More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Hipotesis nebula - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hipotesis nebula - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hipotesis nebula

  • Afrikaans
  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • বাংলা
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Македонски
  • Bahasa Melayu
  • नेपाली
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • සිංහල
  • Српски / srpski
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam kosmogoni, hipotesis nebula adalah model yang paling banyak diterima yang menjelaskan pembentukan dan evolusi Tata Surya. Ada bukti yang menunjukkan bahwa hipotesis ini pertama kali diusulkan pada 1734 oleh Emanuel Swedenborg[1][2][3][4] Awalnya hipotesis ini diterapkan hanya untuk Tata Surya saja, tetapi sekarang hipotesis ini dianggap berlaku juga untuk pembentukan seluruh alam semesta.[5] Variasi modern yang diterima secara luas dari hipotesis nebula adalah Model cakram nebula surya (Solar Nebular Disk Model) (SNDM).[6]

Menurut hipotesis nebula, bintang terbentuk di awan yang besar dan padat dari awan molekul raksasa-molekul hidrogen. Gravitasi awan tersebut tidak stabil, dan materi bergabung menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang lebih padat yang akhirnya runtuh dan membentuk bintang. Pembentukan bintang adalah proses yang kompleks, yang selalu menghasilkan gas cakram protoplanet di sekitar bintang muda. Kejadian ini dapat melahirkan planet dalam keadaan tertentu, yang sampai sekarang belum diketahui prosesnya dengan baik. Dengan demikian pembentukan sistem planet dianggap sebagai hasil alami dari pembentukan bintang. Bintang yang menyerupai matahari biasanya memakan waktu sekitar 100 juta tahun untuk terbentuk.[5]

Cakram protoplanet merupakan piringan akresi yang melanjutkan untuk memberi makan bintang pusat. Cakram ini awalnya sangat panas, yang kemudian mendingin yang dikenal sebagai tahap bintang T Tauri, di sini dimungkinkan terbentuknya butiran-butiran debu yang terbuat dari batu dan es. Butir-butiran ini akhirnya mengental menjadi planetisimal berukuran kilometer. Jika cakram berukuran cukup besar proses pertumbuhan bisa dimulai dengan sangat cepat, dalam waktu 100.000 sampai 300.000 tahun dapat membentuk embrio planet dengan ukuran sebesar jarak Bulan ke Mars. Di dekat bintang, embrio planet melewati tahap penggabungan, menghasilkan beberapa planet kebumian. Tahap terakhir memakan waktu sekitar 100 juta sampai satu miliar tahun.[5]

Pembentukan planet raksasa merupakan proses yang lebih rumit. Proses ini diduga terjadi di luar garis beku, di mana embrio planet umumnya terbuat dari beragam es. Akibatnya mereka beberapa kali lebih besar dibandingkan yang terbentuk di bagian dalam piringan protoplanet. Apa yang terjadi setelah pembentukan embrio planet belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa embrio terus tumbuh dan akhirnya mencapai 5-10 kali massa Bumi. Akumulasi gas oleh inti diawali dengan proses yang lambat, yang terus menerus selama beberapa juta tahun, tetapi setelah membentuk protoplanet yang mencapai sekitar 30 kali massa Bumi akumulasi ini menjadi luar biasa cepat. Planet yang menyerupai Jupiter dan Saturnus diperkirakan menumpuk sebagian besar massa mereka hanya selama 10.000 tahun. Akresi berhenti saat gas habis. Planet yang baru terbentuk dapat berpindah menempuh jarak jauh selama atau setelah proses pembentukan mereka. Raksasa gas seperti Uranus dan Neptunus dianggap sebagai kegagalan inti, yang terlambat terbentuk ketika cakram hampir hilang.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Abruzzo, Anthony J. The Origins of the Nebular Hypothesis – Or, the Genesis of a Theoretical Cul-de-sac The General Science Journal June 15;2009
  2. ^ Swedenborg, Emanuel (1734). (Principia) Latin: Opera Philosophica et Mineralia (English: Philosophical and Mineralogical Works). Vol. I.
  3. ^ http://www.newchurchhistory.org/articles/glb2007/baker.pdf
  4. ^ See also footnote #569 in The Swedenborg Epic (Bookman, New York)
  5. ^ a b c d Montmerle, Thierry (2006). "Solar System Formation and Early Evolution: the First 100 Million Years". Earth, Moon, and Planets. 98 (1–4). Spinger: 39–95. Bibcode:2006EM&P...98...39M. doi:10.1007/s11038-006-9087-5.
  6. ^ Woolfson, M.M. (1993). "Solar System – its origin and evolution". Q. J. R. Astr. Soc. 34: 1–20. Bibcode:1993QJRAS..34....1W. For details of Kant's position, see Stephen Palmquist, "Kant's Cosmogony Re-Evaluated", Studies in History and Philosophy of Science 18:3 (September 1987), pp.255-269.
  • l
  • b
  • s
Eksoplanetologi
  • Planet
    • Pengertian
      • IAU
  • Ilmu keplanetan
Topik utama
  • Eksoplanet
  • Metode pendeteksian eksoplanet
  • Sistem keplanetan
Ukuran
dan jenis
Kebumian
  • Planet karbon
  • Planet tanpa inti
  • Planet gurun
  • Planet katai
  • Planet es
  • Planet besi
  • Planet lava
  • Planet samudra
  • Mega-Bumi
  • Sub-Bumi
  • Super-Bumi
Bergas
  • Jupiter eksentrik
  • Katai gas
  • Planet helium
  • Jupiter panas
  • Neptunus panas
  • Raksasa es
  • Neptunus mini
  • Neptunus super
  • Jupiter super
  • Planet superbengkak
  • Jupiter ultrapanas
  • Neptunus ultrapanas
Jenis lainnya
  • Blanet
  • Katai cokelat
  • Planet chthonia
  • Planet lingkar biner
  • Planet terganggu
  • Planet ganda
  • Planet bola mata
  • Planet raksasa
  • Planet menengah
  • Planemo
  • Planet/Batas katai coklat
  • Planetesimal
  • Protoplanet
  • Planet pulsar
  • Sub-katai cokelat
  • Sub-Neptunus
  • Katai ultradingin
  • Planet berperiode ultrapendek (USP)
Pembentukan
dan evolusi
  • Akresi
  • Piringan akresi
  • Sabuk asteroid
  • Piringan lingkar planet
  • Piringan lingkar bintang
  • Sungkup lingkar bintang
  • Debu kosmik
  • Piringan serpihan
  • Obyek terlepaskan
  • Planet terganggu
  • Piringan ekskresi
  • EXCEDE
  • Debu luar zodiak
  • Bahan ekstraterestrial
  • Kurasi sampel luar bumi
  • Hipotesis tubrukan besar
  • Keruntuhan gravitasi
  • Awan Hills
  • Awan debu antarplanet
  • Medium antarplanet
  • Ruang antarplanet
  • Awan antarbintang
  • Debu antarbintang
  • Medium antarbintang
  • Ruang antarbintang
  • Sabuk kuiper
  • Daftar molekul antarbintang dan lingkar bintang
  • Tabrakan bintang
  • Awan molekul
  • Hipotesis nebula
  • Awan Oort
  • Luar angkasa
  • Migrasi planet
  • Sistem keplanetan
  • Planetesimal
  • Pembentukan planet
  • Piringan protoplanet
  • Sistem cincin
  • Tumpukan puing
  • Misi pengembalian sampel
  • Piringan tersebar
  • Pembentukan bintang
Sistem
  • Eksokomet
  • Eksobulan
  • Komet antarbintang
  • Resonansi gerak rata-rata
  • Planet retrograd
  • Planet pengembara
  • Hukum Titius–Bode
  • Planet troya
Bintang induk
  • A
  • B
  • Bintang biner
  • Katai cokelat
  • Planet ekstragalaksi
  • F/Katai kuning-cokelat
  • G/Katai kuning
  • Herbig Ae/Be
  • K/Katai jingga
  • M/Katai merah
  • Planet dalam gugus bola
  • Pulsar
  • Raksasa merah
  • Sub-katai B
  • Sub-raksasa
  • T Tauri
  • Katai putih
  • Raksasa kuning
Pendeteksian
  • Astrometri
  • Pencitraan langsung
    • daftar
  • Pemikrolensaan
    • daftar
  • Polarimetri
  • Pulsar waktu
    • daftar
  • Kecepatan radial
    • daftar
  • Metode transit
    • daftar
  • Variasi transit-waktu
Kelaikhunian
  • Astrobiologi
  • Zona laik huni lingkar bintang
  • Analog bumi
  • Air cair luar bumi
  • Kelaikhunian satelit alami
  • Planet super laik huni
Katalog
  • Catalog of Nearby Habitable Systems
  • Exoplanet Data Explorer
  • Extrasolar Planets Encyclopaedia
  • NASA Exoplanet Archive
  • NASA Star and Exoplanet Database
Daftar
  • Sistem keeksoplanetan
    • Bintang induk
    • Sistem multikeplanetan
    • Bintang dengan proplid
  • Eksoplanet
    • Daftar planet luar surya
    • Penemuan
    • Ekstrem
    • Pertama
    • Terdekat
    • Terbesar
    • Paling masif
    • Kandidat kebumian
    • Kepler
    • Berpotensi laik huni
  • Penemuan eksoplanet menurut tahun
    • sebelum 2000
    • 2000–2009
    • 2010
    • 2011
    • 2012
    • 2013
    • 2014
    • 2015
    • 2016
    • 2017
    • 2018
    • 2019
    • 2020
Lainnya
  • Carl Sagan Institute
  • Konvensi penamaan eksoplanet
  • Kurva fase eksoplanet
  • Celah Fulton
  • Geodinamika eksoplanet kebumian
  • Gurun Neptunus
  • Nexus for Exoplanet System Science
  • Planet dalam fiksi ilmiah
  • Klasifikasi raksasa gas Sudarsky
  • Penemuan eksoplanet
  • Proyek pencarian
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hipotesis_nebula&oldid=22853396"
Kategori:
  • Kosmogoni
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung

Best Rank
More Recommended Articles