More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Gunawan Maryanto - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gunawan Maryanto - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gunawan Maryanto

  • مصرى
  • English
  • Jawa
  • Madhurâ
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Gunawan Maryanto
Gunawan Maryanto pada 2014
Lahir(1976-04-10)10 April 1976
Yogyakarta, Indonesia
Meninggal6 Oktober 2021(2021-10-06) (umur 45)
Yogyakarta, Indonesia
Sebab meninggalSerangan jantung
Pekerjaan
  • Penulis
  • Sutradara
  • Aktor
Tahun aktif1995-2021
Instagram: gunawanmaryanto Modifica els identificadors a Wikidata

Gunawan Maryanto (10 April 1976 – 6 Oktober 2021) adalah aktor, penulis dan sutradara teater berkebangsaan Indonesia. Selain mengelola Teater Garasi, ia juga menyelenggarakan Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF) bersama Joned Suryatmoko setiap tahun di berbagai kota. Karya-karyanya berupa puisi, prosa dan kritik sastra dimuat di berbagai media massa Indonesia. Gunawan Maryanto telah mementaskan karya-karyanya di berbagai negara, pernah menerima hibah seni dari Yayasan Kelola, dan memenangi sejumlah kompetisi. Tahun 2017, Gunawan Maryanto memenangi penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam Usmar Ismail Award melalui film berjudul Istirahatlah Kata-kata dengan memerankan sebagai Widji Thukul.[1][2][3][4][5] Tahun 2020, Gunawan Maryanto memenangkan Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik berkat perannya sebagai Siman di film Hiruk-Pikuk si Al-Kisah.[6]

Kiprah kesenian

[sunting | sunting sumber]

Ia pernah bersekolah di SMA Negeri 6 Yogyakarta dan mengambil jurusan Sastra Jawa di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada.

Gunawan Maryanto adalah seniman serbabisa. Selain menjadi penulis skenario drama, menjadi sutradara, dia juga menulis karya-karya sastra antara lain puisi, cerpen, dan kritik sastra yang dimuat di berbagai media di Indonesia, antara lain Koran Tempo, Media Indonesia, Kompas, Jawa Pos, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Bernas, BlockNotProse, BlockNotPoetry, On/Off, Jurnal Kolong Budaya, Jurnal Puisi, Jurnal Prosa, Jurnal Cerpen, Jurnal Kalam dan LeBur Theater Quarterly. Bersama kelompoknya, Teater Garasi, Gunawan Maryanto mendapatkan hibah seni dari Yayasan Kelola untuk beberapa projek kesenian yang dilakoninya. Ketokohannya di bidang sastra dan teater menjadikan dirinya sering diundang untuk menjadi pembicara di berbagai seminar, diskusi, pelatihan, workshop, dan juri festival.

Kehidupan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Gunawan Maryanto pernah menikah dengan penyair asal Lampung, Dina Oktaviani, dan dikaruniai seorang putra.

Kematian

[sunting | sunting sumber]

Gunawan Maryanto meninggal dunia pada 6 Oktober 2021 karena serangan jantung.[7][8][9]

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Film

[sunting | sunting sumber]
Tahun Judul Peran Catatan
2014 Kau dan Aku Cinta Indonesia — Pelatih akting
2015 Guru Bangsa: Tjokroaminoto Cindil
Mencari Hilal Majid Pelatih akting
Turis Romantis
Gangster Tohari
2016 Nyai — Ko-sutradara
Istirahatlah Kata-kata Wiji Thukul
2019 Hiruk-Pikuk si Al-Kisah Siman
2022 Anjing-Anjing Menyerbu Kuburan Film pendek
2023 Autobiography Kuli bangunan Pelatih akting

Teater

[sunting | sunting sumber]

Sebagai sutradara

[sunting | sunting sumber]
  • Tanda Silang (1995)
  • Lawan Catur (1996)[10]
  • Kisah Cinta Dll (1997)
  • Penagih Hutang (1999)
  • Sri (1999)
  • Repertoar Hujan (2001-2005)
  • Reh (2002)
  • Dicong Bak (2006)
  • Domba-domba Revolusi (2007)
  • The Zoo Story (2007)
  • Tuk (2007-2008)
  • Oidipus di Kolonus (2008)
  • Bocah Bajang (2009)
  • Wayang Air Suluk Air (2003)
  • Suluk Air II: Mbok, Sira Lihat Keong Kumambang (2006)
  • Perseteruan Getah Bening (2010)
  • This Republic Need More Semeleh (2011)

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]

Karya sastra dan buku yang diterbitkannya diurutkan berdasarkan tahun terbit:

  • Waktu Batu (sastra lakon, ditulis bersama Andri Nur Latif dan Ugoran Prasad, IndonesiaTera - 2004)
  • Bon Suwung (kumpulan cerpen, InsistPress - 2005, Longlist Khatulitiwa Award - 2005)
  • Galigi (kumpulan cerpen, Penerbit Koekoesan - 2007, LongList Khatulistiwa Award - 2007)
  • Perasaan-perasaan yang Menyusun Sendiri Petualangannya (kumpulan puisi, Omahsore Publisher - 2008)
  • Usaha Menjadi Sakti (kumpulan cerpen, Omahsore Publisher - 2009, Longlist Khatulistiwa Award - 2009)
  • Sejumlah Perkutut buat Bapak (kumpulan puisi, Omahsore Publisher, Peraih Khatulistiwa Award - 2010)
  • Perbuatan Serong (Kumpulan Lakon, Forum Penulis Lakon Indonesia, Omahsore - 2011)
  • The Queen of Pantura (kumpulan puisi, Omah Sore Publisher - 2013)
  • Pergi ke Toko Wayang (kumpulan cerita, Tan Kinira - 2015)
  • Monolog Sungai (naskah monolog, bersama Erythrina Baskoro - 2006)
  • Bunga Lantana (naskah monolog, dari Simfoni Pastoral Andre Gide - 2006)
  • Menak Jingga Lena (naskah monolog - 2006)
  • Erendira dan Angin Petakanya (dari Erendira karya Gabriel Garcia Marquez - 2007)
  • Ronggeng#1 (naskah monolog, dari Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari - 2009)
  • Bocah Bajang (naskah lakon - 2009)
  • Tobong Kosong (naskah lakon - 2010)
  • Ronggeng#2 (naskah monolog, dari Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari - 2014)

Prestasi

[sunting | sunting sumber]
  • Pada 2004, puisinya yang berjudul "Kupanggil Kau Batu" mendapat Anugerah Sih Award dari Jurnal Puisi
  • Pada 2007, puisi "Jineman Uler Kambang" mendapat Anugerah Budaya dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk Media Cetak dan Elektronik kategori puisi
  • Cerpen dan puisi-puisinya juga masuk ke dalam Cerpen Indonesia Terbaik dan Puisi Indonesia Terbaik Anugerah Sastra Pena Kencana 2008 dan 2009
  • Pada 2010, mendapatkan Khatulistiwa Literary Award untuk buku puisi "Sejumlah Perkutut buat Bapak"
  • Hibah seni dari Yayasan Kelola

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
2017 Usmar Ismail Awards Pemeran Utama Pria Terbaik Istirahatlah Kata-Kata Menang
Piala Maya Aktor Utama Terpilih Nominasi
2019 Festival Film Tempo Aktor Utama Pilihan Hiruk-Pikuk Si Al-Kisah Menang
2020 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Menang
2021 Piala Maya Aktor Utama Terpilih Menang
Festival Film Bandung Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop Nominasi (Anumerta)
Festival Film Wartawan Indonesia Aktor Utama Terbaik - Genre Film Drama Menang

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kuala Sastra Khatulistiwa: Para Pemenang Diarsipkan 2015-07-07 di Wayback Machine., diakses 9 Mei 2017
  2. ^ Yayasan Kelola: Situs resmi Gunawan Maryanto Diarsipkan 2021-12-06 di Wayback Machine., diakses 9 Mei 2017
  3. ^ Tempo: Gunawan Maryanto Raih Penghargaan Pemeran Utama Pria UIA 2017 Diarsipkan 2017-04-29 di Wayback Machine., diakses 9 Mei 2017
  4. ^ Beritagar: Wawancara Gunawan Maryanto; Menyelami Thukul lewat karya Diarsipkan 2017-05-07 di Wayback Machine., diakses 9 Mei 2017
  5. ^ Jawa Pos: Usai jadi Wiji Tukul, Gunawan Maryanto banjir tawaran main film Diarsipkan 2017-02-17 di Wayback Machine., diakses 9 Mei 2017
  6. ^ Antara: Gunawan Maryanto tak membayangkan meraih Piala Citra Diarsipkan 2023-07-05 di Wayback Machine., diakses 2 April 2021
  7. ^ Suara: Gunawan Maryanto Pemeran Wiji Thukul Meninggal Dunia Kena Serangan Jantung Diarsipkan 2021-12-01 di Wayback Machine., diakses 6 Oktober 2021
  8. ^ Antara: Aktor dan Seniman Teater Gunawan Maryanto Meninggal Dunia, diakses 6 Oktober 2021
  9. ^ Kompas: Aktor Gunawan Maryanto Mendadak Pergi Diarsipkan 2021-10-06 di Wayback Machine., diakses 6 Oktober 2021
  10. ^ Tengah, Taman Budaya Jawa. "Lawan Catur - Sir Kenneth William Goodman". Taman Budaya Jawa Tengah. Diarsipkan dari asli tanggal 2023-05-15. Diakses tanggal 2021-10-07.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Teater Garasi
  • Yayasan Kelola
  • Slamet Gundono
Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa
Pendiri: Richard Oh • Takeshi Ichiki
Puisi/Nonfiksi
  • Goenawan Mohamad (2001)
  • Sapardi Djoko Damono (2004)
  • Joko Pinurbo (2005, 2015)
  • Dorothea Rosa Herliany (2006)
  • Acep Zamzam Noor (2007)
  • Nirwan Dewanto (2008, 2011)
  • Sindu Putra (2009)
  • Mardi Luhung (2010)
  • Gunawan Maryanto (2010)
  • Avianti Armand (2011, 2018)
  • Zeffry Alkatiri (2012)
  • Afrizal Malna (2013)
  • Oka Rusmini (2014)
  • F. Aziz Manna (2016)
  • Kiki Sulistyo (2017)
Prosa/Fiksi
  • Remy Sylado (2002)
  • Hamsad Rangkuti (2003)
  • Linda Christanty (2004, 2010)
  • Seno Gumira Ajidarma (2004, 2005)
  • Gde Aryantha Soethama (2006)
  • Gus tf Sakai (2007)
  • Ayu Utami (2008)
  • Floribertus Rahardi (2009)
  • Arafat Nur (2011)
  • Okky Madasari (2012)
  • Leila S. Chudori (2013)
  • Iksaka Banu (2014)
  • Dorothea Rosa Herliany (2015)
  • Yusi Avianto Pareanom (2016)
  • Mahfud Ikhwan (2017)
  • Azhari Aiyub (2018)
Penulis Muda Berbakat
  • Farida Susanty (2007)
  • Wa Ode Wulan Ratna (2008)
  • Ria N. Badaria (2009)
Karya Perdana atau Kedua
  • Nunuk W. Kusmiana (2017)
  • Rio Johan (2018)
  • l
  • b
  • s
Pemeran Utama Pria Terbaik (Festival Film Indonesia)
1950-an
hingga
1970-an
  • A.N. Alcaff / A. Hadi (1955)
  • Soekarno M. Noor (1960)
  • Soekarno M. Noor (1967)
  • Benyamin Sueb (1973)
  • Kusno Sudjarwadi (1974)
  • Slamet Rahardjo (1975)
  • Ratno Timoer (1976)
  • Benyamin Sueb (1977)
  • Kaharuddin Syah (1978)
  • Soekarno M. Noor (1979)
1980-an
  • Maruli Sitompul (1981)
  • Zainal Abidin (1982)
  • Slamet Rahardjo (1983)
  • El Manik (1984)
  • Alex Komang (1985)
  • Deddy Mizwar (1986)
  • Deddy Mizwar (1987)
  • Mathias Muchus (1988)
  • Rachmat Hidajat (1989)
1990-an
  • Rano Karno (1990)
  • Tio Pakusadewo (1991)
  • Jamal Mirdad (1992)
2000-an
  • Tora Sudiro (2004)
  • Nicholas Saputra (2005)
  • Albert Fakdawer (2006)
  • Deddy Mizwar (2007)
  • Vino G. Bastian (2008)
  • Tio Pakusadewo (2009)
2010-an
  • Reza Rahadian (2010)
  • Emir Mahira (2011)
  • Donny Damara (2012)
  • Reza Rahadian (2013)
  • Chicco Jerikho (2014)
  • Deddy Sutomo (2015)
  • Reza Rahadian (2016)
  • Teuku Rifnu Wikana (2017)
  • Gading Marten (2018)
  • Muhammad Khan (2019)
2020-an
  • Gunawan Maryanto (2020)
  • Chicco Kurniawan (2021)
  • Marthino Lio (2022)
  • Reza Rahadian (2023)
  • Ringgo Agus Rahman (2024)
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
  • Belanda
Lain-lain
  • SUDOC (Prancis)
    • 1
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gunawan_Maryanto&oldid=26002266"
Kategori:
  • Kelahiran 1976
  • Kematian 2021
  • Meninggal usia 45
  • Kusala Sastra Khatulistiwa
  • Pemeran Pria Terbaik (Festival Film Indonesia)
  • Seniman Indonesia
  • Seniman Jawa
  • Sastrawan Indonesia
  • Sastrawan Jawa
  • Penyair Indonesia
  • Pemeran laki-laki Indonesia
  • Alumni SMA Negeri 6 Yogyakarta
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh Yogyakarta
  • Tokoh dari Yogyakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 10 April
  • Tanggal kematian 6 Oktober
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Juli 2024
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda SUDOC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF

Best Rank
More Recommended Articles