More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kacang tusam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kacang tusam - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kacang tusam

  • العربية
  • مصرى
  • Asturianu
  • Català
  • Cebuano
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Galego
  • עברית
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • Қазақша
  • 한국어
  • Kurdî
  • Latina
  • Lietuvių
  • Македонски
  • Bahasa Melayu
  • مازِرونی
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Diné bizaad
  • Occitan
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Română
  • Русский
  • سنڌي
  • Simple English
  • Türkçe
  • Українська
  • Vèneto
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Kacang pinus)
Bunga tusam yang telah dibuahi dengan bijinya
Kacang pinus korea (Pinus koraiensis)
Kacang pinus kupas, kering
Nilai nutrisi per 100 g (3,5 oz)
Energi2.815 kJ (673 kcal)
Karbohidrat
13.1 g
Pati1.4 g
Gula3.6 g
Serat pangan3.7 g
Lemak
68.4 g
Jenuh4.9 g
Tak jenuh tunggal18.7 g
Tak jenuh jamak34.1 g
Protein
13.7 g
VitaminKuantitas
%AKG†
Vitamin A equiv.
beta-karotena
0%
1 μg
0%
17 μg
Tiamina (B1)
35%
0.4 mg
Riboflavin (B2)
17%
0.2 mg
Niasin (B3)
29%
4.4 mg
Asam pantotenat (B5)
6%
0.3 mg
Vitamin B6
8%
0.1 mg
Folat (B9)
9%
34 μg
Kolina
11%
55.8 mg
Vitamin C
1%
0.8 mg
Vitamin E
62%
9.3 mg
Vitamin K
51%
53.9 μg
MineralKuantitas
%AKG†
Kalsium
2%
16 mg
Tembaga
65%
1.3 mg
Zat besi
42%
5.5 mg
Magnesium
71%
251 mg
Mangan
419%
8.8 mg
Fosfor
82%
575 mg
Potasium
13%
597 mg
Selenium
1%
0.7 μg
Seng
67%
6.4 mg
Komponen lainnyaKuantitas
Air2.3 g
  • Satuan
  • μg = mikrogram • mg = miligram
  • SI = Satuan internasional
†Persen AKG berdasarkan rekomendasi Amerika Serikat untuk orang dewasa.
Sumber: USDA FoodData Central

Kacang pinus atau kacang tusam merupakan biji dari pohon pinus yang dapat dimakan. Kacang tusam masuk ke dalam kategori kacang pohon secara kuliner namun tidak secara botani. Kacang ini dapat dimakan, tetapi pengusahaannya secara komersial relatif terbatas karena ukuran dan hasilnya yang tidak banyak, beberapa merupakan produk samping dari budi daya kayu.[1][2][3] China dan Italia merupakan produsen kacang tusam utama di dunia.[4]

Produksi

[sunting | sunting sumber]

Di Asia hanya dua jenis pinus yang dibudidayakan khusus untuk konsumsi bijinya, yaitu tusam Korea (Pinus koraiensis) di semenanjung Korea dan sekitarnya, dan tusam chilgoza (Pinus gerardiana) di Himalaya. Empat spesies lainnya yaitu tusam Siberia (Pinus sibirica), tusam kerdil Siberia (Pinus pumila), tusam putih China (Pinus armandii) dan Pinus bungeana.

Di Eropa, Pinus pinea telah dibudidayakan selama 6000 tahun untuk menghasilkan biji. Spesies ini juga hiudp di hutan alami dan bijinya didapatkan di sana. Tusam Swiss (Pinus cembra) dibudidayakan dan dipanen daam skala kecil.

Di Amerika utara, Pinus edulis, Pinus monophylla, dan Pinus cembroides merupakan spesies utama penghasil kacang pinus. Spesies lainnya yaitu Pinus sabineana, Pinus coulteri, Pinus torreyana, Pinus lambertiana, dan Pinus quadrifolia. Sebagian besar dipanen oleh penduduk asli benua Amerika.[5][6]

Karakteristik

[sunting | sunting sumber]

Nutrisi dari kacang tusam cenderung bervariasi tergantung pada spesiesnya, dengan tusam batu (Pinus pinea) memiliki kadar protein tertinggi.[2] Kacang tusam juga merupakan sumber serat pangan yang signifikan. Kacang tusam terlindungi oleh cangkang yang relatif tebal tergantung spesiesnya. Sebagian besar nutrisi tersimpan di dalam embrio dari biji. Kacang tusam yang telah dikupas dapat dimakan langsung. Kacang tusam memiliki usia simpan yang relatif lama meski telah dikupas, selama disimpan di udara kering dan dingin.

Kacang tusam Eropa dapat dibedakan dari kacang pinus produksi Asia dari ukurannya, dengan kacang produksi Eropa berukuran lebih panjang relatif terhadap lebarnya. Sedangkan kacang tusam produksi Amerika dicirikan dengan ukurannya yang besar dan relatif mudah dikupas.

Pemanfaatan kuliner

[sunting | sunting sumber]

Kacang tusam dapat dimanfaatkan selayaknya buah geluk, seperti dihaluskan menjadi tepung untuk membuat marzipan, digoreng kering menjadi makanan ringan, hingga dibakar dan dihaluskan untuk dijadikan bahan baku minuman pengganti kopi. Kacang pinus merupakan bahan baku saus pesto di Italia. Di Timur Tengah kacang tusam digunakan pada masakan kibbeh, sambusak, baklava, dan sebagainya.

Bagi beberapa orang, kacang tusam dapat meninggalkan rasa yang tidak menyenangkan di lidah[7] dan mampu bertahan selama beberapa hari hingga beberapa minggu. Rasa ini cenderung bersifat pahit dan seperti logam. FDA menyatakan bahwa hal ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan bagi kesehatan.[8] Fenimena ini disebut dengan "sindrom kacang tusam".[9] Nestle Research Centre mengeluarkan hipotesis bahwa spesies tusam Pinus armandii yang banyak tumbuh di China merupakan penyebab dari masalah ini.[10] Studi lainnya menguatkan hal tersebut dan menambahkan kemungkinan bahwa bahan kimia yang digunakan dalam pengupasan kacang pinus mungkin ikut memberikan pengaruh.[11] Gangguan rasa pada lidah umumnya terasa satu sampai tiga setelah kacang tusam dikonsumsi dan dapat berlangsung hingga 2 minggu.[12][13] FDA masih melakukan penelitian mengenai sindrom ini.[14]

Minyak kacang tusam

[sunting | sunting sumber]

Kacang tusam dapat diekstrak untuk mendapatkan minyak kacang tusam yang dihargai karena memiliki rasa yang unik. Sebuah studi menemukan bahwa minyak kacang tusam Korea kemungkinan dapat menahan nafsu makan.[15]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  • iconPortal Pertanian
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Pine seeds.
  1. ^ Farjon A (2005). Pines. Drawings and descriptions of the genus Pinus. Koninklijke Brill. ISBN 90-04-13916-8.
  2. ^ a b Lanner RM (1981). The Piñon Pine. A Natural and Cultural History. University of Nevada Press. ISBN 0-87417-066-4.
  3. ^ Lanner RM (1981). Made for Each Other. A Symbiosys of Birds and Pines. Oxford University Press. ISBN 0-19-508903-0.
  4. ^ "Pine Nuts Profile". Agricultural Marketing Resource Center. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-05-02. Diakses tanggal 1 Mei 2014.
  5. ^ "History of Pine Nuts & The People of the Great Basin." Diarsipkan 2011-07-17 di Wayback Machine. Goods from the Woods. 2004 (Diakses 8 Des 2009)
  6. ^ Frazier, Penny. "Pine Nuts, Politics and Public Lands." Diarsipkan 2016-03-06 di Wayback Machine. Raw Foods News Magazine. (Diakses 8 Des 2009)
  7. ^ Mostin, M. (2001). "Taste disturbances after pine nut ingestion". European Journal of Emergency Medicine. 8: 76. doi:10.1097/00063110-200103000-00036.
  8. ^ "Pine Mouth" and Consumption of Pine Nuts
  9. ^ Christopher Middleton (May 2009). "Pine mouth puzzle: Why do these nuts leave you with a bitter taste?". Daily Mail. Diakses tanggal 2009-09-01.
  10. ^ "The Great Pine Nut Mystery".
  11. ^ Destaillats, Frédéric; Cruz-Hernandez, Cristina; Giuffrida, Francesca; Dionisi, Fabiola; Mostin, Martine; Verstegen, Geert (2011). "Identification of the Botanical Origin of Commercial Pine Nuts Responsible for Dysgeusia by Gas-Liquid Chromatography Analysis of Fatty Acid Profile" (PDF). Journal of Toxicology. 2011: 1–7. doi:10.1155/2011/316789. PMC 3090612. PMID 21559093. Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link)
  12. ^ Munk, Marc-David (2010). ""Pine Mouth" Syndrome: Cacogeusia Following Ingestion of Pine Nuts (Genus: Pinus). An Emerging Problem?". Journal of Medical Toxicology. 6 (2): 158–159. doi:10.1007/s13181-009-0001-1. PMID 20049580.
  13. ^ Ballin, Nicolai Z. (Feb 17, 2014). "A Trial Investigating the Symptoms Related to Pine Nut Syndrome". Journal of Medical Toxicology. 8: 278–280. doi:10.1007/s13181-012-0216-4.
  14. ^ U.S Food and Drug Administration. "'Pine Mouth' and Consumption of Pine Nuts".
  15. ^ Hughes GM, Boyland EJ, Williams NJ; et al. (2008). "The effect of Korean pine nut oil (PinnoThin™) on food intake, feeding behaviour and appetite: A double-blind placebo-controlled trial". Lipids Health Dis. 7: 6. doi:10.1186/1476-511X-7-6. PMC 2289823. PMID 18307772. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai (link)

Bahan bacaan terkait

[sunting | sunting sumber]
  • Farris, Glenn J. (1982). "Pine Nuts as an Aboriginal Food Source in California and Nevada: Some Contrasts". Journal of Ethnobiology. 2 (2): 114–122.
  • Farris, Glenn J. "Quality Food: The Quest for Pine Nuts in Northern California." In Before the Wilderness: Environmental Management by Native Californians, comp. and ed. T. C. Blackburn, and K. Anderson, 229-240. Ballena Press Anthropological Papers, no. 40. Menlo Park, Calif.: Ballena Press, 1993.
  • l
  • b
  • s
Hasil hutan non-kayu
Hewan dan Produk hewan
  • Rambut hewan
  • Madu
  • Hewan buruan
Buah buni dan Buah pohon
  • Huckleberry
  • Bluberi
  • Garcinia gummi-gutta
Sayuran dan akar
  • Jamur
    • chantarelle
    • matsutake
    • morels
  • Paku
  • Madhuca longifolia
  • Sagu
    • enau
    • gebang
    • rumbia
  • Sassafras
    • root beer
  • Ginseng
Buah geluk dan rempah-rempah
  • Pimenta dioica
  • Daun salam
  • Pinang
  • Lada
  • Kacang brasil
  • Kayu manis
  • Cengkih
  • Sterculia lychnophora
  • Pala
  • Kacang pinus
  • Vanila
Minyak nabati dan malam
  • Copernicia prunifera
  • Lemak kakao
  • Eukaliptol
  • Minyak kayu putih
  • Madhuca longifolia
  • Minyak sawit
    • Minyak inti kelapa sawit
  • Vitellaria paradoxa
  • Melaleuca alternifolia'
Ekstraksi resin
  • Kemenyan sumatra
  • Birch-tar
  • Kapur barus
  • Kreosot
  • Kemenyan arab
  • Garcinia gummi-gutta
  • Pistacia lentiscus
  • Myrrh
  • Tar pinus
  • Pitch
  • Gondorukem
  • Terpentin
  • Pernis
Getah, gom, lateks.
  • Birch syrup
  • Chicle
    • chewing gum
  • Gom arab
  • Getah perca
  • Kino
  • Sirup mapel
  • Gula kelapa
  • Nira/Tuak
    • akpeteshie
    • ogogoro
  • Karet
Lainnya
  • Kulit kayu Birch
    • Bir Birch
  • Gabus
  • Paku
  • Pakan
  • Gambir
  • Kina
  • Lumut daun
  • Pewarna alami
    • jernang
    • pacar kuku
  • Gambut
  • Rotan
  • Lak
  • Genus bertan-bertanan
  • Daun Diospyros melanoxylon
  • Kulit kayu Dedalu
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kacang_tusam&oldid=27442653"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: DOI bebas tanpa ditandai
  • Galat CS1: penggunaan et al.
  • Buah geluk
  • Konifer
  • Hasil hutan non-kayu
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pranala kategori Commons ditentukan secara lokal

Best Rank
More Recommended Articles