Donowangun, Talun, Pekalongan
![]() | Artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Donowangun | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | ![]() | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pekalongan | ||||
Kecamatan | Talun | ||||
Kode pos | 51192 | ||||
Kode Kemendagri | 33.26.05.2004 ![]() | ||||
Luas | 4.43 km² | ||||
Jumlah penduduk | 4.031 jiwa | ||||
Kepadatan | 910 jiwa/km² | ||||
|
Donowangun adalah desa di kecamatan Talun, Pekalongan, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Donowangun berjarak 5,4 KM dengan waktu tempuh sekitar 15 menit dari Pusat Kecamatan Talun. Sedangkan dari Kajen pusat pemerintahan Kabupaten Pekalongan berjarak 24,7 KM dengan waktu tempuh 50 menit. Desa Donowangun berdasarkan proyeksi digital terletak di ketinggian 250 MPDL. Desa Donowangun berbatasan langsung di sebelah:
Utara | Desa Jolotigo |
Timur | Desa Sengare |
Selatan | Desa Talun, Desa Batursari |
Barat | Desa Mesoyi |
Sejarah Desa
Desa Donowangun berasal dari nama gabungan dua desa yaitu Donopukah dan Bangun yang menjadi “Donowangun” lahir kurang lebih pada tahun 1916. Berdasarkan sejarah, Desa Donopukah sebelumnya bernama Desa Donosari yang waktu itu dipimpin oleh Bapak Murdani sebagai kepala desanya dan Desa Bangun yang waktu itu di pimpin oleh Bapak Dasimun ke dua Desa itu menyelenggarakan musyawarah dengan tokoh Desa masing-masing. Donopukah diwakili oleh kepala Desa Bapak Murdani dan tokoh-tokoh masyarakat sedangkan untuk Desa Bangun di wakili oleh kepala Desa Bapak Dasimun dan juga tokoh-tokoh masyarakat lainnya.Dari pertemuan tersebut menghasilkan sebuah kesepakatan untuk menggabungkan ke dua Desa menjadi satu dan diberinya nama DESA DONOWANGUN
Pada zaman penjajahan, sebagian besar penduduk Desa Donowangun menganut faham Islam abangan yang dalam praktik pengamalannya masih banyak di warnai sisa-sisa Agama Hindu. Kemudian datanglah dua orang penganjur Islam yaitu Mbah Cempo dan Mbah Iskhaniah,dari dua tokoh tersebut penduduk Desa Donowangun sebagaian besar beragama Islam diketahui Mbah Iskhaniah ini adalah termasuk anggota Mangkurat 1 yang berasal dari Majapahit.Beliau kemudian pindah ke Tegal Arum dan akhirnya tutup usia. Kemudian Agama Islam berkembang di Desa Donowangun berjalan secara alamiah, Seiring dengan terus berkembangnya Desa Donowangun sebagaimana yang di cita-citakan oleh pendahulunya dan terbukti benarlah adanya bahwa Warga Desa Donowangun di kenal suka membangun, seperti membangun gedung-gedung sekolah, sarana tempat ibadah: Masjid/Musala dan pembangunan sarana-sarana lainya.
Pada masa kepemimpinan Lukman sebagai Kepala Desa Donowangun (1923–1945), perkembangan agama Islam di desa ini mengalami kemajuan. Kebijakan pemerintahannya dipengaruhi oleh nilai-nilai keagamaan, dengan perhatian terhadap pendidikan di pondok pesantren serta sektor pertanian. Salah satu kebijakannya adalah mendorong masyarakat untuk tidak menjual hasil panen beras ke pasar, dengan tujuan agar beras tersebut dibeli dan dikonsumsi oleh warga desa sendiri, guna meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian desa.
Setelah Lukman, kepemimpinan desa dilanjutkan oleh Mufid, yang merupakan putranya. Ia melanjutkan kebijakan pendahulunya, dengan fokus pada penguatan lembaga pendidikan, sektor pertanian, serta pembangunan infrastruktur jalan dan lingkungan.
Saat ini, Desa Donowangun terus berkembang. Sejumlah inisiatif yang dirintis pada masa awal telah terwujud, termasuk tersedianya lembaga pendidikan dari tingkat PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di desa tersebut.[1]
Pemerintahan
Desa Donowangun merupakan desa yang terdiri dari 20 RT,3 RW dengan 3 dukuh. Hingga tahun 2020 Kepala Desa Donowangun dijabat oleh Bapak M Makmur dan Sekdes Miftahurridlo. Menurut data BPS[2] Desa Donowangun termasuk kategori Berkembang.
No | Periode | Nama Kepala Desa | Keterangan |
---|---|---|---|
1 | Pra Kemerdekaan | Dasimun | |
2 | Pra Kemerdekaan | Lukman | |
3 | 1948-1952 | Aklani - Sadeli | |
4 | 1952-1975 | Muchali Mufid | |
5 | 1976-1979 | Pardio | |
6 | 1979-1989 | Darum | |
7 | 1989-1999 | Budiyono | |
8 | 1999-2007 | Abdul Qodir | |
9 | 2007-2013 | Sahari | |
10 | 2013 | Abdul Qodir | Meninggal dalam waktu jabatan 2 bulan |
11 | 2013-2015 | Daryono | Pejabat Kepala Desa |
12 | 2015-2016 | Mudzakir | Pejabat Kepala Desa |
13 | 2016-2021 | M. Makmur |
Penduduk
Luas wilayah Desa Donowangun adalah 4,43 km2 yang terdiri dari 20 RT dari 3 RW. Jumlah penduduk Desa Donowangun Tahun 2019 adalah 4.031 jiwa yang terdiri dari 1.986 laki-laki dan 2.045 perempuan.
Desa Donowangun secara adminitrasi terdiri dari 3 dusun.
- Jumlah Dusun : 3
- Jumlah RW : 3
- Jumlah RT : 20
- Jumlah KK : 1.163
- Jumlah Penduduk : 4.031
Referensi
- ^ a b "Sejarah Desa". desa Donowangun. 2017-10-03. Diarsipkan dari asli tanggal 2020-10-29. Diakses tanggal 2020-10-26.
- ^ "BPS Kabupaten Pekalongan". pekalongankab.bps.go.id. Diakses tanggal 2020-10-29.