisi tidak nyaman dalam diri sendiri. Oleh karena itu menghilangkan disforia merupakan perawatan psikiatris yang menjadi prioritas. Langkah yang dapat dilakukan yaitu mengobati penyebab yang mendasari, seperti depresi atau gangguan bipolar serta gejala disforik itu sendiri.

Manual diagnostik dan statistik gangguan mental (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders - DSM-5) menggolongkan disforia tertentu dalam spektrum obsesif–kompulsif.

Disforia gender

[sunting | sunting sumber]

Disforia gender merupakan ketidaknyamanan, ketidakbahagiaan, atau kesusahan yang disebabkan karena gender atau jenis kelamin fisik. Edisi terbaru DSM-5 menggunakan istilah disforia gender dalam preferensi gangguan identitas gender.[1]

Kondisi yang terkait

[sunting | sunting sumber]

Kondisi berikut termasuk dalam gejala disforia:

  • Gangguan depresi mayor (unipolar) dan distimia
  • Gangguan bipolar[2] dan siklotimia
  • Gangguan kepribadian Borderline[3]
  • Sindrom prahaid
  • Gangguan disforis prahaid
  • Stres
  • Gangguan penyesuaian dengan mood depresi
  • Gangguan kecemasan seperti gangguan stres pascatrauma
  • Ruminasi disforik[4]
  • Gangguan disosiatif seperti pemecahan kepribadian, amnesia disosiatif, dan gangguan depersonalisasi
  • Attention Deficit Hyperactivity Disorder-ADHD (Gangguan dalam kurang memiliki perhatian dan hiperaktivitas)
  • Gangguan campuran antara kecemasan dan depresi
  • Disforia gender, sering kali disebut sebagai "gangguan identitas gender" (namun yang perlu diperhatikan ialah bahwa penggunaan istilah gangguan identitas gender dan identifikasinya dengan disforia gender masih menjadi kontroversi)
  • Gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian Borderline, gangguan kepribadian dependen dan gangguan kepribadian antisosial
  • Putus obat terhadap zat tertentu
  • Gangguan dismorfik tubuh (Body dysmorphic disorder)
  • Akatisia
  • Hipoglisemia
  • Skizofrenia
  • Disfungsi seksual
  • Gangguan identitas kesatuan tubuh (Body integrity identity disorder)
  • Insomnia[5]
  • Sakit kronis[6]

Obat penginduksi (disforian)

[sunting | sunting sumber]

Beberapa obat tertentu dapat menyebabkan disforia, termasuk reseptor agonis κ-opioid seperti salvinorin A (konstituen aktif dari tanaman halusinogen Salvia divinorum), butorfanol, dan pentazosin,[7] reseptor antagonis µ-opioid seperti naltrekson dan nalmefen,[8] dan antipsikotik seperti haloperidol dan klorpromazin (terjadi melalui pemblokiran reseptor dopamin),[9] dan lain-lain. Obat-obatan depresogenik dan/atau ansiogenik juga dapat dikaitkan sebagai obat penginduksi disforia.

Budaya populer

[sunting | sunting sumber]

Grup band bernama Against Me! merilis album berjudul Transgender Dysphoria Blues, dimana vokalis grup band tersebut, Laura Jane Grace, berbagi pengalamannya tentang disforia gender.[10]

Shane Neilson merilis sebuah buku puisi berjudul Disforia (diterbitkan oleh Porcupine's Quill pada tahun 2017) yang mengeksplorasikan pengalaman disforia pribadinya.[11]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Comedown (penurunan suasana hati setelah mengonsumsi obat-obatan)
  • Spesies disforia

Catatan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Fraser, L; Karasic, D; Meyer, W; Wylie, K (2010). "Recommendations for Revision of the DSM Diagnosis of Gender Identity Disorder in Adults". International Journal of Transgenderism. 12 (2): 80–85. doi:10.1080/15532739.2010.509202.
  2. ^ Abbess, John F. "Glossary of terms in the field of psychiatry and neurology". Diarsipkan dari asli tanggal 2007-07-18. Diakses tanggal 2006-11-18.
  3. ^ Borderline personality disorder
  4. ^ Lyubomirsky, S.; Kasri, F.; Zehm, K. (2003). "Dysphoric rumination impairs concentration on academic tasks". Cognitive Therapy and Research. 27 (3): 309–330. doi:10.1023/A:1023918517378. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-01-26. Diakses tanggal 2017-11-22.
  5. ^ Rosa RR, Bonnet MH (2000). "Reported chronic insomnia is independent of poor sleep as measured by electroencephalography". Psychosom Med. 62 (4): 474–82. PMID 10949091.
  6. ^ Chapman CR, Gavrin J (June 1999). "Suffering: the contributions of persistent pain". Lancet. 353 (9171): 2233–7. doi:10.1016/S0140-6736(99)01308-2. PMID 10393002.
  7. ^ Thomas L. Lemke; David A. Williams (24 January 2012). Foye's Principles of Medicinal Chemistry. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 682–683. ISBN 978-1-60913-345-0.
  8. ^ Joyce H. Lowinson (2005). Substance Abuse: A Comprehensive Textbook. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 648–. ISBN 978-0-7817-3474-5.
  9. ^ Wu, Hanjing Emily; Okusaga, Olaoluwa O. (2014). "Antipsychotic Medication-Induced Dysphoria: Its Meaning, Association with Typical vs. Atypical Medications and Impact on Adherence". Psychiatric Quarterly. 86 (2): 199–205. doi:10.1007/s11126-014-9319-1. ISSN 0033-2720.
  10. ^ Thompson, Stephen. "First Listen: Against Me!, 'Transgender Dysphoria Blues'" NPR. NPR, 12 Jan. 2014. Web. 27 May 2014
  11. ^ "[1]"

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • Abbess, John F. "Glossary of terms in the field of psychiatry and neurology". Diarsipkan dari asli tanggal 2007-07-18. Diakses tanggal 2006-11-18.
  • "Dysphoria." Alleydog.com Psikologi Glossary.
  • Metcalf, Matthew; Coop, Andrew (2005). "Kappa Opioid Antagonists: Past Successes and Future Prospects". The AAPS Journal. 7 (3). American Association of Pharmaceutical Scientists: E704 – E722. doi:10.1208/aapsj070371. ISSN 1522-1059. PMC 2751273. PMID 16353947. Diarsipkan dari asli tanggal 2006-12-08. Diakses tanggal 2006-11-19.
  • Read, Kimberly (2006). "What is dysphoria?". Your Guide to Bipolar Disorder. About.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2011-09-27. Diakses tanggal 2006-11-19.
  • Kategori:Psikologi
Artikel ini tidak memiliki konten kategori. Bantulah dengan menambah kategori yang sesuai sehingga artikel ini terkategori dengan artikel lain yang sejenis.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Disforia&oldid=26800176"
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel mengandung aksara Yunani
  • Artikel yang tidak memiliki kategori Januari 2023
  • Semua artikel yang tidak terkategori

Best Rank
More Recommended Articles