More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Dualitas gelombang-partikel - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dualitas gelombang-partikel - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dualitas gelombang-partikel

  • Alemannisch
  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • Беларуская
  • Български
  • বাংলা
  • Català
  • Čeština
  • Чӑвашла
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Lietuvių
  • Македонски
  • Монгол
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • ଓଡ଼ିଆ
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Русиньскый
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • සිංහල
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Татарча / tatarça
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Dualisme gelombang-partikel)
Bagian dari seri artikel mengenai
Mekanika kuantum
H ^ | ψ ( t ) ⟩ = i ℏ ∂ ∂ t | ψ ( t ) ⟩ {\displaystyle {\hat {H}}|\psi (t)\rangle =i\hbar {\frac {\partial }{\partial t}}|\psi (t)\rangle } {\displaystyle {\hat {H}}|\psi (t)\rangle =i\hbar {\frac {\partial }{\partial t}}|\psi (t)\rangle }
Persamaan Schrödinger
  • Pengantar
  • Glosarium
  • Sejarah
  • Buku teks
Latar belakang
  • Mekanika klasik
  • Teori kuantum lama
  • Notasi Bra–ket
  • Hamiltonian
  • Interferensi
Dasar-dasar
  • Bilangan kuantum
  • Dekoherensi
  • Fluktuasi kuantum
  • Fungsi gelombang
    • Keruntuhan fungsi gelombang
    • Dualitas gelombang-partikel
    • Gelombang materi
  • Hamiltonian
  • Interferensi
  • Keadaan dasar
  • Keadaan kuantum
  • Keterkaitan
  • Koherensi
  • Komplementaritas
  • Kuantum
  • Nonlokalitas
  • Operator
  • Pengukuran
  • Prinsip ketidakpastian
  • Qubit
  • Simetri
  • Spin
  • Superposisi
  • Teleportasi kuantum
  • Tingkat energi
Efek
  • Efek Aharonov–Bohm
  • Efek Casimir
  • Efek fotolistrik
  • Efek Stark
  • Efek Zeeman
  • Kuantisasi Landau
  • Penerowongan kuantum
Eksperimen
  • Celah ganda
  • Davisson–Germer
  • Elitzur–Vaidman
  • Franck–Hertz
  • Inekualitas Bell
  • Inekualitas Leggett–Garg
  • Kucing Schrödinger
  • Mach–Zehnder
  • Penghapus kuantum (pilihan tertunda)
  • Popper
  • Pilihan tertunda Wheeler
  • Stern–Gerlach
Formulasi
  • Garis besar
  • Heisenberg
  • Interaksi
  • Matriks
  • Ruang fase
  • Schrödinger
  • Sum-over-histories (path integral)
Persamaan
  • Dirac
  • Klein–Gordon
  • Lippmann–Schwinger
  • Pauli
  • Rydberg
  • Schrödinger
Interpretasi
  • Garis besar
  • Ansambel
  • Banyak-dunia
  • Bayesian
  • de Broglie–Bohm
  • Keruntuhan objektif
  • Kopenhagen
  • Logika kuantum
  • Relasional
  • Sejarah konsisten
  • Stokastik
  • Transaksional
  • Variabel tersembunyi
Topik lanjutan
  • Gravitasi kuantum
  • Ilmu informasi kuantum
  • Kekacauan kuantum
  • Matriks densitas
  • Mekanika kuantum fraksional
  • Mekanika kuantum relativistik
  • Mekanika statistikal kuantum
  • Pemelajaran mesin kuantum
  • Perhitungan kuantum
  • Teori hamburan
  • Teori medan kuantum
Ilmuwan
  • Aharonov
  • Bell
  • Blackett
  • Bloch
  • Bohm
  • Bohr
  • Born
  • Bose
  • de Broglie
  • Candlin
  • Compton
  • Dirac
  • Davisson
  • Debye
  • Ehrenfest
  • Einstein
  • Everett
  • Fock
  • Fermi
  • Feynman
  • Glauber
  • Gutzwiller
  • Heisenberg
  • Hilbert
  • Jordan
  • Kramers
  • Pauli
  • Lamb
  • Landau
  • Laue
  • Moseley
  • Millikan
  • Onnes
  • Planck
  • Rabi
  • Raman
  • Rydberg
  • Schrödinger
  • Sommerfeld
  • von Neumann
  • Weyl
  • Wien
  • Wigner
  • Zeeman
  • Zeilinger
  • Goudsmit
  • Uhlenbeck
  • Yang
Kategori
Mekanika kuantum
  • l
  • b
  • s

Dalam mekanika kuantum, dikenal konsep dualitas gelombang-partikel yang menyatakan bahwa setiap partikel atau entitas kuantum dapat digambarkan sebagai partikel atau gelombang. Konsep ini menunjukkan bahwa dalam skala kuantum, konsep klasik "partikel" atau "gelombang" tidak dapat sepenuhnya menjelaskan perilaku objek-objek tersebut.

Melalui penelitian Max Planck, Albert Einstein, Louis de Broglie, Arthur Compton, Niels Bohr, Erwin Schrödinger, dan para ilmuwan lainnya,[1] teori ilmiah saat ini menyatakan bahwa semua partikel memiliki sifat gelombang dan sebaliknya. Fenomena ini telah diverifikasi bukan hanya pada partikel-elementer, tetapi juga pada partikel gabungan seperti atom dan molekul. Namun, pada partikel-partikel makroskopis, sifat gelombang biasanya tidak dapat terdeteksi karena panjang gelombang yang sangat pendek.[2] Walaupun dualitas gelombang-partikel telah berhasil digunakan dalam fisika, makna dan interpretasinya masih belum sepenuhnya terpecahkan dengan memuaskan.

Ide awal dualitas berakar pada perdebatan tentang sifat cahaya dan benda sejak 1600-an, ketika teori cahaya yang saling bersaing yang diusulkan oleh Christiaan Huygens dan Isaac Newton.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Teori klasik partikel dan gelombang cahaya

[sunting | sunting sumber]
Sketsa Thomas Young tentang difraksi gelombang pada celah ganda tahun 1803.

Teori partikel dan gelombang cahaya memiliki sejarah panjang dalam pemahaman tentang cahaya. Pada abad ke-5 SM, Demokritus menyatakan bahwa cahaya dan benda lain terdiri dari komponen terbagi.[3] Euclid pada abad ke-4 hingga ke-3 SM membahas perambatan cahaya dan prinsip jalur terpendek, termasuk pantulan ganda pada cermin, termasuk cermin berbentuk bola. Pada abad ke-2 hingga ke-1 M, Plutarch membahas pantulan ganda pada cermin bola dan pembentukan gambar yang berbeda.

Pada awal abad ke-11, Ibnu al-Haitsam menulis Kitab Optik yang menjelaskan pantulan, pembiasan, dan lensa lubang jarum melalui sinar cahaya. Ia berpendapat bahwa sinar terdiri dari partikel-partikel cahaya. Pada tahun 1630, Descartes mempopulerkan deskripsi gelombang dalam traktatnya tentang cahaya. Ia menunjukkan bahwa perilaku cahaya dapat dimodelkan sebagai gelombang dalam medium yang disebut eter.

Antara tahun 1670 hingga tiga dekade berikutnya, Isaac Newton mengembangkan dan mempertahankan teori partikel. Ia berargumen bahwa jalur pantulan lurus menunjukkan sifat partikel cahaya. Newton menjelaskan pembiasan dengan asumsi bahwa partikel cahaya berubah arah saat memasuki medium yang lebih padat. Rekan Newton, Hooke, Huygens, dan Fresnel, memperbaiki pandangan gelombang secara matematis. Mereka menunjukkan bahwa pembiasan dapat dijelaskan sebagai propagasi gelombang cahaya tergantung pada medium. Prinsip Huygens-Fresnel berhasil menjelaskan perilaku cahaya dan konsisten dengan penemuan Young tentang interferensi gelombang cahaya melalui eksperimen celah ganda pada tahun 1801.[4]

Pandangan gelombang mulai mendominasi pemikiran ilmiah tentang cahaya pada pertengahan abad ke-19 karena dapat menjelaskan fenomena polarisasi yang tidak dapat dijelaskan sebelumnya.[5] James Maxwell menerapkan persamaan Maxwell yang telah ditemukannya sebelumnya untuk menjelaskan gelombang yang merambat sendiri. Ia menemukan bahwa cahaya, termasuk cahaya tampak, ultraviolet, dan inframerah, adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi yang berbeda.

Radiasi benda hitam dan Hukum Planck

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1901, Max Planck berhasil menghasilkan spektrum cahaya dari benda hitam dengan menerapkan konsep energi terkuantisasi atom-atom di dalamnya. Penemuan ini penting dalam pengembangan fisika kuantum. Albert Einstein kemudian mengusulkan bahwa radiasi elektromagnetik juga memiliki sifat terkuantisasi, bukan hanya energi yang dipancarkan oleh atom-atom.

Radiasi benda hitam, yaitu pelepasan (emisi) energi elektromagnetik oleh objek yang dipanaskan, tidak dapat dijelaskan dengan teori klasik. Para fisikawan menghadapi kesulitan dalam menjelaskan emisi cahaya dari objek termal menggunakan hukum-hukum klasik.[6] Meskipun cahaya dipahami sebagai gelombang elektromagnetik, penjelasan untuk emisi cahaya dengan panjang gelombang pendek sulit ditemukan. Dalam grafik Hukum Rayleigh-Jeans yang berhasil memprediksi intensitas emisi untuk panjang gelombang yang panjang, gagal memprediksi energi total yang tak terhingga ketika intensitas emisi divergen pada panjang gelombang pendek. Fenomena ini kemudian dikenal sebagai "bencana ultraviolet".[7] Pada tahun 1900, Max Planck mengusulkan hipotesis bahwa frekuensi cahaya yang dipancarkan oleh benda hitam bergantung pada frekuensi osilator yang memancarkannya, dengan energi osilator meningkat secara linear seiring dengan frekuensi. Ia menemukan bahwa osilator dengan frekuensi tertinggi memiliki energi tertinggi. Planck mengatasi masalah benda hitam dengan menyimpulkan bahwa cahaya dengan frekuensi tinggi dipancarkan oleh osilator dengan frekuensi yang sama, yang memiliki energi lebih tinggi. Akibatnya, jumlah osilator dengan frekuensi tinggi menjadi lebih sedikit, dan jumlah cahaya yang dipancarkan juga lebih sedikit. Prinsip ini serupa dengan distribusi Maxwell-Boltzmann dalam fisika statistik, di mana partikel dengan energi rendah ditekan oleh partikel dengan energi yang lebih tinggi.[8] Pendekatan Planck terhadap benda hitam memiliki dampak revolusioner dalam fisika, yaitu pengakuan bahwa jumlah osilator yang berinteraksi dengan medan elektromagnetik dalam kesetimbangan termal adalah bilangan bulat. Osilator- osilator ini mengalihkan seluruh energinya ke medan elektromagnetik, menciptakan kuantum cahaya setiap kali berinteraksi. Meskipun awalnya mengembangkan teori atomik tentang benda hitam, Planck secara tidak sengaja juga mengemukakan teori atomik tentang cahaya, dengan menghasilkan kuantum cahaya pada frekuensi tertentu.

Efek fotolistrik

[sunting | sunting sumber]
Efek fotolistrik. Foton-foton yang datang dari sebelah kiri menumbuk pelat logam (bagian bawah) dan melepas elektron-elektron, digambarkan terbang ke sebelah kanan.

Pada awal abad ke-20, penemuan Philipp Lenard mengenai efek fotolistrik memunculkan pertanyaan baru dalam pemahaman ilmu fisika. Lenard menemukan bahwa energi elektron yang terlempar tidak tergantung pada intensitas cahaya, melainkan pada frekuensinya. Hasil penemuan ini bertentangan dengan teori yang mengasumsikan transfer energi yang kontinu antara radiasi dan materi. Namun, Albert Einstein pada tahun 1905 menggunakan model benda hitam Max Planck untuk memberikan solusi pada masalah tersebut. Einstein menunjukkan bahwa fenomena efek fotolistrik dapat dijelaskan dengan menggunakan deskripsi klasik tentang cahaya, asalkan materi memiliki sifat mekanik kuantum. Dengan demikian, penemuan Lenard dan kontribusi Einstein memperkuat pemahaman akan sifat dualistik cahaya sebagai partikel dan gelombang serta pentingnya mekanika kuantum dalam menjelaskan fenomena dalam dunia fisika.[9]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Bintik Arago
  • Efek Hanbury-Brown dan Twiss
  • Eksperimen Afshar
  • Polarisasi foton
  • Teori hamburan
  • Wavelet

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Greiner, Walter (2000-10-04). Quantum Mechanics: An Introduction (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. ISBN 978-3-540-67458-0.
  2. ^ Eisberg, Robert Martin; Resnick, Robert (1985). Quantum physics of atoms, molecules, solids, nuclei, and particles. Internet Archive. New York : Wiley. hlm. 59. ISBN 978-0-471-87373-0. Pemeliharaan CS1: Lokasi penerbit (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  3. ^ Berryman, Sylvia (2004-08-15). "Democritus".
  4. ^ Young, Thomas (1804). Bakerian Lecture: Experiments and calculations relative to physical optics (dalam bahasa Inggris). Philosophical Transactions of the Royal Society. hlm. 1–16. doi:10.1098/rstl.1804.0001. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  5. ^ Buchwald, Jed Z. (1989). The rise of the wave theory of light : optical theory and experiment in the early nineteenth century. Internet Archive. Chicago : University of Chicago Press. ISBN 978-0-226-07884-7. Pemeliharaan CS1: Lokasi penerbit (link)
  6. ^ Mandel, Leonard; Wolf, Emil (1995-09-29). "13". Optical Coherence and Quantum Optics (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-1-139-64302-3. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. ^ Vázquez, M.; Hanslmeier, Arnold (2005-12-08). Ultraviolet Radiation in the Solar System (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. hlm. 6–7. ISBN 978-1-4020-3726-9. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  8. ^ "Maxwell-Boltzmann distribution | Definition, Formula, & Facts | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). 2023-04-12. Diakses tanggal 2023-05-27.
  9. ^ Lamb, Willis E; Scully, Marlan (1968). "The photoelectric effect without photons" (PDF).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • H. Nikolic. "Quantum mechanics: Myths and facts".
  • B. Crowell. "Light as a Particle". Diarsipkan dari asli (Web page) tanggal 2007-02-16. Diakses tanggal December 10. ; ;
  • E.H. Carlson, Wave-Particle Duality: Light [pranala nonaktif permanen] on Project PHYSNET
  • R. Nave. "Wave-Particle Duality" (Web page). HyperPhysics. Georgia State University, Department of Physics and Astronomy. Diakses tanggal December 12. ;
  • Markus Arndt (2006). "Interferometry and decoherence experiments with large molecules" (Web page). University of Vienna. Diakses tanggal May 6. ; [pranala nonaktif permanen]
  • J. Jerome. "A logical explanation of the Wave-Particle Duality" (Web page and PDF file). Diakses tanggal December 1st. ;
  • l
  • b
  • s
Fisika partikel
Dasar
Fermion
Kuark
Up (u) · Down (d) · Pesona (c) · Asing (s) · Top (t) · Bottom (b)
Lepton
Elektron (e−) · Positron (e+) · Muon (μ−) · Antimuon (μ+) · Tau (τ−) · Antitau (τ+) · Neutrino elektron (νe) · Antineutrino elektron (νe) · Neutrino muon (νμ) · Antineutrino muon (νμ) · Neutrino tau (ντ) · Antineutrino tau (ντ)
Boson
Gauge
Foton (γ) · Gluon (g) · Boson W (W±) · Boson Z (Z)
Skalar
Boson Higgs (H0)
Medan hantu
Hantu
Hipotetis
Superpartner
Gaugino
Gluino · Gravitino
Lainnya
Aksino · Chargino · Higgsino · Neutralino  · Sfermion
Lainnya
Aksion (A0) · Dilaton · Graviton (G) · Majoron (J) · Tachyon · Boson X (X) · Boson Y (Y) · Boson W' · Boson Z' · Neutrino steril
Komposit
Hadron
Barion / Hiperon
Nukleon (N) (Proton (p) · Neutron (n)) · Barion delta (Δ) · Barion lambda (Λ) · Barion sigma (Σ) · Barion Xi (Ξ) · Barion omega (Ω)
Meson / Kuarkonia
Pion (π) · Meson rho (ρ) · Meson eta (η) · Meson eta prime (η′) · Meson phi (φ) · Meson omega (ω) · Meson J/Psi (J/ψ) · Meson upsilon (ϒ) · Meson theta (θ) · Kaon (K) · Meson B (B) · Meson D (D) · Meson T (T)
Lainnya
Inti atom · Atom · Atom eksotis (Positronium · Muonium · Onia) · Superatom · Molekul
Bayangan
Hadron eksotik
Barion eksotik
Dibarion · Pentakuark
Meson eksotik
Glueball · Tetrakuark
Lainnya
Molekul meson · Pomeron
Kuasipartikel
Soliton Davydov · Eksiton · Magnon · Fonon · Plasmaron · Plasmon · Polariton · Polaron · Roton
Daftar
Daftar partikel · Daftar kuasipartikel · Daftar barion · Daftar meson · Garis waktu penemuan partikel
Topik terkait
Sejarah fisika subatom (garis waktu) · Model Standar (perumusan matematis) · Partikel subatom · Partikel · Antipartikel · Fisika nuklir · Cara lipat-delapan (Model kuark) · Materi eksotis · Partikel tak bermassa · Partikel relativistik · Partikel virtual · Dualitas gelombang-partikel
Buku Wikipedia
Materi Hadron · Partikel Model Standar · Lepton · Quark
Portal Portal fisika
  • l
  • b
  • s
Albert Einstein
Fisika
  • Relativitas khusus
  • Relativitas umum
  • Ekuivalensi massa–energi (E=mc2)
  • Gerak Brown
  • Efek fotolistrik
  • Koefisien Einstein
  • Benda padat Einstein
  • Prinsip ekuivalensi
  • Persamaan medan Einstein
  • Radius Einstein
  • Relasi Einstein (teori kinetik)
  • Konstanta kosmologi
  • Kondensat Bose–Einstein
  • Statistik Bose–Einstein
  • Korelasi Bose–Einstein
  • Teori Einstein–Cartan
  • Persamaan Einstein–Infeld–Hoffmann
  • Efek Einstein–de Haas
  • Paradoks EPR
  • Perdebatan Bohr–Einstein
  • Teleparalelisme
  • Percobaan pikiran
  • Penelitian gagal
  • Dualitas gelombang–partikel
  • Gelombang gravitasi
  • Paradoks daun teh
Karya
  • Makalah Annus Mirabilis (1905)
  • "Investigations on the Theory of Brownian Movement" (1905)
  • Relativity: The Special and the General Theory (1916)
  • The World as I See It (1934)
  • "Why Socialism?" (1949)
  • Russell–Einstein Manifesto (1955)
Keluarga
  • Pauline Koch (ibu)
  • Hermann Einstein (bapak)
  • Maja Einstein (adik)
  • Mileva Marić (istri pertama)
  • Elsa Einstein (istri kedua; sepupu)
  • Lieserl Einstein (putri)
  • Hans Albert Einstein (putra)
  • Eduard Einstein (putra)
  • Bernhard Caesar Einstein (cucu)
  • Evelyn Einstein (cucu)
  • Thomas Martin Einstein (cicit)
  • Robert Einstein (sepupu)
Terkait
  • Pandangan politik
  • Pandangan agama
  • Albert Einstein Archives
  • Einsteinhaus
  • Rumah Albert Einstein
  • Kulkas Einstein
  • Otak
  • Budaya masyarakat
  • Einsteinium
  • Penghargaan
  • Daftar hal bernama Albert Einstein
  • Einstein Papers Project
  • Die Grundlagen der Einsteinschen Relativitäts-Theorie (dokumenter 1922)
  • The Einstein Theory of Relativity (dokumenter 1923)
  • Relics: Einstein's Brain
  • Insignificance (film 1985)
  • Einstein's Gift (drama 2003)
  • Einstein and Eddington (film TV 2008)
  • Genius (seri 2017)
Penghargaan
Einstein
  • Albert Einstein Award
  • Albert Einstein Medal
  • Albert Einstein Peace Prize
  • Albert Einstein World Award of Science
  • Einstein Prize (APS)
  • Einstein Prize for Laser Science
Buku tentang
Einstein
  • Albert Einstein: Creator and Rebel
  • Einstein and Religion
  • Einstein for Beginners
  • I Am Albert Einstein
  • Introducing Relativity
  • Wikipedia book Buku
  • Category Kategori
Ikon rintisan

Artikel bertopik fisika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dualitas_gelombang-partikel&oldid=24036764"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: Lokasi penerbit
  • Galat CS1: periode hilang
  • Teori dualitas
  • Dikotomi
  • Fisika kuantum
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: tanggal
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik fisika
  • Semua artikel rintisan Agustus 2023

Best Rank
More Recommended Articles