Kalium hidrida
![]() Kation kalium, K+ Anion hidrogen, H− | |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Kalium hidrida
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
KH | |
Massa molar | 40,1062 g/mol |
Penampilan | Bubuk kristalin putih hingga abu-abu |
Densitas | 1,43 g/cm3[1] |
Titik lebur | Terdekomposisi pada ~400 °C[2] |
Bereaksi | |
Kelarutan | Tak larut dalam benzena, dietil eter, karbon disulfida |
Struktur | |
Kubik, cF8 | |
Fm3m, No. 225 | |
Termokimia | |
Kapasitas kalor (C) | 37,91 J/(mol⋅K) |
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−57,82 kJ/mol |
Bahaya | |
Bahaya utama | Korosif, piroforik, bereaksi keras dengan asam dan air |
Senyawa terkait | |
Kation lainnya
|
Litium hidrida Natrium hidrida Rubidium hidrida Sesium hidrida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
![]() ![]() ![]() | |
Referensi | |
Kalium hidrida, KH, adalah sebuah senyawa anorganik dari kalium dan hidrogen. Senyawa ini merupakan sebuah hidrida logam alkali. Senyawa ini memiliki wujud padatan berwarna putih, meskipun sampel komersialnya tampak berwarna abu-abu. Senyawa ini merupakan superbasa kuat yang berguna dalam sintesis organik. Senyawa ini dijual secara komersial sebagai belubur (~35%) dalam minyak mineral atau terkadang lilin parafin untuk memudahkan penyaluran.[3]
Pembuatan
Kalium hidrida diproduksi melalui kombinasi langsung antara logam kalium dan hidrogen pada suhu antara 200 dan 350 °C:
- 2 K + H
2 → 2 KH
Reaksi ini ditemukan oleh Humphry Davy segera setelah penemuannya tentang kalium pada tahun 1807, ketika dia mencatat bahwa logam tersebut akan menguap dalam arus hidrogen ketika dipanaskan tepat di bawah titik didihnya.[4]
Kalium hidrida larut dalam hidroksida lebur (seperti natrium hidroksida cair) dan campuran garam, tetapi tidak dalam pelarut organik.[5]
Reaksi
KH akan bereaksi dengan air sesuai dengan reaksi:
- KH + H
2O → KOH + H
2
Sebagai superbasa, kalium hidrida lebih basa daripada natrium hidrida. Senyawa ini digunakan untuk mendeprotonasi senyawa karbonil tertentu untuk menghasilkan enolat. Senyawa ini juga mendeprotonasi amina untuk menghasilkan amida yang sesuai dari jenis KNHR dan KNR
2.[6]
Keamanan
KH dapat bersifat piroforik di udara, bereaksi keras dengan asam, dan dapat terbakar saat bersentuhan dengan oksidan. Sebagai suspensi dalam minyak mineral, KH kurang berbahaya.
Lihat pula
Referensi
- ^ Robert E. Gawley, Xiaojie Zhang, Qunzhao Wang, "Potassium Hydride" Encyclopedia of Reagents for Organic Synthesis 2007 John Wiley & Sons. DOI:10.1002/047084289X.rp223.pub2
- ^ David Arthur Johnson; Open University (12 Agustus 2002). Metals and chemical change. Royal Society of Chemistry. hlm. 167–. ISBN 978-0-85404-665-2. Diakses tanggal 29 Juni 2025.
- ^ Douglass F. Taber, Christopher G. Nelson (2006). "Potassium Hydride in Paraffin: A Useful Base for Organic Synthesis". J. Org. Chem. 71 (23): 8973–8974. doi:10.1021/jo061420v. PMC 3248818. PMID 17081034.
- ^ Humphry Davy (1808), The Bakerian Lecture on some new phenomena of chemical changes produced by electricity, particularly the decomposition of fixed alkalies, and the exhibition of the new substances which constitute their bases; and on the general nature of alkaline bodies. Philosophical Transactions of the Royal Society, volume 88, halaman 1–44. Dalam The Development of Chemistry, 1789–1914: Selected essays, disunting oleh D. Knight, hlm. 17–47.
- ^ Pradyot Patnaik (1 Juli 2007). A Comprehensive Guide to the Hazardous Properties of Chemical Substances. John Wiley and Sons. hlm. 631–. ISBN 978-0-470-13494-8. Diakses tanggal 29 Juni 2025.
- ^ Charles A. Brown, Prabhakav K. Jadhav (1925). "(−)-α-Pinene by Isomerization of (−)-β-Pinene". Org. Synth. 65: 224; Coll. Vol. 8: 553.