More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Hamengkubuwana VI - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hamengkubuwana VI - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hamengkubuwana VI

  • English
  • Français
  • Italiano
  • Jawa
  • Nederlands
  • Русский
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Hamengku Buwono VI)
Biografi ini memerlukan lebih banyak catatan kaki untuk pemastian. Bantulah untuk menambahkan referensi atau sumber tepercaya. Materi kontroversial atau trivial yang sumbernya tidak memadai atau tidak bisa dipercaya harus segera dihapus, khususnya jika berpotensi memfitnah.
Cari sumber: "Hamengkubuwana VI" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Hamengkubuwana VI
ꦲꦩꦼꦁꦏꦸꦨꦸꦮꦤ꧇꧖꧇
Sri Sultan Hamengkubuwana VI
Sri Sultan Hamengkubuwana VI
Sultan Yogyakarta
ke-6
Bertakhta5 Juli 1855 - 20 Juli 1877
Penobatan5 Juli 1855[1]
PendahuluSultan Hamengkubuwana V
PenerusSultan Hamengkubuwana VII
KelahiranGusti Raden Mas Mustojo
10 Agustus 1821 (Ahad Pon, 21 Dulkaidah Ehe 1748)
Kraton Yogyakarta, Yogyakarta
Kematian20 Juli 1877(1877-07-20) (umur 55)
Kraton Yogyakarta, Yogyakarta[1]
Pemakaman
Astana Besiyaran, Imogiri, Yogyakarta
Permaisuri
  • Gusti Kanjeng Ratu Kencana
  • Gusti Kanjeng Ratu Sultan
Nama lengkap
Ngarsa Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengkubuwana Senapati-ing-Ngalaga 'Abdurrahman Sayyidin Panatagama Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Enem ing Ngayogyakarta Hadiningrat
WangsaMataram
AyahSultan Hamengkubuwana IV
IbuGusti Kanjeng Ratu Kencono[1]
AgamaIslam

Sri Sultan Hamengkubuwana VI (Bahasa Jawa: Sri Sultan Hamengkubuwono VI, 10 Agustus 1821 – 20 Juli 1877) adalah sultan keenam Kesultanan Yogyakarta yang memerintah pada tahun 1855 – 1877, berjuluk Sinuhun Mangkubumi. Dia menggantikan kakaknya, Hamengkubuwana V yang meninggal di tengah ketidakstabilan politik dalam tubuh Keraton Yogyakarta.

Riwayat Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Nama asli Sultan Hamengkubuwana VI adalah Gusti Raden Mas Mustojo, merupakan putra kedua belas Sultan Hamengkubuwana IV yang lahir pada tahun 1821 dari permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Kencono.

Hamengkubuwana VI naik takhta menggantikan kakaknya, yaitu Hamengkubuwana V pada tahun 1855, setelah Hamengkubuwana V tewas dibunuh oleh selirnya sendiri (istri ke-5) Kanjeng Mas Ayu Hemawati ditengah ketidakstabilan politik di kesultanan Yogyakarta.[2] Pada masa pemerintahannya terjadi gempa bumi yang besar yang meruntuhkan sebagian besar Keraton Yogyakarta, Taman Sari, Tugu Golong Gilig, Masjid Gedhe (masjid keraton), Loji Kecil (sekarang Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta) serta beberapa bangunan lainnya di Kesultanan Yogyakarta.

Pada masa Hamengkubuwana V, Gusti Raden Mas Mustojo adalah seorang penentang keras kebijakan politik perang pasif kakaknya yang menjalankan hubungan dekat dengan pemerintahan Hindia Belanda yang ada di bawah Kerajaan Belanda. Namun, setelah kakaknya meninggal dan dia dinobatkan menjadi raja, semasa pemerintahannya dia justru melanjutkan kebijakan dari kakaknya yang sebelumnya dia tentang keras.

Semasa pemerintahan Hamengkubuwana VI Hubungan dengan berbagai kerajaan pun terjalin, apalagi setelah beliau menikah dengan putri Kesultanan Brunai.

Walaupun sempat menimbulkan beberapa sengketa dengan kerajaan-kerajaan lain, tercatat bahwa Sultan Hamengkubuwono VI dapat mengatasinya dengan arif bijaksana. Akan tetapi, lambat laun hubungan dengan pemerintahan Hindia Belanda agak mulai menuai konflik terutama karena keraton Yogyakarta kala itu banyak menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan yang menjadi musuh pemerintah Hindia Belanda dan Kerajaan Belanda.

Pemerintahan Hamengkubuwana VI berakhir ketika ia meninggal dunia pada tanggal 20 Juli 1877. Ia digantikan putra tertuanya, Gusti Raden Mas Murtejo, sebagai sultan selanjutnya bergelar Hamengkubuwana VII.

Naiknya Hamengkubuwana VII menggantikan ayahnya Hamengkubuwana VI sebagai raja Yogyakarta yang baru mendapat tentangan dari permaisuri Almarhum Sultan Hamengkubuwana V, Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton, karena seharusnya yang naik takhta adalah Gusti Raden Mas Timur Muhammad putra Hamengkubuwana V. Keduanya lalu ditangkap dengan tudingan telah melakukan pembangkangan terhadap raja dan istana. Hukuman pun dijatuhkan, sekaligus untuk menghapus trah Sultan Hamengkubuwana V dan demi melanggengkan kekuasaan Sultan Hamengkubuwana VII beserta keturunannya nanti. Gusti Kanjeng Ratu Sekar Kedhaton dan Gusti Raden Mas Timur Muhammad harus menjalani hukuman buang ke Manado, Sulawesi Utara, hingga keduanya meninggal dunia di sana.[2]

Kehidupan Pribadi

[sunting | sunting sumber]

Permaisuri
(garwa padmi)

  1. Gusti Kanjeng Ratu Kencana
    putri Pakubuwana VIII dari Surakarta. Ia kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hamengkubuwana.
  2. Gusti Kanjeng Ratu Sultan
    putri Ki Ageng Prawirarejasa. Ia kemudian bergelar Gusti Kanjeng Ratu Hageng.

Selir
(garwa ampeyan)

  1. Bendara Raden Ayu Tejaningrum
  2. Bendara Raden Ayu Pujaratna
  3. Bendara Raden Ayu Ratnaningdia
  4. Bendara Raden Ayu Sasmitaningrum
  5. Bendara Raden Ayu Puspitaningrum
  6. Bendara Raden Ayu Murtiningrum
  7. Bendara Raden Ayu Ratna Adiningrum
  8. Bendara Raden Ayu Dewaningrum

Anak

  1. Gusti Raden Mas Murteja
    lahir dari GKR. Sultan. Naik takhta sebagai Hamengkubuwana VII
  2. Bendara Raden Mas Sulaiman
    lahir dari BRAy. Pujaratna, meninggal muda
  3. Bendara Pangeran Harya Purbaya
    lahir dari BRAy. Ratnaningdia
  4. Gusti Pangeran Harya Surya Mataram
    lahir dari GKR. Sultan
  5. Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Mangkubumi
    lahir dari GKR. Sultan. Ia adalah kakek Hamengkubuwana IX dari pihak ibu.
  6. Bendara Pangeran Harya Hadiwinata
    lahir dari BRAy. Puspitaningrum.
  7. Bendara Pangeran Harya Hadiwijaya
    lahir dari BRAy. Ratna Adiningrum
  8. Gusti Pangeran Harya Bumi Nata
    lahir dari GKR. Sultan
  9. Gusti Pangeran Harya Puger
    lahir dari GKR. Sultan
  10. Gusti Pangeran Harya Suryaputra
    lahir dari GKR. Sultan
  11. Gusti Pangeran Harya Anom
    lahir dari GKR. Sultan
  12. Bendara Raden Ajeng Samilah
    lahir dari BRAy. Tejaningrum, meninggal muda
  13. Gusti Kanjeng Ratu Hangger
    lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Adipati Danureja VI, Patih Yogyakarta.
  14. Gusti Kanjeng Ratu Pembayun
    lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Adipati Danureja V, Patih Yogyakarta[3]
  15. Gusti Kanjeng Ratu Anom
    lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Dhanuningrat
  16. Bendara Raden Ayu Purwadiningrat
    lahir dari BRAy. Sasmitaningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Purwadiningrat
  17. Gusti Kanjeng Ratu Hayu
    lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Paku Alam IV lalu bercerai kemudian menikah lagi dengan Raden Mas Adipati Harya Hadiningrat, Bupati Demak (putra ke 6 dari P Aria Tjandranagara IV).
  18. Gusti Kanjeng Ratu Bendara
    lahir dari GKR. Sultan. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Wijil
  19. Gusti Raden Ajeng Kusdilah
    lahir dari GKR. Kencana, meninggal muda
  20. Gusti Kanjeng Ratu Sasi
    lahir dari GKR. Kencana. Menikah dengan Kanjeng Bendara Pangeran Harya Suryaning-Ngalaga putra Hamengkubuwana V, kemudian dengan Kanjeng Raden Tumenggung Suryadirja atau Kanjeng Raden Tumenggung Jayawinata
  21. Bendara Raden Ayu Natayudha
    lahir dari BRAy. Murtiningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumemggung Natayudha
  22. Bendara Raden Ayu Mangkuyudha
    lahir dari BRAy. Ratna Adiningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Mangkuyudha
  23. Bendara Raden Ayu Suryamurcita
    lahir dari BRAy. Dewaningrum. Menikah dengan Kanjeng Raden Tumenggung Suryamurcita

Galeri foto

[sunting | sunting sumber]
  • Sri Sultan Hamengkubuwana VI
    Sri Sultan Hamengkubuwana VI

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Inggris) HB VI - Genealogy Diarsipkan 2008-06-16 di Wayback Machine.

Kepustakaan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Biografi singkat HB VI Diarsipkan 2019-04-07 di Wayback Machine.. Website resmi kraton Yogyakarta. 2019. Diakses tanggal 22/07/2019
  2. ^ a b Tragedi pembunuhan Hamengkubuwana V Diarsipkan 2019-06-15 di Wayback Machine.. tirto.id. 5 Juni 2019. Diakses tanggal 22/07/2019
  3. ^ crew, kraton. "Pepatih Dalem Kesultanan Yogyakarta". kratonjogja.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2022-09-30. Diakses tanggal 2022-09-30.
  • M.C. Ricklefs. 1991. Sejarah Indonesia Modern (terj.). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
  • Purwadi. 2007. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Media Ilmu
  • Fredy Heryanto. 2007. Mengenal Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Hamengkubuwana V
Raja Kesultanan Yogyakarta
1855-1877
Diteruskan oleh:
Hamengkubuwana VII
  • l
  • b
  • s
Sri Sultan Hamengkubuwana Yogyakarta

Hamengkubuwana I
HB I
(1755–1792)

Hamengkubuwana II
HB II
(1792–1810)

Hamengkubuwana III
HB III
(1810–1811)

Hamengkubuwana II
HB II
(1811–1812)

Hamengkubuwana III
HB III
(1812–1814)

Hamengkubuwana IV
HB IV
(1814–1822)

Hamengkubuwana V
HB V
(1822–1826)

Hamengkubuwana II
HB II
(1826–1828)

Hamengkubuwana V
HB V
(1828–1855)

Hamengkubuwana VI
HB VI
(1855–1877)

Hamengkubuwana VII
HB VII
(1877–1921)

Hamengkubuwana VIII
HB VIII
(1921–1939)

Hamengkubuwana IX
HB IX
(1940–1988)

Hamengkubuwana X
HB X
(1989–sekarang)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hamengkubuwana_VI&oldid=27651821"
Kategori:
  • Kelahiran 1821
  • Kematian 1877
  • Meninggal usia 55
  • Meninggal usia 56
  • Sultan Yogyakarta
  • Tokoh Jawa
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Semua artikel biografi yang tidak memiliki referensi
  • Artikel mengandung aksara Jawa
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 10 Agustus
  • Tanggal kematian 20 Juli
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Agustus 2025
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)

Best Rank
More Recommended Articles