More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Jong Java - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jong Java - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jong Java

  • English
  • Nederlands
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Organisasi Jong Java" beralih ke halaman ini. Untuk Kapal jung Jawa, lihat Djong (kapal).
Foto para pendiri Jong Java di arsip Museum Sumpah Pemuda

Jong Java adalah suatu organisasi kepemudaan yang didirikan oleh dr. Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret 1915 dengan nama awal Tri Koro Dharmo (TKD) (bahasa Indonesia: "Tiga Tujuan Mulia"). Perkumpulan pemuda ini didirikannya karena banyak pemuda yang menganggap bahwa Boedi Oetomo dianggap sebagai organisasi elit.[1] Tujuan utamanya adalah untuk memperkokoh persatuan Indonesia melalui hubungan tali persaudaraan dengan suku bangsa lainnya. [2]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

1915–1921

[sunting | sunting sumber]

Pada saat didirikan, ketuanya adalah Dr. Satiman Wirjosandjojo, dengan wakil ketua Wongsonegoro, sekretaris Sutomo dan anggotanya Muslich, Musodo dan Abdul Rahman.[3] Tri Koro Dharmo bertujuan untuk mempersatukan para pelajar pribumi, menyuburkan minat pada kesenian dan bahasa nasional serta memajukan pengetahuan umum untuk anggotanya. Hal ini dilakukan antara lain dengan menyelenggarakan berbagai pertemuan dan kursus, mendirikan lembaga yang memberi beasiswa, menyelenggarakan berbagai pertunjukan kesenian, serta menerbitkan majalah Tri Koro Dharmo.

TKD berubah menjadi Jong Java pada 12 Juni 1918 dalam kongres I-nya yang diadakan di Solo,[3] yang dimaksudkan untuk bisa merangkul para pemuda dari Sunda, Madura dan Bali. Bahkan tiga tahun kemudian atau pada tahun 1921 terbersit ide untuk menggabungkan Jong Java dengan Jong Sumatranen Bond, tetapi upaya ini tidak berhasil.[4]

Oleh karena jumlah murid-murid Jawa merupakan anggota terbanyak, maka perkumpulan ini tetap bersifat Jawa dan terlihat dalam kongres II yang diadakan di Yogyakarta pada tahun 1919 yang dihadiri oleh sedikit anggota yang tidak berbahasa Jawa. Namun dalam kongres ini dibicarakan beberapa hal besar antara lain:

  • Milisi untuk bangsa Indonesia
  • Mengubah bahasa Jawa menjadi lebih demokratis
  • Perguruan tinggi
  • Kedudukan wanita Sunda
  • Sejarah tanah Sunda dan
  • Arti pendirian nasional Jawa dalam pergerakan rakyat[4]

Pada pertengahan tahun 1920 diadakan kongres III di Solo, Jawa Tengah dan pada pertengahan tahun 1921 diadakan kongres ke-IV di Bandung, Jawa Barat. Dalam kedua kongres tersebut, bertujuan untuk membangunkan cita-cita Jawa Raya. dan mengembangkan rasa persatuan di antara suku-suku bangsa di Indonesia.[4]

1921–1929

[sunting | sunting sumber]

Dalam semua kongres yang pernah diadakan, perkumpulan ini tidak akan ikut serta dalam aksi politik, di mana hal ini ditegaskan dalam kongresnya yang ke-V, pada tahun 1922 di Solo, Jawa Tengah, bahwa perkumpulan ini tidak akan mencampuri politik ataupun aksi politik.[4]

Namun pada kenyataannya perkumpulan ini mendapatkan pengaruh politik yang cukup kuat yang datang dari Serikat Islam (SI) di bawah pimpinan Haji Agus Salim. Dalam kongresnya pada tahun 1924, pengaruh SI semakin terasa sehingga mengakibatkan beberapa tokoh yang berpegang teguh pada asas agama Islam akhirnya keluar dari perkumpulan ini dan membentuk Jong Islamieten Bond (JIB).[4]

Pada tahun 1925 wawasan organisasi ini kian meluas, menyerap gagasan persatuan Indonesia dan pencapaian Indonesia merdeka. Pada tahun 1928, organisasi ini siap bergabung dengan organisasi kepemudaan lainnya dan ketuanya R. Koentjoro Poerbopranoto, menegaskan kepada anggota bahwa pembubaran Jong Java, semata-mata demi tanah air.[5] Seluruh anggota yang dibubarkan sejumlah 25.000 orang.[6] Oleh karena itu, maka terhitung sejak tanggal 27 Desember 1929, Jong Java pun bergabung dengan Indonesia Moeda.[5]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Museum Sumpah Pemuda
  • Pemoeda Kaoem Betawi
  • Sekar Roekoen
  • Jong Sumatranen Bond

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hanifah, Abu (1975). Peranan Pemuda Sekitar Tahun 1928. Museum Sumpah Pemuda. Pemeliharaan CS1: Tahun (link)
  2. ^ Raharjo, Munandar. "Perkembangan Organisasi Tri Koro Dharmo Pada Masa Pergerakan Nasional Tahun 1915-1918". Journal Student UNY.
  3. ^ a b Gendenkboen Jong Java. 1915. Pemeliharaan CS1: Tahun (link)
  4. ^ a b c d e Pringgodigdo, A. K. (1994). Sejarah Pergerakan Rakyat Indonesia. Dian Rakyat. Pemeliharaan CS1: Tahun (link)
  5. ^ a b Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda. Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. 2009. Pemeliharaan CS1: Tahun (link)
  6. ^ Yayasan Untuk Indonesia; Jakarta Raya (Indonesia), ed. (2005). Ensiklopedi Jakarta: culture & heritage, (budaya & warisan sejarah). Jakarta: Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman. ISBN 978-979-8682-49-0.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jong_Java&oldid=26744341"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: Tahun
  • Organisasi di Indonesia
  • Sejarah Indonesia
  • Sumpah Pemuda
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: tanggal
  • Missing redirects

Best Rank
More Recommended Articles