More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Imam Tantowi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Imam Tantowi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Imam Tantowi

  • مصرى
  • English
  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Imam Tantowi
Lahir13 Agustus 1946 (umur 78)
Slawi, Tegal, Indonesia
PekerjaanSutradara, penulis skenario
IMDB: nm0849850 Facebook: imam.tantowi.161 Modifica els identificadors a Wikidata

Imam Tantowi (lahir 13 Agustus 1946) adalah seorang sutradara dan penulis skenario film Indonesia. Film-film yang disutradarainya pada umumnya bergenre laga. Awal kariernya dimulai dalam lakon sandiwara antara tahun 1966-1969 sebagai pemeran dan sutradara. Ia juga pernah bekerja sebagai pembuat poster film, kemudian ia pindah ke Jakarta. Kemudian ia mendapat kesempatan untuk terlibat dalam pembuatan film Biarkan Musim Berganti (1971) sebagai dekorator. Setelah itu ia juga memperoleh kesempatan memegang jabatan sebagai penata artistik dalam film Si Rano (1973). Dalam film Tukang Kawin (1977), ia menjadi asisten sutradara, lalu menulis skenario untuk film Dang Ding Dong (1978). Ia menjadi sutradara pada tahun 1982.

Setelah beberapa kali masuk sebagai nominasi Festival Film Indonesia di Yogyakarta untuk penulis skenario terbaik dalam film kedua garapannya Lebak Membara, dan kemudian ia juga mendapat nominasi cerita asli untuk film Carok dalam ajang FFI di Bandung. Ia berhasil menyabet Piala Citra untuk penulis cerita asli terbaik dalam film Si Badung dalam ajang FFI di Jakarta tahun 1989. Film garapannya itu mendapat berbagai penghargaan film musikal terbaik dan film anak-anak terbaik. Setelah itu, ia sekali lagi menyabet Piala Citra untuk sutradara terbaik dalam film Soerabaia 45 pada FFI 1991, di samping mendapat nominasi sebagai penulis skenario dan penyunting terbaik.

Setelah film nasional hancur lebur karena kuatnya monopoli peredaran dan bioskop yang dikuasai oleh asosiasi importir film dari Amerika Serikat, Eropa, Republik Rakyat Tiongkok, dan negara-negara di Asia lainnya yang mendominasi perfilaman di Indonesia. Namun munculnya beberapa stasiun televisi swasta bisa menjadi ladang rezeki baginya. Ia mulai menulis cerita dan skenario untuk sinetron, dalam festival sinetron ia sering dinominasikan maupun sebagai pemenang. Dia berhasil menyabet Piala Vidia sebagai penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia 1994 untuk sinetron Madu Racun dan Anak Singkong, dan penulis cerita asli terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia tahun 1995 untuk sinetron Jejak Sang Guru. Selain itu, ia juga meraih penghargaan sebagai penulis skenario komedi dan meraih predikat terbaik dalam Festival Sinetron Indonesia 1996 untuk sinetron Suami-suami Takut Istri. Dari sinetron tersebut ia juga mendapat penghargaan sebagai penulis cerita asli komedi terbaik.

Sampai sekarang ia masih rajin menulis cerita dan skenario. Karyanya yang berjudul Bang Jagur dan Maha Kasih, dengan sebuah episodenya yang fenomenal, yaitu Tukang Bubur Naik Haji (1996) yang langsung menduduki rating pertama pada tayangan perdananya. Sementara tayangan ulangnya seminggu kemudian, menduduki rating kedua. Tak sampai di situ, pada Mei 2012 tayangan tersebut dibuat berseri dengan judul Tukang Bubur Naik Haji the Series, sinetron ini mampu dengan stabil menduduki rating tertinggi hingga mencapai ratusan episode yang membawanya meraih beberapa kategori penghargaan bergengsi di ajang Panasonic Gobel Awards 2013 maupun dalam Festival Film Bandung.

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
  • Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Solo (tidak selesai)
  • Elementery Cinematography – Biro Pendidikan Organisasi Karyawan Film Televisi

Pengalaman Organisasi

[sunting | sunting sumber]
  • Pelajar Islam Indonesia – 1965 – 1969
  • Karyawan Film dan Televisi 1973-sampai sekarang
  • Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia 1998-sampai sekarang.
  • Lembaga seni Budaya Muhammadiyah Pusat, Bagian Film.

Filmografi

[sunting | sunting sumber]

Sebagai sutradara

[sunting | sunting sumber]

Film

[sunting | sunting sumber]
  • Pasukan Berani Mati (1982)
  • Lebak Membara (1983)
  • Dia Sang Penakluk (1984)
  • Carok (1985)
  • Residivis (1985)
  • Menumpas Teroris (1986)
  • Kelabang Seribu (1986)
  • 7 Manusia Harimau (1986)
  • Siluman Srigala Putih (1987)
  • Saur Sepuh (Satria Madangkara) (1987)
  • Saur Sepuh II (1988)
  • Saur Sepuh III (1988)
  • Si Badung (1989)
  • Soerabaia 45 (1989)
  • Saur Sepuh IV (1991)
  • Fatahillah (1997)

Sinetron

[sunting | sunting sumber]
  • Angling Dharma (2000)

FTV

[sunting | sunting sumber]
  • Mentari di Sedayu

Sebagai penulis skenario

[sunting | sunting sumber]

Film

[sunting | sunting sumber]
  • Ira Maya dan Kakek Ateng(1979)
  • Nakalnya Anak-anak (1980)
  • Primitif (1980)
  • Jaka Sembung (1981)
  • Ratu Ilmu Hitam (1981)
  • Pasukan Berani Mati (1982)
  • Lebak Membara (1982)
  • Jaka Sembung dan Bajing Ireng (1983)
  • Dia Sang Penakluk (1984)
  • Residivis (1985)
  • Preman (1985)
  • Menumpas Teroris (1986)
  • Kelabang Seribu (1986)
  • 7 Manusia Harimau (1986)
  • Siluman Srigala Putih (1987)
  • Saur Sepuh: Satria Madangkara (1987)
  • Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat (1988)
  • Saur Sepuh III: Kembang Gunung Lawu (1988)
  • Soerabaia 45 (1989)
  • Saur Sepuh IV: Titisan Darah Biru (1991)
  • Tukang Bubur Naik Haji: Mahakasih (1996)
  • Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013)

Sinetron

[sunting | sunting sumber]
  • Madu Racun dan Anak Singkong
  • Jejak Sang Guru
  • Kaca Benggala
  • Singgasana Brama Kumbara (1995)
  • Tutur Tinular (1997)
  • Bang Jagur (2006)
  • Bintang Film
  • Tiga Bidadari (1998)
  • Walisongo (2003)
  • Sangkuriang (2003)
  • Ketika Cinta Bertasbih (2009)
  • Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009)
  • Tukang Bubur Naik Haji the Series (2012 – 2017)
  • Cinta Ilahi (2013)
  • 7 Manusia Harimau (2014)
  • Jawara (2016)
  • Orang Orang Kampung Duku (2017)
  • Saur Sepuh the Series (2017)
  • Tuhan Ada di Mana-Mana (2017)
  • Seleb (2018)
  • Calon Presiden (2019)
  • Istri-Istri Akhir Zaman (2019)
  • Dia Bukan Manusia (2020)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]
Tahun Penghargaan Kategori Karya Hasil
1989 Festival Film Indonesia 1989 Penulis Cerita Asli Terbaik Film Si Badung Menang
1991 Festival Film Indonesia 1991 Sutradara Terbaik Film Soerabaia 45 Menang
1994 Festival Sinetron Indonesia 1994 Penulis Cerita Asli Terbaik Sinetron Madu Racun dan Anak Singkong Menang
1995 Festival Sinetron Indonesia 1995 Penulis Cerita Asli Terbaik Sinetron Jejak Sang Guru Menang
1996 Festival Sinetron Indonesia 1996 Penulis Skenario Komedi Terbaik
Penulis Cerita Asli Komedi terbaik
Sinetron Suami-suami Takut Istri Menang
2012 Piala Vidia FFI 2012 Penulis Cerita Asli Terbaik
Penulis Skenario Terbaik
FTV Bintang Film Menang
2013 Festival Film Bandung 2013 Penulis Skenario Terpuji Sinetron Tukang Bubur Naik Haji the Series Menang

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • (Indonesia) Film Indonesia: Biografi Imam Tantowi
  • Imam Tantowi di IMDb (dalam bahasa Inggris)
  • Imam Tantowi di Facebook
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Arifin C. Noer
Film: Taksi
(1990)
Sutradara Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Soerabaia 45
(1991)
Diteruskan oleh:
Chaerul Umam
Film: Ramadhan dan Ramona
(1992)
  • l
  • b
  • s
Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia)
1950-an
hingga
1970-an
  • Lilik Sudjio (1955)
  • Bachtiar Siagian (1960)
  • Misbach Jusa Biran (1967)
  • Wim Umboh (1973)
  • Teguh Karya (1974)
  • Teguh Karya (1975)
  • Nico Pelamonia (1976)
  • Sjumandjaja (1977)
  • Ami Prijono (1978)
  • Teguh Karya (1979)
1980-an
  • Frank Rorimpandey (1980)
  • Ismail Soebardjo (1981)
  • Arifin C. Noer (1982)
  • Teguh Karya (1983)
  • Sjumandjaja (1984)
  • Slamet Rahardjo (1985)
  • Teguh Karya (1986)
  • Slamet Rahardjo (1987)
  • Erros Djarot (1988)
  • Teguh Karya (1989)
1990-an
  • Arifin C. Noer (1990)
  • Imam Tantowi (1991)
  • Chaerul Umam (1992)
2000-an
  • Rudi Soedjarwo (2004)
  • Hanung Bramantyo (2005)
  • Nayato Fio Nuala (dibatalkan) (2006)
  • Hanung Bramantyo (2007)
  • Mouly Surya (2008)
  • Aria Kusumadewa (2009)
2010-an
  • Benni Setiawan (2010)
  • Ifa Isfansyah (2011)
  • Herwin Novianto (2012)
  • Rako Prijanto (2013)
  • Adriyanto Dewo (2014)
  • Joko Anwar (2015)
  • Riri Riza (2016)
  • Edwin (2017)
  • Mouly Surya (2018)
  • Garin Nugroho (2019)
2020-an
  • Joko Anwar (2020)
  • Wregas Bhanuteja (2021)
  • Edwin (2022)
  • Jeremias Nyangoen (2023)
  • Garin Nugroho (2024)
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Imam_Tantowi&oldid=27154896"
Kategori:
  • Orang hidup berusia 79
  • Kelahiran 1946
  • Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia)
  • Penulis skenario Indonesia
  • Sutradara Indonesia
  • Tokoh Jawa
  • Tokoh Jawa Tengah
  • Tokoh Tegal
  • Tokoh Islam Indonesia
  • Tokoh PII
  • Tokoh Muhammadiyah
Kategori tersembunyi:
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Articles with hCards
  • Semua orang hidup
  • Tanggal kelahiran 13 Agustus
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi April 2025
  • Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar

Best Rank
More Recommended Articles